Trump-Purbaya Effect Bikin Saham Bank Roller Coaster, Ini Strategi Investasinya
Manfaatkan momentum dengan reksadana campuran di Bareksa yang mencatat return hingga 18% setahun per 17 Oktober 2025

Manfaatkan momentum dengan reksadana campuran di Bareksa yang mencatat return hingga 18% setahun per 17 Oktober 2025
Bareksa Insight - Sejumlah faktor dari global dan dorongan kebijakan dalam negeri telah menjadi penyebab saham perbankan bergerak volatil. Investor dapat memanfaatkan dinamika ini tidak hanya dari melakukan trading saham langsung dengan timing the market, tetapi juga memilih reksa dana campuran yang menawarkan kelincahan dalam mengatur portofolio aset.
Dinamika Saham Perbankan
Saham Perbankan mulai menggeliat naik di awal pekan ini ditopang stimulus pemerintah serta meredanya sentimen global. Indeks sektor keuangan (IDX Finance) bahkan melesat hampir 4% pada perdagangan intraday Senin (20/10). Dalam 6 bulan terakhir, saham sektor ini bergerak sangat volatil akibat sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri.
Contohnya, pada 10 September ketika Purbaya akan gelontorkan Rp200 triliun ke saham perbankan, IDX Finance naik 3 hari dengan total kenaikan hingga 4,5%.
Namun kemudian karena proyeksi perlambatan ekonomi AS akibat perang dagang Trump, aliran dana asing keluar dari negara berkembang termasuk IHSG, dan saham bank yang banyak dimiliki oleh investor asing juga terdampak. Akibatnya, dalam sebulan terakhir IDX Finance turun hingga 6,5%.
Grafik IDX Finance 6 Bulan, Sumber: Tim Analis Bareksa, Investing
Promo Terbaru di Bareksa
Melihat kondisi ini, Tim Analis Bareksa menilai saham bank sebetulnya menarik untuk dijadikan pilihan Trading ketika momentumnya tepat ataupun akumulasi bertahap untuk tujuan investasi jangka panjang. Beberapa saham bank yang paling besar dimiliki investor asing seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBNI, dan BRIS.
Saham Bank | Porsi Asing | Last Price | Target Price - Trading | Target Price - Invest | Upside to Invest |
|---|---|---|---|---|---|
BBCA | 33,12 % | 7.875 | 8.250 - 8.500 | 11.000 | 39,7% |
BBRI | 30,18 % | 3.680 | 3.810 - 3.900 | 4.500 | 22,3% |
BMRI | 29,41 % | 4.300 | 4.450 - 4.600 | 5.000 | 16,3% |
BBNI | 23,37 % | 4.040 | 4.150 - 4.250 | 4.500 | 11,4% |
BRIS | 5,98 % | 2.640 | 2.730 - 2.800 | 3.300 | 25,0% |
Sumber: Tim Analis Bareksa, Porsi asing data KSEI per 30 Sept 2025, Last Price 20 Okt 2025
Rekomendasi Reksa Dana Campuran
Mempertimbangkan fluktuasi saham yang cukup tinggi, tentunya dibutuhkan keahlian untuk memanfaatkan momentum di saham perbankan. Investor tidak perlu khawatir karena dapat juga berinvestasi di Reksadana Campuran yang cukup fleksibel untuk mengelola porsi alokasi menyesuaikan kondisi pasar.
Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A dan Sucorinvest Anak Pintar memiliki porsi saham perbankan dan sektor lainnya sebagai penyeimbang kinerja. Kinerjanya dalam 1 tahun mencapai di atas 18%.
Reksadana Campuran | 1 Tahun | 5 Tahun | AUM (Dana Kelolaan) |
|---|---|---|---|
Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A | 18,5% | 78,2% | Rp 75 miliar |
Sucorinvest Anak Pintar | 16,9% | 136,9% | Rp 184 miliar |
Sumber: Bareksa, Data Return per 17 Okt 2025
Secara historis, dua reksadana tersebut juga dapat menghasilkan kinerja yang optimal dalam 5 tahun terakhir, hingga mencapai 136,9%. Artinya, selain memanfaatkan momentum jangka pendek, RD Campuran juga dapat dipertimbangkan untuk optimalisasi portofolio dalam jangka panjang.
Di samping itu, investor juga dapat cermati reksa dana campuran Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A yang baru diluncurkan pada 20 Agustus 2025. Meskipun produk baru, kinerja 1 bulan terakhir tercatat naik 1,56%. Apalagi ada porsi alokasi di saham sebagai booster, salah satunya saham perbankan BRIS yang selama bulan Oktober 2025 diakumulasi oleh investor asing hingga Rp100 miliar.
Fleksibilitas vs Stabilitas
Sesuai dengan namanya, reksa dana campuran menawarkan fleksibilitas untuk menyeimbangkan aset di saham dan obligasi. Ketika saham bergerak sangat volatil, porsi obligasi di dalam portofolionya dapat menyeimbangkan pergerakan NAB. Namun, ketika ada momentum di pasar, porsi saham dapat menjadi dorongan signifikan. Hal ini terlihat bila dibandingkan dengan sejumlah reksa dana pendapatan tetap yang hanya berfokus pada obligasi saja.
Grafik Perbandingan RD Campuran vs Pendapatan Tetap, Sumber: Bareksa
Sehingga, investor memiliki pilihan dengan adanya momentum kenaikan saham perbankan, bisa membeli sahamnya langsung ataupun berinvestasi di reksadana campuran, menyesuaikan profil risiko dan tujuan keuangan investor.
(Sigma Kinasih, CTA, CFP/hm)
* Sigma Kinasih adalah Investment Strategist di PT Bareksa Marketplace Indonesia dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di industri pasar modal. Memegang lisensi WMI, WPPE, CTA, dan CFP, ia berfokus pada riset makroekonomi, strategi portofolio, serta analisis reksadana, saham, emas dan SBN. Sigma meraih gelar Magister Ekonomi dari Universitas Trisakti.
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.200,15 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,3 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,95 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,2 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.