RI Kembali Deflasi di September 2024, Kupon Riil SBN ORI026 Dua Kali dari Bunga Deposito
Deflasi itu lebih dalam dan merupakan deflasi kelima di 2024
Deflasi itu lebih dalam dan merupakan deflasi kelima di 2024
Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) (1/10) mengumumkan indeks harga konsumen (IHK) mencatat inflasi 1,84% secara tahunan (YOY) di September 2024, namun secara bulanan kembali deflasi 0,12%. IHK RI tercatat 105,93 pada September 2024, dari 106,06 pada Agustus. Deflasi itu lebih dalam dan merupakan deflasi kelima di 2024. Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar yakni makanan, minuman dan tembakau. Penyumbang inflasi terbesar ialah ikan segar dan kopi bubuk, hingga biaya kuliah perguruan tinggi. Adapun inflasi Januari - September 2024 (YTD) 0,74%.
Inflasi adalah meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Inflasi adalah kebalikan dari deflasi yaitu menurunnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Seiring catatan deflasi secara bulanan dan inflasi yang masih terjaga secara tahunan di September, maka investasi di Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026, imbal hasil atau kupon riilnya semakin menarik. Sebab, dengan inflasi yang terjaga rendah, maka kemampuan imbal hasil bersih ORI026 yang didapatkan investor untuk membiayai kebutuhan hidup jadi semakin besar. Real yield merupakan tingkat keuntungan yang sebenarnya atau selisih dari suku bunga atau imbal hasil obligasi dikurangi dengan besaran inflasi di suatu negara secara tahunan.
Promo Terbaru di Bareksa
Kementerian Keuangan menetapkan kupon atau imbal hasil ORI026 yang ditawarkan pada 30 September hingga 24 Oktober 2024 ialah fixed 6,3% untuk tenor 3 tahun atau ORI026T3 dan 6,4% untuk tenor 6 tahun atau ORI026T6. Besaran imbal hasil itu menyala di tengah tren penurunan suku bunga. Bank Indonesia pekan lalu (18/9) memotong bunga acuan dari 6,25% menjadi 6%. Dengan begitu, selisih (spread) imbal hasil antara kupon ORI026 dengan bunga acuan BI yakni 0,3% untuk ORI026T3 dan 0,4% untuk ORI026T6.
Besaran kupon ORI026 juga jauh lebih menarik dari bunga deposito, di mana suku bunga penjaminan simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bank umum saat ini di level 4,25%. Setelah dipotong pajak 20% bunga bersih deposito jadi 3,4%. Sedangkan kupon ORI026 hanya dipotong pajak 10%, sehingga imbal hasil bersihnya menjadi 5,67% untuk ORI026T3 dan 5,76% untuk ORI026T6. Apalagi rata-rata bunga deposito tenor 12 bulan bank-bank besar nasional (big banks) saat ini mulai turun menjadi di kisaran 2,5-3%, seiring pemangkasan BI Rate. Hal itu membuat kupon ORI026 semakin menyala.
Instrumen | Kupon/bunga | Pajak | Kupon/bunga bersih | Inflasi September 2024 (YOY) | Kupon/bunga riil |
ORI026T3 | 6,3% | 10% | 5,67% | 1,84% | 3,83% |
ORI026T6 | 6,4% | 10% | 5,76% | 1,84% | 3,92% |
Deposito | 4,25% | 20% | 3,4% | 1,84% | 1,56% |
Sumber : Kemenkeu, LPS, BPS, diolah Bareksa
Setelah dikurangi inflasi per September 2024, maka kupon riil ORI026T3 menjadi 3,83% dan ORI026T6 imbal hasil riilnya 3,92%. Adapun deposito bunga bersihnya setelah dikurangi inflasi menjadi 1,56%. Artinya kupon atau imbal hasil riil ORI026 lebih dari dua kali lipat dibandingkan bunga riil deposito. Dengan begitu, investasi ORI026 bisa mengalahkan inflasi, sehingga jika kamu menyimpan danamu di ORI026, maka nilainya tidak akan semakin tergerus inflasi, karena imbal hasilnya jauh di atas inflasi.
Kupon ORI026 juga lebih tinggi dari ekspektasi imbal hasil (yield) SBN tenor yang sama di pasar. Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) (per 1/10), yield SBN tenor 3 tahun di pasar 6,18% atau lebih rendah 0,12% dari kupon ORI026T3 dan yield SBN tenor 6 tahun di 6,32% atau 0,08% dari kupon ORI026T6. Hal ini menandakan pemerintah ingin menjaga daya tarik ORI026 agar menarik minat lebih banyak investor.
Sumber : PHEI, data per 1/10/2024
Untuk diketahui, dalam menentukan kupon SBN Ritel, pemerintah mempertimbangkan 5 faktor. Yakni, BI Rate, bunga deposito perbankan, suku bunga penjaminan LPS, yield SBN tenor yang sama di pasar, hingga kondisi makro ekonomi terkini. Pekan lalu (18/9), tidak hanya BI, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve juga mulai menurunkan suku bunga acuan bahkan lebih agresif yakni 0,5% menjadi 4,75-5%. Ini menandai tren penurunan agresif suku bunga oleh bank sentral. Sehingga di masa mendatang, seiring tren penurunan suku bunga, maka imbal hasil SBN Ritel seri berikutnya dan bunga deposito perbankan juga berpotensi lebih rendah.
Apalagi kupon ORI026 bersifat pasti (fixed) hingga jatuh tempo. Sehingga meskipun BI Rate dan bunga deposito di masa mendatang turun, maka kupon ORI026 akan tetap sama seperti saat ini dan pasti cuan.
SDG Bond Ritel ORI026
ORI026 yang merupakan SBN Ritel seri keenam di 2024 juga istimewa. Sebab ORI026T6 akan terbit dalam format SDG Bond Ritel, atau merupakan SDG Bond ritel pertama di Indonesia. Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu menyatakan ORI026T6 merupakan SDG bond ritel untuk investor individu WNI. “SDG bond ritel ini merupakan SBN Ritel pertama yang diterbitkan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ungkap Deni kepada Bareksa (19/9).
Menurut Deni, penerbitan ORI026T6 dilakukan sesuai dengan Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals (SDGs Government Securities Framework). Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals (SDGs Government Securities Framework) sejalan dengan standar internasional yakni International Capital Market Association (ICMA) principles. “Hasil penerbitan ORI026 digunakan untuk pembiayaan APBN tahun 2024 dan perubahannya (jika ada), serta dapat dimanfaatkan untuk membiayai program yang sesuai Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals,” Deni menambahkan.
SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015. Mengutip laporan Republic of Indonesia SDG Bond Allocation and Impact Report 2023, setidaknya ada tiga sasaran utama dalam target SDGs yakni memberantas angka kelaparan jadi nol, peningkatan kualitas pendidikan bagi semua warga negara dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Karena itu tak ingin ketinggalan investasi ORI026 yang kuponnya masih menyala di tengah penurunan suku bunga, segeralah bersiap investasi di ORI026 melalui super app investasi Bareksa. Sebab Kamu nggak hanya meraih cuan tinggi dan pasti, namun juga berpartisipasi dalam membiayai proyek-proyek untuk pembangunan berkelanjutan Tanah Air, seperti memerangi angka kemiskinan dan kelaparan.
Bareksa Midis SBN Terbaik
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.370,19 | 0,99% | 4,23% | 6,57% | 7,91% | 18,91% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.087,38 | 1,00% | 4,70% | 6,40% | 6,85% | 2,86% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.832,11 | 1,05% | 4,08% | 5,94% | 7,48% | 17,33% | 41,64% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.070,78 | 0,78% | 3,95% | 6,20% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.247,79 | 0,71% | 3,66% | 5,48% | 6,91% | 19,67% | 35,46% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.