Rekomendasi Saham Bank Overweight, Meski Kinerja hingga Juli 2025 Masih Lemah
Saham BBCA tetap jadi pilihan utama di antara bank besar, BBTN jadi unggulan di antara bank kecil-menengah

Saham BBCA tetap jadi pilihan utama di antara bank besar, BBTN jadi unggulan di antara bank kecil-menengah
Bareksa.com - Riset Ciptadana Sekuritas Asia (3/9) menyebutkan pertumbuhan laba bank dalam cakupan riset tetap lemah di Rp113,2 triliun pada Januari-Juli 2025 (–1% seacara tahunan/YoY), juga melunak dari kenaikan 0,5% pada lima bulan pertama di 2025.
Laba perbankan di Juli 2025 secara bulanan turun 20% secara bulanan (MoM) namun naik 2% secara tahunan. Penekan utama berasal dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turun 38% MoM dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang merosot 82% MoM. Penurunan BBRI mencerminkan faktor musiman, karena laba Juli secara historis turun 17–38% MoM, sementara kontraksi tajam BBTN disebabkan perbedaan antara laporan Juni yang belum diaudit dan yang telah diaudit, dengan normalisasi diharapkan pada Agustus.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terus menjadi penopang kinerja sektor perbankan, sementara bank-bank BUMN besar umumnya sedikit di bawah ekspektasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Pemulihan NIM Diharapkan di Semester II 2025
Tren margin bunga bersih (NIM) pada Juli menunjukkan perbedaan antara bank BUMN dan BBCA. BBRI mengalami penurunan tajam 110bps MoM menjadi 6,8% di Juli, terutama karena basis tinggi di Juni, meski NIM relatif datar dibanding Mei.
NIM PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) stabil di 4,1% secara bulanan, meskipun turun 40bps YoY. Sebaliknya, BBCA mencatatkan kenaikan NIM 30bps MoM di Juli, didukung biaya dana (CoF) yang stabil dan imbal hasil aset yang lebih kuat, sehingga NIM periode Januari-Juli 2025 di 6,2% (–10bps YoY).
Secara umum, biaya dana tetap stabil di sebagian besar bank, dengan imbal hasil aset menjadi faktor penekan utama. NIM sektor perbankan diprediksi pulih pada semester II 2025, seiring meredanya tekanan pendanaan.
Pertumbuhan Kredit Melemah
Pertumbuhan kredit masih lemah di sebagian besar bank. Laju kredit PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melambat menjadi 10% YoY pada Juli 2025 (vs. 14% di Mei). Sementara BBNI juga melemah menjadi 6% YoY (–0,1% MoM). BBRI mencatat akselerasi moderat ke 5,3% YoY di Juli (vs. 4,6% pada Juni 2025), meski masih di bawah target manajemen 7–9%.
BBCA juga sedikit melambat ke 11% YoY, namun tetap di atas target 6–8%. Sebaliknya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi satu-satunya bank dengan momentum pertumbuhan kuat 14% YoY pada Juli 2025, sejalan dengan target 14–16%.
Pertumbuhan kredit perbankan diproyeksikan tetap moderat di tengah lemahnya permintaan domestik. Sebelumnya proyeksi pertumbuhan kredit perbankan dipangkas ke 8,1% pada 2025 (dari proyeksi sebelumnya 9%).
Tren Biaya Kredit Membaik
Kualitas aset umumnya stabil, dengan tren biaya kredit (CoC) yang membaik atau stabil secara bulanan. Secara kumulatif, CoC BMRI turun menjadi 0,7% di Januari-Juli 2025 (vs. 0,9% di Januari-Juli 2024), lebih baik dari panduan.
Sementara BBRI juga menunjukkan perbaikan solid, dengan CoC Juli di 2,8% (vs. 3,2% di Juni) dan kumulatif Januari-Juli 2025 di 3,3% (–10bps YoY).
CoC BBNI stabil di 1% pada Januari-Juli 2025, sesuai target. BBCA tetap unggul dengan CoC terendah di 0,3% (flat YoY). Penghapusan kredit sektor juga membaik, turun 14% YoY pada Januari-Juli 2025.
Rekomendasi Overweight Sektor Perbankan
Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi Overweight untuk saham sektor perbankan, didukung ekspektasi pemulihan NIM pada semester II 2025 yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan laba 2025 menjadi 2% YoY (vs. –1% YoY pada Januari-Juli 2025).
BBCA sebagai pilihan utama di antara bank besar dan BBTN di antara bank kecil-menengah. Risiko utama meliputi pemulihan NIM yang lebih lemah dari perkiraan dan tekanan kualitas aset yang lebih buruk dari ekspektasi.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.200,15 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,3 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,95 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,2 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.