BeritaArrow iconUmrohArrow iconArtikel

Begini Skema Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Umroh di Masa Pandemi

Abdul Malik22 Oktober 2021
Tags:
Begini Skema Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Umroh di Masa Pandemi
Ilustrasi jemaah sedang menunaikan ibadah umroh di masa pandemi, di Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah. (Shutterstock)

Gelombang awal ibadah umrah dilaksanakan dengan memberangkatkan para petugas PPIU

Bareksa.com - Layanan ibadah umroh bagi warga Indonesia segera dibuka. Paling cepat, layanan umroh dibuka sebelum akhir 2021 atau awal 2022. Pemerintah Arab Saudi kembali membuka ibadah umrah untuk jamaah dari Indonesia. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui nota diplomatik.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief menyatakan Kemenag sudah mempersiapkan sejumlah langkah terkait penyelenggaraan umroh di masa pandemi Covid-19. Persiapan itu antara lain terkait skema pemberangkatan dan pemulangan jemaah umroh.

"Dubes Arab Saudi juga menyampaikan bahwa jemaah dari Indonesia menjadi prioritas keberangkatan perjalanan ibadah umroh," kata Hilman dilansir Kontan (21/10/2021).

Promo Terbaru di Bareksa

Skema pemberangkatan jemaah umroh

- Bersama Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), Dirjen PHU menyepakati skema pemberangkatan jemaah umroh asal Indonesia. Jemaah umroh melakukan screening kesehatan 1x24 jam sebelum berangkat

- Pelaksanaan screening kesehatan meliputi pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan vaksinasi covid-19, meningitis, dan pemeriksaan swab PCR Asrama haji menyediakan akomodasi, konsumsi dan transportasi untuk memfasilitasi keberangkatan jemaah

- Pengawasan pelaksanaan screening kesehatan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan

- Boarding, pemeriksaan imigrasi dan pemeriksaan ICV dilaksanakan di Asrama Haji

Skema pemulangan jemaah umroh

- Melakukan pemeriksaan PCR di Arab Saudi maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan kepulangan

- Saat kedatangan di Indonesia, jemaah dilakukan PCR (entry test)

- Pelaksanaan karantina dilaksanakan di asrama haji selama 5x24 jam

- Asrama haji menyediakan akomodasi, konsumsi dan transportasi bagi jemaah umrah saat kepulangan

- Saat hari ke-4 jemaah dilakukan PCR (exit test) dan bila hasilnya negatif, jemaah dapat pulang kembali ke rumah masing-masing

- Bagi PPIU yang berencana memberangkatkan, Dirjen PHU meminta agar segera menyerahkan data jemaah.

Hilman mengatakan, gelombang awal ibadah umroh dilaksanakan dengan memberangkatkan para petugas PPIU. Syaratnya, mereka harus sudah divaksin dosis lengkap dengan vaksin yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi.

Untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah umroh, akan dilakukan satu pintu melalui Asrama Haji Pondok Gede atau Bekasi.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah agar benar-benar mematuhi protokol kesehatan (prokes) jika penyelenggaraan umroh bagi jemaah Indonesia sudah dibuka.

Pesan ini disampaikan Menag saat memberi sambutan pada Pembukaan Mukernas Amphuri (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) tahun 2021 secara daring di Jakarta (20/10/2021).

Menag menilai ada kaitan antara keberhasilan penyelenggaraan umroh dengan penyelenggaraan haji mendatang. "Saya sangat berharap PPIU benar-benar memastikan jemaah umrohnya mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang berlaku," pesan Menag dilansir kemenag.go.id (20/10/2021).

"Jangan sampai ada kejadian, hasil tes PCR negatif saat di Tanah Air, namun positif saat tiba di Arab Saudi. Entah karena proses tesnya atau karena tidak patuhnya pada prokes setelah tes di Tanah Air," lanjutnya.

Menag menyatakan Kemenag tengah menyusun prosedur baru untuk memitigasi hal-hal terkait pelaksanaan umroh di masa pandemi.

"PPIU, kami minta untuk bekerja sama, kooperatif dalam mendukung prosedur baru tersebut. Kita tunjukkan kalau PPIU dan jemaah kita adalah jemaah yang patuh pada regulasi dan protokol kesehatan," ungkap Menag.

"Bersamaan dengan itu, pemerintah tetap melakukan diplomasi. Pada akhir Oktober ini, kami akan bertemu langsung dengan Pemerintah Arab Saudi untuk membawa misi ini," lanjutnya.

Berapa biaya umroh terbaru?

Penyelenggaraan umroh di masa pandemi mengharuskan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada biaya paket perjalanan umroh. Lantas berapa biaya terbaru umroh?

Sekjen Kemenag Nizar menyatakan pemerintah segera melakukan penyesuaian harga referensi. “Umroh di masa pandemi, perlu penyesuaian harga referensi umroh. Harga referensi itu harus dihitung cermat dan detail,” tegas Nizar dilansir laman resmi kemenag.go.id (13/10/2021).

Menurut Nizar, ada sejumlah faktor yang berpengaruh dalam penyusunan harga referensi. Mantan Kanwil DI Yogyakarta ini mencontohkan, keharusan PCR swab yang menjadi syarat perjalanan internasional tentu akan berdampak pada penambahan biaya. Apalagi, proses PCR dimungkinkan akan dilakukan lebih dari sekali.

Termasuk juga skema karantina sebelum keberangkatan dan setibanya di Tanah Air. “Jika itu diberlakukan, tentu ada biaya yang diperlukan,” ujarnya.

Kecermatan dalam penghitungan ini sangat penting, sehingga harga yang ditetapkan rasional sesuai dengan kebutuhan dalam menyiapkan penyelenggaraan umroh di masa pandemi.

“Kalau ada kenaikan, kira-kira harga referensinya menjadi berapa yang rasional dan bisa ditolerir, sehingga tidak memberatkan jemaah dan penyelenggaraanya tetap aman. Sebab, ini masih dalam situasi pandemi,” jelasnya.

“Ini harus segera disiapkan juga agar bisa menjadi pedoman buat Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah atau PPIU,” tandasnya.

Hingga kini, berapa harga pasti referensi biaya umroh masih digodok oleh pemerintah. Kementerian Agama sebelumnya pernah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No 777 Tahun 2020 tentang Biaya Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah Referensi Masa Pandemi.

Dalam KMA tersebut ditetapkan besaran biaya penyelenggaraan perjalanan ibadah umroh referensi masa pandemi ialah Rp26 juta. Dalam salah satu diktum disebutkan bahwa biaya referensi ini dihitung berdasarkan pelayanan jemaah umroh di Tanah Air, dalam perjalanan, selama di Arab Saudi dengan memperhitungkan biaya penerbangan umroh dari Bandara Soekarno-Hatta ke Arab Saudi dan dari Arab Saudi ke Bandara Soekarno-Hatta.

Cara siapkan tabungan umroh

Bagi smart investor yang sudah tidak sabar untuk segera berziarah ke Tanah Suci, apakah sudah menyiapkan tabungan untuk memenuhi biayanya?

Jika smart investor punya niat kuat, bisa menyiapkan tabungan umroh di reksadana syariah yang tersedia di platform BareksaUmroh. Selain halal dan berpeluang memberikan imbal hasil lebih tinggi dari menyimpannya di tabungan biasa, juga aman karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Di platform BareksaUmroh, smart investor bisa memilih beragam paket umroh sesuai kebutuhan dan kemampuan. Smart investor juga bisa melakukan simulasi atas investasi yang ditanamkan.

Menyiapkan tabungan umroh di BareksaUmroh ada enam kelebihan :

1. Pasti aman

Uang tabungan nasabah akan disimpan di reksadana syariah, sebagai instrumen investasinya. Tidak dipegang langsung oleh pihak travel atau agen penjual, melainkan disimpan di reksadana Bareksa.

