Bursa Berencana Bebaskan Pajak Dividen Bagi Investor Saham
Rencana itu muncul dengan melihat kesuksesan industri pasar modal di Jepang

Rencana itu muncul dengan melihat kesuksesan industri pasar modal di Jepang
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk membebaskan pajak dividen bagi investor yang menabung di instrumen saham. Langkah ini diharapkan memberi efek positif bagi para investor sehingga nantinya penempatan dana di instrumen saham bisa lebih banyak lagi dan berkontribusi positif bagi pertumbuhan pasar modal di Tanah Air.
Pertumbuhan pasar modal di Indonesia menjadi penting karena berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, lantaran pasar modal bisa menjadi salah satu alternatif pendanaan bagi perusahaan yang berencana melakukan ekspansi lebih maksimal. Bahkan, bukan tidak mungkin industri pasar modal menjadi salah satu penyokog perekonomian.
Sepanjang 2016, BEI mencatat rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan sebanyak 30,20 persen dibandingkan dengan di 2015, dan terciptanya nilai transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah BEI yakni Rp189 triliun pada 11 November 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami pertumbuhan sebanyak 19,20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan terciptanya frekuensi transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah BEI yakni 433.000 kali transaksi di 11 November 2016.
Rata-rata volume transaksi harian mengalami peningkatan sebanyak 32,04 persen menjadi 7,83 miliar unit saham dari 5,93 miliar unit saham di 2015 dengan capaian volume transaksi tertinggi tercipta di 27 Oktober 2016 sebesar 36 miliar unit saham.
Sementara itu, untuk kapitalisasi pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebanyak 18,07 persen dengan capaian kapitalisasi pasar tertinggi terjadi di 8 November 2016 sebesar Rp5.919 triliun.
Merujuk data tersebut, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengaku terus berupaya membangun industri pasar modal lebih baik dari sebelumnya. Berbagai macam upaya terus dilakukan termasuk mengusulkan rencana pembebasan pajak dividen bagi investor yang menabung di saham.
Rencana tersebut, lanjutnya, akan ada dalam program Yuk Nabung Saham. Adapun rencana itu muncul dengan melihat kesuksesan industri pasar modal di Jepang yang menerapkan cara serupa dengan pajak nol persen bagi investor dalam range tertentu. Tentu mekansime itu diharapkan juga berhasil di Indonesia.
"Supaya orang menjadi senang menabung (di saham). Di Jepang juga begitu. Kamu nabung saham dan pajaknya kecil. Untuk itu, bagi investor yang rutin menabung saham Rp10 juta per bulan maka akan diusulkan supaya pajak dividennya dihapuskan," kata Tito, di Jakarta, Kamis 6 April 2017.
Tito mememperkirakan potensi atau peluang yang muncul jika kebijakan itu disetujui cukup besar bagi industri pasar modal di Tanah Air. Apalagi jumlah penduduk Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia yakni kurang lebih mencapai 240 juta.
"Coba bayangkan kalau saja 1 juta orang dari 64 juta rumah tangga yang ada ini menabung Rp1 juta per bulan maka ada Rp10 triliun tabungan perbankan pindah ke investasi ekuitas," kata Tito.
Sebelum itu, BEI akan menyiapkan naskah akademik terkait rencana perubahan terbatas pada Undang Undang (UU) Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Di dalamnya pendapatan dividen masuk ke dalam objek pajak yang dikenakan PPh sebesar 10 persen.
"Dalam waktu dekat naskah usulan penghapusan pajak dividen tersebut akan dilayangkan ke eksekutif dan selanjutnya berproses di legislatif. Usul ini sudah saya sampaikan ke Ditjen Pajak. Tetapi, tugas kami membuat proposalnya," tuturnya. (K03)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,57 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,86 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,16 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,96 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.