BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Saham Konglo Melesat Topang IHSG Rekor, BEI Sebut Bagian Dinamika Pasar

Abdul Malik24 Juli 2025
Tags:
Saham Konglo Melesat Topang IHSG Rekor, BEI Sebut Bagian Dinamika Pasar
Logo Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX) terlihat di mainhall gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Antara Foto)

BEI mengimbau agar seluruh investor selalu melakukan analisis yang cermat, memperhatikan aspek fundamental dan risiko investasi

Bareksa.com - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan kontribusi saham-saham terafiliasi dengan tokoh-tokoh konglomerat terhadap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket hingga mencetak rekor tertinggi tahun ini, dipandang sebagai bagian dari dinamika pasar yang terbentuk secara organik.

“Ini encerminkan ekspektasi pasar terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. Pergerakan harga saham di pasar sangat ditentukan oleh mekanisme supply and demand serta pertimbangan investor atas informasi yang tersedia di publik, baik terkait kinerja keuangan, rencana bisnis, maupun sentimen global dan domestik,” ungkapnya (24/7).

Menurut dia, sebagai self-regulatory organization (SRO), BEI tidak memiliki kebijakan yang membedakan emiten berdasarkan kepemilikan atau afiliasi pemegang saham pengendalinya. “Kami memperlakukan seluruh emiten secara setara dan memastikan seluruh transaksi dilakukan berdasarkan prinsip keterbukaan, transparansi, dan kepatuhan terhadap regulasi. Selama pergerakan saham terjadi secara wajar maka pergerakan tersebut merupakan bagian dari dinamika pasar yang sah,” dia menjelaskan.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Nyoman menekankan BEI senantiasa bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menjaga integritas dan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia. Selain itu juga senantiasa menjalankan perannya sebagai penyelenggara perdagangan efek sehingga dapat berjalan secara teratur, wajar, dan efisien.

“Kami mengimbau agar seluruh investor selalu melakukan analisis yang cermat, memperhatikan aspek fundamental dan risiko investasi, serta memanfaatkan informasi yang tersedia secara publik dalam membuat keputusan investasinya,” dia mengungkapkan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali naik pada Kamis (24/7) dengan kenaikan 0,83% jadi 7.530,9, setelah menguat 1,7% jadi 7.469 pada Rabu (23/7). Ini merupakan rekor penutupan tertinggi sejak awal 2025. Menurut riset Syailendra Capital (23/7), IHSG sempat reli naik 11 hari beruntun sejak 7 Juli hingga 21 Juli, dengan total kenaikan 8,3%. Lonjakan indeks saham Tanah Air, utamanya dikerek lonjakan saham-saham perusahaan konglomerat.

Beli Saham di Sini

Daftar Top 5 Saham Konglomerasi Penopang Kenaikan IHSG (7-21 Juli):
- PT DCI Indonesia Tbk (DCII): +91,9%
- PT Barito Renewables Energy PT (BREN): +38,6%
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT): +54,2%
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA): +17,1%
- PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA): +539,5%

Untuk diketahui, DCII merupakan saham emiten milik konglomerat Toto Sugiri. Kemudian BREN, BRPT dan CDIA terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu. Serta DSSA merupakan bagian dari perusahaan konglomerat Grup Sinar Mas.

Nilai kapitalisasi pasar kelima saham tersebut setara dengan 17% market cap IHSG. Namun sebaliknya, beberapa saham bank besar (big banks) seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) malah masuk dalam daftar dalam Top 5 Laggards dengan porsi market cap setara 13% dari IHSG.

“Kondisi tersebut menunjukkan rotasi dalam investasi adalah hal yang tidak dapat dihindari. Komposisi Top 10 saham terbesar berdasarkan market cap juga berubah signifikan sejak 2021 - 2025,” tulis Syailendra Capital dalam risetnya.

Poin penting:
- Porsi saham konglomerasi meningkat dari 2,4% (2021) menjadi 20,8% (per 22 Juli 2025)
- Porsi saham big caps dan BUMN (SOE) turun dari 30,4% (2021) menjadi 26,3% (per 22 Juli 2025).

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.199,47

Up0,59%
Up5,58%
Up9,35%
Up9,62%
Up18,31%
Up8,75%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.180,11

Up0,46%
Up4,99%
Up8,59%
Up9,07%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.150,79

Up0,39%
Up4,67%
Up9,42%
Up11,12%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.033,05

Up0,79%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua