Jadwal Lengkap Penawaran Umum Saham CDIA & Target BEI Bidik 5 IPO Lighthouse Tahun Ini
BEI tengah menyusun kajian strategis mengenai IPO yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan

BEI tengah menyusun kajian strategis mengenai IPO yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Bareksa.com - Investor tengah menyoroti aksi korporasi PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). CDIA merupakan anak usaha tidak langsung dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), bagian dari grup Barito Pacific, konglomerasi besar di sektor energi dan petrokimia.
Mengapa IPO CDIA Dinilai Menarik?
- Afliasi dengan Chandra Asri Pacific (TPIA): reputasi kuat dan pengalaman panjang di industri kimia dan petrokimia
- Didukung Grup Barito Pacific: konglomerasi besar yang mendominasi sektor energi, petrokimia, dan infrastruktur di Indonesia
- Prospek sektor infrastruktur dan utilitas yang sedang naik daun menjadikan CDIA salah satu IPO paling ditunggu pertengahan 2025
- Masuk papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan valuasi market cap yang menjanjikan.
Promo Terbaru di Bareksa
Jadwal Lengkap IPO CDIA
Tahapan IPO CDIA | Tanggal |
---|---|
Harga Penawaran Awal | Rp170 – Rp190 per saham |
Penawaran Awal | 19 – 24 Juni 2025 |
Penawaran Umum | 2 – 4 Juli 2025 |
Penjatahan Efek | 4 Juli 2025 |
Distribusi Saham | 7 Juli 2025 |
Pencatatan Saham (IPO) | 8 Juli 2025 |
Sumber: prospektus CDIA
Rincian Penawaran Saham IPO CDIA
- Jumlah saham ditawarkan: 124.829.375 lot (setara 10% dari total saham)
- Estimasi dana IPO: Rp2,1 triliun – Rp2,4 triliun
- Perkiraan valuasi market cap: Rp21,2 triliun – Rp23,7 triliun
- Sektor: Infrastruktur
- Subsektor: Utilitas
- Papan pencatatan: Papan Utama BEI
Daftar Penjamin Emisi (Underwriter) IPO CDIA:
- Henan Putihrai Sekuritas
- DBS Vickers Sekuritas Indonesia
- Trimegah Sekuritas Indonesia
- BNI Sekuritas
- BCA Sekuritas
- OCBC Sekuritas Indonesia
Rencana Penggunaan Dana Hasil IPO CDIA:
- Pilar Bisnis Logistik (CSI, MIM, CMI): penyetoran modal sekitar Rp871,76 miliar
Dana akan digunakan untuk: pembelian kapal, pembiayaan operasional, penyetoran modal ke CMI dan MIM
- Pilar Bisnis Pelabuhan & Penyimpanan (CSP, CCP): penyetoran modal sekitar Rp1,5 triliun
Dana akan digunakan untuk: pembuatan tangki penyimpanan, pipa saluran ethylene, fasilitas pendukung lainnya
*Sumber: prospektus CDIA
Target 5 IPO Lighthouse
Bursa Efek Indonesia menargetkan pencatatan lima perusahaan dalam kategori IPO lighthouse pada tahun 2025. Hingga 20 Juni 2025, sudah terdapat tiga calon perusahaan tercatat, termasuk CDIA, yang berpotensi mencatatkan saham dengan kategori IPO lighthouse alias perusahaan kakap.
“BEI menargetkan lima IPO lighthouse pada tahun 2025. Dari target tersebut, saat ini telah tercatat tiga perusahaan, yaitu PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI),” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna (23/6).
Menurut Nyoman, saat ini, BEI tengah menyusun kajian strategis mengenai IPO yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan sebagai narasumber. Pihak-pihak tersebut mencakup grup usaha besar, perusahaan potensial IPO, investor institusi maupun ritel, serta lembaga pemerintah.
Kajian ini bertujuan untuk memahami minat perusahaan berskala besar terhadap IPO, menggali tantangan dan ekspektasi pelaku usaha, serta menyusun rekomendasi terkait perbaikan regulasi dan penguatan infrastruktur pasar.
Selain itu, BEI memiliki unit kerja khusus yang secara aktif mendampingi perusahaan-perusahaan termasuk perusahaan dengan skala aset besar, baik swasta, BUMN, maupun BUMD dalam mempersiapkan IPO. Pendampingan dilakukan melalui berbagai inisiatif seperti go public workshop, coaching clinic, one-on-one meeting, dan networking event yang mempertemukan pelaku usaha dengan profesi penunjang pasar modal.
“Inisiatif ini diharapkan dapat mempermudah akses perusahaan terhadap ekosistem pasar modal dan mempercepat proses transformasi menuju perusahaan terbuka,” Nyoman menjelaskan.
Menurut Nyoman, saat ini peraturan BEI mengatur hanya anggota bursa yang dapat menjadi liquidity provider khususnya untuk saham. Namun BEI menyambut baik Danantara untuk mendorong dan mendukung anggota bursa yang merupakan anak usaha dari BUMN untuk turut serta menjadi liquidity provider.
“Tidak hanya untuk perusahaan lighthouse, namun juga untuk saham-saham yang masuk ke dalam Daftar Efek Liquidity Provider Saham. Hal ini dapat meningkatkan pendalaman pasar, likuiditas, dan kepercayaan investor,” dia menambahkan.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.148,47 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.106,73 | - | - | ||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.134,59 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.936,18 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.049,75 | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.