2. Layanan lengkap

Layanan BareksaUmroh terpadu dari awal hingga akhir, mulai dari perencanaan tabungan di reksadana syariah, pembelian paket umroh, keberangkatan umroh, hingga perjalanan pulang ke tanah air.

3. Serba online

Pendaftaran dilakukan 100 persen online, dengan hanya menggunakan e-KTP. Proses tanda tangan juga dilakukan secara online menggunakan tanda tangan digital.

4. Terpercaya

Bareksa bermitra dengan agen biro perjalanan (agen travel) yang sudah memiliki reputasi. Tiap mitra agen travel telah memiliki sertifikat untuk keberangkatan umroh yang diatur oleh Kementerian Agama.

5. Sesuai syariah

Tidak perlu ragu tentang kehalalan produk ini, karena reksadana syariah dikelola berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan nomor 20/DSN-MUI/IV/2001.

6. Fleksibel & potensi imbal hasil

Top up tabungan tidak mengikat, smart investor bebas top up kapanpun dan berapapun. Dengan reksadana syariah, tabungan berpotensi tumbuh dan meraih imbal hasil lebih besar dari tabungan bank atau deposito.

Di platform BareksaUmroh, tersedia 4 produk reksadana syariah yang bisa dipilih untuk menyiapkan tabungan umroh. Empat produk reksadana pasar uang syariah tersebut ialah Syailendra Sharia Money Market Fund, Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Sucorinvest Sharia Money Market Fund.

Keempat reksadana tersebut berhasil mencatatkan imbal hasil antara 2,35 persen hingga 5,02 persen setahun terakhir (per 11 Oktober 2021). Rata-rata imbalan dari keempat reksadana tersebut 3,78 persen per tahun. Imbalan tersebut jauh lebih menarik dari deposito. Rata-rata bunga deposito bank besar dan BUMN saat ini di kisaran 2,92 persen per tahun.

Selain itu imbal hasil investasi di reksadana pasar uang syariah tidak dipotong pajak karena bukan merupakan objek pajak. Adapun bunga deposito masih harus dipotong pajak 20 persen.

Illustration

​​Sumber : Bareksa

Simulasi investasi tabungan umroh

Jika kita telah menyiapkan tabungan umroh sejak tahun lalu, kira-kira berapa hasilnya saat ini?

1. Investasi secara lumpsum

Misalkan kita menggunakan strategi lumpsum atau investasi sekaligus di awal senilai Rp26 juta yang merupakan biaya sesuai ketentuan Kemenag, kemudian ditempatkan di reksadana pasar uang syariah Sucorinvest Sharia Money Market Fund maka hasilnya akan jadi seperti berikut ini :

Illustration

Sumber : Bareksa

Berdasarkan tools Simulasi Investasi Reksadana Bareksa, dengan investasi Rp26 juta sejak Oktober 2020, maka saat ini (per 11 Oktober 2021), nilai investasi kita di reksadana syariah telah mencapai Rp27,29 juta.

Rinciannya dana pokok investasi Rp26 juta dan Rp1,29 juta adalah potensi imbal hasilnya.

Illustration

Sumber : Bareksa

2. Investasi secara berkala

Namun jika kita ingin investasi secara berkala, maka hasilnya seperti berikut ini :

Illustration

Sumber : Bareksa

Guna mencapai biaya minimal untuk umroh sesuai ketentuan Kemenag Rp26 juta, maka setiap bulan kita harus menabung Rp2.166.700 selama 12 bulan.

Jika kita secara rutin tempatkan dana tersebut di reksadana Sucorinvest Sharia Money Market Fund, maka dalam 12 bulan kita berhasil mengumpulkan dana pokok investasi Rp26 juta. Selain itu, kita juga berpeluang meraih imbalan Rp649.199 dari hasil investasi kita.

Illustration

Sumber : Bareksa

Menarik bukan? Investasi di reksadana syariah juga halal karena telah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia.

Karena itu tunggu apalagi? Segera siapkan tabungan umroh di platform BareksaUmroh.

Selengkapnya tentang BareksaUmroh kamu bisa klik tautan berikut ini.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua