BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Direktur SUN Kemenkeu, Loto Ginting : Surat Utang Lain akan Dijual Secara Online

Bareksa15 Mei 2018
Tags:
Direktur SUN Kemenkeu, Loto Ginting : Surat Utang Lain akan Dijual Secara Online
Direktur Surat Utang Negara Ditjen PPR Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting. (sumber : http://www.djppr.kemenkeu.go.id)

Jika SBR003 sukses, pemerintah membuka kemungkinan instrumen surat utang negara lainnya dijual secara online

Bareksa.com – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan resmi menawarkan surat utang negara jenis savings bond ritel (SBR) seri SBR003. Pemerintah menargetkan memperoleh dana sebesar Rp1 triliun dari instrumen surat utang tersebut yang dijual secara online pertama kali di Indonesia ini.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen PPR Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting, mengatakan pemerintah menargetkan raihan dana Rp1 triliun berdasarkan masukan dari sembilan mitra distribusi.

Penawaran SBR003 merupakan penawaran online pertama untuk penjualan surat utang negara. Apabila sukses, pemerintah membuka kemungkinan instrumen surat utang negara lainnya dijual secara online agar dapat melibatkan masyarakat lebih luas.

Promo Terbaru di Bareksa

Loto juga menjelaskan perbedaan antara seri SBR002 dengan seri SBR teranyarnya, yakni SBR003.

Berikut adalah wawancara Bareksa.com dengan Loto Srinaita Ginting.

Bagaimana permintaan investor ritel terhadap SBR003?

Sekarang (Senin, 14 Mei 2018, pukul 10.30) realtime pemesanan yang masuk sudah Rp8,64 miliar dan yang sudah bayar sebanyak Rp4,18 miliar, per detik ini. Nilai permesanan dan pembayaran itu bergerak terus.

Sementara ini, target dana dari pemerintah sesuai masukan agen sebesar Rp1 triliun, tetapi nanti kita buka kesempatan sampai Rp5 triliun. Target Rp1 triliun itu kuota nasional, artinya siapa cepat dia dapat.

Ada sembilan agen distribusi, semua investor memesan melalui platform digital agen mitra distribusi. Kalau nanti permintaannya banyak, kuota nasional akan kita tambah karena kalau belum di-upsize nanti pemesanannya di-reject.

Jadwal penawarannya hingga kapan?

Proses penawaran berlangsung hingga 25 Mei jam 10.00, penjatahan pada hari Senin berikutnya. SBR003 ini tidak diperdagangkan tetapi boleh dicairkan 50 persennya setelah dimiliki selama 12 bulan, sedangkan 50 persen sisanya harus dipegang sampai SBR003 jatuh tempo.

Apa saja perbedaan SBR seri SBR002 dan SBR003?

Ada beberapa perbedaan. Pertama, minimum investasi SBR002 Rp5 juta dan pembeliannya kelipatan Rp5 juta. Sementara SBR003 minimum pembelian Rp1 juta dan pembelian ke atasnya kelipatan Rp1 juta.

SBR002 juga maksimal pembeliannya Rp5 miliar sedangkan SBR003 maksimal pembeliannya Rp3 miliar. Kemudian, acuan floating kupon untuk SBR002 menggunakan suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS rate), sedangkan SBR003 mengacu pada Bank Indonesia 7day reverse repo rate (7day repo rate).

Kalau 7day repo rate bergerak, kupon SBR003 juga meningkat. Sekarang 7day repo rate kan 4,25 persen, kita tetapkan spread-nya 255 basis poin (2,55 persen). Kalau misalnya 7day repo rate naik jadi lima persen, tinggal ditambah 2,55 persen.

Ada lagi perbedaannya?

Dulu, SBR002 menggunakan sistem penawaran melalui kuota bookbuilding agen penjual. Sekarang pakai sistem online dengan mitra distribusi sembilan lembaga keuangan.

Bisa dijelaskan sistem kuota SBR002 itu?

Sistem kuota SBR002 dulu melalui 10 agen distribusi. Misalnya satu mitra distribusi itu bilang bisa jual Rp100 miliar, jadi kita kasih kuota Rp100 miliar. Tetapi dengan sistem ini saya melihat agen distribusi hanya suka menjual SBR002 pada investor besar-besar saja, sehingga hanya sedikit investornya. Jadi Rp100 miliar bisa hanya terdiri puluhan investor.

Untuk SBR003, walaupun kamu punya uang, kalau tidak cepat pesan kamu tidak akan dapat SBR003. SBR sekarang, walau minimal pembelian hanya Rp1 juta, tetapi investor terjamin dapat SBR selama pemesanannya masuk ke sistem.

Bagaimana mekanisme early redemption SBR003?

Early redemption itu bisa dilakukan setelah 12 bulan, bisa diambil 50 persen, tetapi sisa 50 persennya harus kelipatan Rp1 juta. Kalau misalnya beli Rp2 juta bisa di-redemption Rp1 juta. Tapi kalau beli SBR003-nya Rp1 juta, investor tidak bisa melakukan early redemption karena sisanya harus kelipatan Rp1 juta.

Apakah bisa membeli SBR003 dengan order lebih dari satu kali?

Bisa membeli SBR003 dengan pesanan terpisah, tetapi nanti early redemption-nya per pesanan. Misalnya kita beli SBR003 Rp3 juta hari ini, besok kita beli Rp1 juta, artinya membeli melalui dua kali order.

Kalau dijumlahkan kan kepemilikan SBR003 kita Rp4 juta, seharusnya bisa diambil 2 juta. Tetapi harus hati-hati. Early redemption itu berdasarkan order. SBR003 senilai Rp3 juta yang pembelian pertama, bisa early redemption Rp1 juta, karena sisanya harus kelipatan Rp1 juta, tidak bisa menyisakan Rp1,5 juta.

Terus order yang kedua Rp1 juta, tidak memiliki fasilitas early redemption. Jadi dari total Rp4 juta itu cuma dapat fasilitas early redemption Rp1 juta. Padahal kalau pembelian SBR003 langsung Rp4 juta, fasilitas early redemption-nya bisa Rp2 juta.

Makanya hati-hati, kalau mau ada early redemption sebaiknya membeli SBR003 dengan kelipatan Rp2 juta. Dengan begitu pasti terjamin 50 persennya bisa diambil.

Benarkah penawaran SBR003 merupakan penawaran online pertama dan satu-satunya untuk surat utang pemerintah?

Iya, ini penawaran melalui online pertama kali, tapi tidak tertutup kemungkinan ke depan instrumen lain akan menggunakan sistem online juga. Kalau animonya besar, jumlah investor yang masuk berkembang banyak, kita anggap platform ini bisa menjangkau investor ritel, jadi tidak menutup instrumen lain pakai mekanisme online.

Saat ini pemerintah mulai inisiatif baru dengan online. Nanti misalnya ORI bisa offline dan online juga. Kalo SBR003 ini hanya bisa dipesan melalui online, tidak bisa offline. Dengan online kita mau anak-anak muda yang suka main gadget bisa membeli instrumen surat utang pemerintah. Satuannya juga Rp1 juta, jadi mereka beli.

Sekarang ini penawarana SBR003 melalui kuota nasional berdasarkan masukan mitra distribusi. Kuota nasional diberlakukan karena mereka juga dalam proses edukasi, sekarang di kisaran Rp1 triliun. Tapi kalo minatnya besar kita bisa upsize sampai Rp5 triliun.

Mengapa spread kuponnya ditetapkan 255 bp?

Kuponnya diberi spread 255 bp karena kita mempertimbangkan rata-rata bunga deposito di bank badan usaha milik negara (BUMN). Kemudian kita juga mempertimbangkan yield dari surat utang negara (SUN) tenor 2 tahun. Ketiga, karena instrumen SBR003 tidak dapat diperdagangkan jadi perlu kupon premium. Istilahnya ini adalah e-liquidity premium.

***

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Utang Negara (SUN) ritel secara online.

Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Daftar jadi nasabah, klik tautan ini

(hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua