Kinerja BBTN di Semester I 2025 Solid, Target Harga Saham Rp1.500
BBTN membukukan laba bersih semester I 2025 senilai Rp1,7 triliun, naik 14% secara tahunan

BBTN membukukan laba bersih semester I 2025 senilai Rp1,7 triliun, naik 14% secara tahunan
Bareksa.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) membukukan laba bersih semester I 2025 senilai Rp1,7 triliun, naik 14% secara tahunan (YOY). Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (28/8), raihan laba itu sesuai perkiraan (46% dari target), dan di atas konsensus (53%).
Hasil kuat ini ditopang oleh ekspansi margin bunga bersih (NIM) yang tajam (+130bps YOY ke 4,4%), sebagian didorong oleh perubahan metode pengakuan effective interest rate (EIR) sejak kuartal I 2025.
Pre-provisioning operating profit (PPoP) atau laba operasional pra-penyisihan meningkat dua kali lipat YOY, seiring kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) yang kuat, meski pertumbuhan laba bersih tertahan oleh kenaikan pencadangan (biaya kredit +140bps YOY ke 2%) untuk meningkatkan cakupan rasio kredi bermasalah menjadi ~120%.
Promo Terbaru di Bareksa
Secara kuartalan, laba bersih tercatat Rp802 miliar di kuartal II 2025 (–11% QOQ, +25% YOY), tertekan oleh melemahnya pendapatan lain. Pertumbuhan NII sangat solid melesat 99% YOY / naik 47% QOQ, mencapai Rp5,6 triliun di triwulan II 2025, dengan NIM melonjak ke 5,2% (+240bps YOY, +160bps QOQ).
Pertumbuhan kredit menguat ke 6,8% YOY (+3,6% QOQ) dari 5,5% di kuartal I 2025, sehingga manajemen menaikkan proyeksi pertumbuhan kredit 2025 menjadi 7–9% (dari sebelumnya 7–8%).
Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) turun ke 92,6% (dari 94,4% di kuartal I 2025) seiring perbaikan likuiditas, ditopang oleh pelonggaran makroprudensial, penurunan suku bunga SRBI, dan penempatan dana dari Danantara.
Dana pihak ketiga tumbuh 11% YOY, didukung oleh Rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) maupun deposito. Biaya dana diperkirakan membaik lagi pada kuartal III 2025, dengan BBTN menurunkan bunga deposito 25bps pada Juli.
Didukung Program Perumahan Pemerintah
Momentum kredit diperkirakan semakin kuat di semester II 2025, didukung target FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) pemerintah yang dinaikkan menjadi 350 ribu rumah untuk 2025 dari 220 ribu sebelumnya, dengan 121 ribu sudah terealisasi di semester I 2025.
Untuk prediksi 2026, manajemen juga memperkirakan target serupa 350 ribu unit sesuai Nota Keuangan Kemenkeu. Program KUR perumahan akan menjadi ujung tombak pemerintah dalam mencapai target 3 juta rumah, dengan suku bunga pinjaman 6%.
Meski skema subsidi bunga masih ditunggu, program ini berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan baru di luar FLPP, khususnya KUR sisi suplai. Selain itu, katalis positif tambahan dapat muncul bila suku bunga kredit FLPP disesuaikan menjadi 6% agar selaras dengan skema KUR (vs. 5% saat ini).
Biaya Kredit Lebih Tinggi
Biaya kredit (CoC) BBTN naik menjadi 2% di kuartal II 2025 (vs. 1,1% di kuartal I 2025), sesuai strategi manajemen untuk meningkatkan cakupan NPL, yang kini di level 115% per kuartal II 2025 (naik dari 108% di kuartal I 2025, namun masih lebih rendah dibanding 136% di kuartal II 2024).
NPL BBTN naik tipis ke 3,3% di kuartal II 2025, dari 3,2% di kuartal I 2025, terutama dari kredit eks-Covid, khususnya kredit perumahan (KPR) non-subsidi. NPL KPR non-subsidi naik ke 5,3% per kuartal II 2025 (vs. 4,9% di kuartal I 2025).
Manajemen memperkirakan NPL KPR non-subsidi akan memuncak di Oktober 2025, lalu turun ke bawah 4% secara tahunan di 2025. Di luar KPR non-subsidi, kualitas aset stabil secara QOQ.
Rekomendasi: Buy Saham BBTN
Dengan kinerja semester I 2025 yang cukup kuat, momentum laba ditopang penurunan suku bunga kebijakan dan program perumahan pemerintah, maka rekomendasi saham BBTN dipertahankan BUY dengan target harga Rp1.500 per saham, berbasis 0,6x 2025F PBV.
Dibandingkan harga terakhir (28/8), di Rp1.305, maka saham BBTN masih punya potensi kenaikan (upside potential) 14,9%.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.