Bareksa Insight : Defisit APBN 2022 Terjaga di Bawah 3%, Cuan Reksadana Ini Bisa Melambung
Defisit APBN 2022 ditutup di angka Rp464,3 triliun, atau lebih rendah dari target Perpres 98/2022 yaitu Rp868 triliun
Defisit APBN 2022 ditutup di angka Rp464,3 triliun, atau lebih rendah dari target Perpres 98/2022 yaitu Rp868 triliun
Bareksa.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022 berhasil terjaga di bawah 3% yakni tepatnya 2,38%, lebih rendah dari 2021 di 4,57%.
Defisit APBN 2022 ditutup di angka Rp464,3 triliun, atau lebih rendah dari target Perpres 98/2022 yaitu Rp868 triliun di APBN awal dan Perpres 98/2022 yang senilai Rp840,2 triliun.
Baca juga : Bareksa Insight : Inflasi RI di 2022 Capai 5,51%, Cuan Reksadana Ini Bisa Kalahkan Inflasi
Promo Terbaru di Bareksa
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Tim Analis Bareksa menilai defisit APBN per Desember 2022 lebih besar dari November yang hanya 1,22%. Kenaikan itu karena ada kenaikan belanja negara yang meningkat 10,9% secara tahunan. Meski begitu, defisit APBN sepanjang 2022 lebih rendah dari target sebelumnya di level 4,5% terhadap PDB (produk domestik bruto).
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Selasa (3/1/2023) menguat 0,55% di level 6.888,76. Berdasarkan data CNBC Indonesia, imbal hasil (yield) acuan Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun pada Rabu (4/1/2023) pukul 7.47 WIB di level 7,05%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Potensi January Effect 2023 dan Kinerja Reksadana Paling Cuan 2022
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Mempertimbangkan terjaganya defisit APBN 2022 yang menandakan kuatnya fundamental ekonomi Indonesia, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor mencermati 3 hal ini agar cuan investasinya maksimal :
1. Tim Analis Bareksa menilai terjaganya defisit APBN di level rendah akan membuat fundamental ekonomi Indonesia lebih atraktif ke depannya.
2. Kinerja APBN 2022 diprediksi akan mendorong pasar Obligasi Negara RI kembali atraktif pada tahun ini, meskipun tren kenaikan suku bunga acuan bank sentral negara-negara di dunia masih terjadi.
3. Smart Investor disarankan untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi dan secara bertahap berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara, saat yield SBN acuan melemah ke level 7,1-7,2%.
Simak juga : Bareksa Insight : Potensi January Effect 2023, Cuan Reksadana Saham Bisa Meroket
Siapkan Dana Darurat dengan Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 3 Januari 2023)
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 12,46%
Reksadana Saham
Mandiri Investa Atraktif Syariah : 9,87%
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 7,68%
Baca juga : Bareksa Insight : Ini Jenis Reksadana yang Paling Diincar Investor Sepanjang 2022
Raih Financial Freedom dengan Investasi Reksadana, Klik di Sini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak juga : Bareksa Insight : Jurus Cuan Investasi Reksadana Saat Optimisme Pasar Turun Jelang Akhir Tahun
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,03 | 0,25% | 4,04% | 7,65% | 8,34% | 19,35% | 38,37% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,26 | 0,24% | 4,15% | 7,07% | 7,43% | 2,86% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,12 | 0,61% | 4,00% | 7,43% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.850,3 | 0,56% | 3,87% | 7,00% | 7,41% | 17,60% | 40,59% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.281,48 | 0,87% | 4,03% | 7,06% | 7,44% | 20,33% | 35,76% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.