BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Alasan Imbal Hasil SR012 Terkesan Lebih Kecil dari Seri Sebelumnya

Bareksa05 Maret 2020
Tags:
Alasan Imbal Hasil SR012 Terkesan Lebih Kecil dari Seri Sebelumnya
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman (tengah bawah) bersama jajaran Kemenkeu dan mitra distribusi saat peluncuran Sukuk Ritel seri SR012, di Jakarta (29/2/2020). (Bareksa/AM)

Sebelumnya, SR011 memberikan imbal hasil 8,05 persen

Bareksa.com - Bagi masyarakat investor, kini sudah ada instrumen investasi berbasis syariah yang menguntungkan dan nyaris bebas risiko bagi masyarakat, yakni Sukuk Ritel (SR). SR merupakan salah satu jenis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). SR khusus ditawarkan untuk individu atau perseorangan, sehingga dinamakan ritel.

Teranyar, pemerintah sedang menawarkan instrumen surat utang syariah yang khusus untuk investor ritel berjenis Sukuk Ritel (SR) seri SR012. Tidak hanya untuk memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2020, SR012 juga ditujukan untuk menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Pembelian produk investasi syariah yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran 24 Februari hingga 18 Maret 2020.

Promo Terbaru di Bareksa

Kementerian Keuangan menetapkan tingkat imbal hasil tetap (fixed coupon) 6,3 persen per tahun. SR seri terbaru ini adalah instrumen investasi syariah yang aman karena dijamin pemerintah, serta dikhususkan untuk masyarakat ritel yang bisa dibeli secara online.

SR012 diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan (tradable) di pasar sekunder sampai dengan jatuh temponya yakni 3 tahun, tepatnya pada 10 Maret 2023.

Investasi ini cocok bagi investor pemula ataupun investor ritel karena modal awal untuk membeli sukuk ini sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp1 juta (1 unit) dan maksimal Rp3 miliar (3000 unit).

Kemudian instrumen tersebut juga cocok untuk investor yang memiliki profil risiko rendah atau penghindar risiko (risk averse), karena pembayaran imbal hasil dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang SBSN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.

Spread SR dan Sinyal Makro Ekonomi Indonesia

Bila dibandingkan dengan seri sebelumnya, SR012 terkesan memberikan imbal hasil (return) yang lebih kecil. Akan tetapi, bila dilihat secara makro, hal ini wajar karena merupakan sinyal ekonomi yang lebih baik dan memberikan kepercayaan investor lebih tinggi pada Indonesia.

Sebelumnya, SR011 memberikan imbal hasil 8,05 persen atau lebih tinggi 175 basis poin (bps) atau 1,75 persen dibandingkan kupon SR012 sebesar 6,3 persen.

Perbandingan Kupon, Suku Bunga Acuan, dan Spread SR secara Historikal
Illustration
Sumber: Kemenkeu, diolah Bareksa

Spread dalam imbal hasil SR012 ini merupakan excess return yang diberikan agar diharapkan mampu menarik perhatian para investor. Pada umumnya, spread diberikan berdasarkan kondisi makro ekonomi di periode penerbitan SR.

Semakin tinggi spread atau excess return yang diberikan, maka secara umum kondisi makro ekonomi di periode tersebut cenderung rentan akibat banyaknya sentimen ketidakpastian (uncertainty), seperti perang dagang (trade war) AS dan kenaikan suku bunga The Fed hingga 4 kali pada tahun 2018. Akibatnya, suku bunga Indonesia pun naik dari 4,25 persen menjadi 6 persen di 2018.

Saat ini, meskipun suku bunga sudah turun 4 kali di sepanjang tahun 2019 menjadi 5 persen, spread yang diberikan pemerintah cenderung menurun dari setiap penerbitan SR. Hal ini tentu membuat para investor beranggapan jika pemerintah memberikan sinyal keadaan makro ekonomi Indonesia sudah cenderung lebih baik atau sudah tidak lagi rentan akan ketidakpastian global secara khusus.

Secara sederhana, excess return yang sudah lebih rendah menggambarkan kondisi risiko yang akan dihadapi oleh investor juga lebih kecil dibandingkan dengan spread yang lebih tinggi di periode penerbitan SR sebelumnya.

Kesimpulannya, imbal hasil yang semakin rendah bila dibandingkan dengan seri sebelumnya ini justru menandakan kondisi ekonomi yang positif, meskipun beberapa waktu terakhir banyak sentimen negatif yang menghampiri pasar keuangan.

Namun imbal hasilSR012 tidak akan berubah sampai jatuh tempo karena memberikan kupon tetap (fixed coupon), kemudian investor juga berpotensi mendapatkan capital gain jika investor menjual kepemilikannya di atas harga par 100 sebelum jatuh tempo.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah telah resmi membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 mulai 24 Februari 2020. Masa penawaran investasi syariah itu hingga 18 Maret 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua