Rebound IHSG Bakal Berlanjut? Ini Strategi Investasi Bareksa Robo Advisor
Ada sektor yang masih lagging dan berpotensi mengejar kinerja IHSG

Ada sektor yang masih lagging dan berpotensi mengejar kinerja IHSG
Bareksa.com - Setelah mengalami tren penurunan cukup panjang dari Oktober 2024 hingga April 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai berbalik arah naik (rebound) dari level terendah 5.882 ke level 7.240, naik sekitar 23% (14/5), atau di atas 7.000. IHSG fluktuatif di bawah 7.000 sejak pertengahan Februari hingga medio Mei, akibat sentimen negatif kebijakan tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Kinerja IHS vs Indeks ASEAN
Indeks Saham | Negara ASEAN | Rasio PE (x) |
---|---|---|
IHSG | Indonesia | 11,42 |
KLCI | Malaysia | 14,79 |
SET | Thailand | 14,67 |
VNI | Vietnam | 14,63 |
STI Index | Singapore | 13,94 |
Sumber: World PE Ratio, Bareksa, data 14 Mei 2025
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Tim Analis Bareksa, beberapa faktor pendorong kenaikan IHSG seperti:
1. Valuasi IHSG relatif termurah dibandingkan indeks saham lain di kawasan ASEAN
2. Kebijakan tarif impor Trump diproyeksikan tidak sebesar yang dikhawatirkan
3. Nilai Dollar Index (DXY) yang terus melemah membuat investor cenderung beralih ke pasar negara berkembang seperti Indonesia
4. Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) mulai diturunkan ke level 5,5% dari sebelumnya 5,75%.
Hal ini mendorong investor kembali optimis di pasar saham dan bahkan dalam 1 bulan terakhir, investor asing masuk hingga Rp5,91 triliun di pasar regular IHSG.
Investasi Bareksa Robo Advisor di Sini
Apa Artinya?
Artinya, pembalikan arah saat ini diproyeksikan dapat lebih berkelanjutan karena selain daya beli investor domestik, kenaikan IHSG juga ditopang oleh kembalinya aliran dana investor asing.
Selain itu jika dicermati, meski IHSG sudah naik di atas 20%, tapi ada sektor yang masih lagging dan berpotensi mengejar kinerja IHSG, seperti sektor finansial yang mayoritas terdapat saham-saham big banks.
Seperti diketahui, porsi 4 saham bank besar di Indonesia yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indinesia Tbk (BBNI) memiliki bobot hingga 20% di IHSG.
Investasi Bareksa Robo Advisor di Sini
Apa Efeknya ke Portofoliomu?
Robo Advisor juga akan memanfaatkan momentum kenaikan IHSG untuk menambah porsi reksadana berbasis saham di semua profil risiko untuk optimalisasi kinerja.
Kemudian, untuk menjaga fluktuasi di portofolio tetap rendah, maka porsi paling besar masih dialokasikan di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi.
Investasi Bareksa Robo Advisor di Sini
Bareksa Robo Advisor adalah
Bareksa Robo Advisor adalah robo advisor pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi sebagai penasihat investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Izin ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-17/D.04/2021 tentang Pemberian Izin Usaha Penasihat Investasi Kepada PT Bareksa Portal Investasi tertanggal 20 April 2021.
Robo advisor adalah konsultan finansial yang memberikan saran investasi digital dan mengelola portofolio investasi investor dengan menggunakan algoritma khusus yang dibangun dengan teknologi terdepan. Robo advisor juga merupakan salah satu fasilitas yang sering digunakan dalam dunia investasi terutama di Amerika Serikat. Namun kini Bareksa telah menghadirkan robo advisor pertama yang berlisensi OJK.
Keunggulan robo advisor yang dikembangkan Bareksa, ialah fitur ini menyediakan layanan perencanaan investasi otomatis, didukung oleh algoritma teori portofolio modern dan juga pengawasan manusia. Dengan pengawasan manusia inilah membuat Bareksa Robo Advisor bekerja sesuai dengan kondisi pasar terkini.
Investasi Bareksa Robo Advisor di Sini
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.142,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.126,33 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.103,88 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.927,42 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.044,91 | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.