IHSG Semester I Melemah, Ini Rekomendasi Saham Pilihan hingga Akhir 2025
Fokus pasar kini beralih ke kinerja keuangan kuartal II, target konservatif IHSG di 2025 tetap dipertahankan

Fokus pasar kini beralih ke kinerja keuangan kuartal II, target konservatif IHSG di 2025 tetap dipertahankan
Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan melemah sepenjang semester I 2025. Pelemahan itu seiring net sell investor asing. Bagaimana rekomendasi investasi saham di kuartal III hingga akhir 2025?
Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia yang berjudul Strategy Report (9/7), setelah mencatat kinerja kuat pada April dan Mei, laju kenaikan IHSG mulai kehilangan tenaga pada Juni hingga awal Juli. Hal itu seiring hilangnya katalis makroekonomi atau pendapatan yang mendukung reli. Pada titik terendah April, IHSG diperdagangkan di 9,9x PER 2025F, atau -2,6 standar deviasi di bawah rata-rata 5 tahun. Ini merupakan level diskon IHSG tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Valuasi rendah IHSG ini sempat menarik arus dana asing pada Mei. Namun, tren beli asing tidak bertahan lama. Arus keluar kembali terjadi pada Juni (Rp8 triliun) dan berlanjut pada Juli (Rp4 triliun MTD), menjadikan total arus keluar asing sejak awal tahun hingga awal Juli mencapai lebih dari Rp60 triliun, salah satu yang terbesar di kawasan.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski ada reli di April-Mei, IHSG tetap mencatat kinerja negatif 3,3% pada semester I 2025, namun naik 6,1% di kuartal II 2025, dengan 6 dari 11 indeks sektoral masih negatif sejak awal tahun (YTD).
Fokus Pasar Beralih ke Laporan Keuangan Q2
Memasuki musim laporan keuangan triwulan II 2025, perhatian investor mulai beralih ke hasil kinerja perusahaan. Di sektor perbankan, total laba Januari-Mei 2025 hanya naik 0,5% secara tahunan (YOY), atau lebih rendah proyeksi sepanjang 2025 naik 2,1%. Hal ini mengindikasikan lemahnya indikator seperti margin bunga bersih (NIM) dan biaya kredit.
Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang melambat pada periode 5 bulan pertama 2025 juga menekan likuiditas dan menaikkan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR), meskipun pertumbuhan kredit melandai. Akibatnya, suku bunga deposito tetap tinggi meski terjadi pelonggaran moneter baru-baru ini.
Di luar sektor bank, terdapat risiko melemahnya laba di kuartal II di beberapa sektor lain. Untuk sektor consumer, Ciptadana Sekuritas berhati-hati terhadap outlook konsumsi pasca-Lebaran. Sebab, pengecekan kanal distribusi menunjukkan restocking yang lambat dan penjualan ritel yang lemah di Juni karena libur sekolah.
Permintaan semen juga masih berpotensi lemah akibat musim hujan yang berkepanjangan. Selain itu, harga jual rata-rata (ASP) di sektor otomotif, batu bara, dan rokok masih tertekan, yang membebani margin keuntungan. Setelah penurunan laba 6% YOY pada kuartal I 2025, pencapaian target pertumbuhan laba 2,2% untuk kuartal II 2025 sangat bergantung pada kinerja triwulan II.
Risiko Eksternal Tambah Tekanan Pasar
Faktor eksternal kembali menjadi potensi hambatan pasar, utamanya ialah kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, termasuk ke Indonesia. Meskipun negosiasi masih berlangsung, AS tetap memberlakukan tarif resiprokal terhadap ekspor Indonesia.
Risiko tambahan muncul dengan kemungkinan penerapan tarif tambahan 10% untuk negara anggota BRICS. Meskipun belum ada keputusan final, potensi implementasi per 1 Agustus menimbulkan kekhawatiran pasar.
Usulan AS agar produsen membangun atau memproduksi barang di wilayah AS untuk menghindari tarif, bisa menjadi tantangan struktural bagi Indonesia. Ini mengingat defisit transaksi berjalan (CAD) RI yang membatasi investasi luar negeri dan relokasi kapasitas.
Kinerja Saham Pilihan di Kuartal II 2025
Portofolio model Ciptadana Sekuritas mencatat return 15,4% di kuartal II 2025, mengungguli kenaikan IHSG yang hanya 6,1% (ada selisih +9,3%). Kinerja positif berasal dari saham ANTM, ISAT, BRIS di April–Mei, dan KLBF serta ERAL di Mei–Juni. Sementara GOTO dan BBTN menjadi underperformer.
Memasuki kuartal III 2025, Ciptadana Sekuritas menambahkan saham AADI dan MAPI menggantikan ANTM dan ERAL, karena terbatasnya potensi kenaikan setelah reli. Selain itu saham PANI juga ditambahkan sebagai top pick di sektor properti. Di tengah ketidakpastian, fokus rekomendasi saham terap di sektor defensif seperti:
- Consumer staples dan telco: ICBP, ISAT, EXCL
- Bank domestik dengan eksposur asing minim: BBCA, BBTN
- Sektor teknologi terpilih: GOTO
Target IHSG 2025
Ciptadana Sekuritas tetap mempertahankan target konservatif IHSG di 7.075 (+3% upside) dengan asumsi PER 12.0x (sekitar -1.0 stdev di bawah rata-rata historis) dan proyeksi pertumbuhan laba 2,2%.
Saat ini IHSG diperdagangkan di PER forward 11.2x (sekitar -1.6 standar deviasi). Dalam skenario bullish (tanpa eskalasi tarif/geopolitik), PER IHSG bisa 12.7x (sekitar -0.5 stdev) yang menghasilkan target IHSG 2025 lebih optimistis di 7.460.
Tabel: Skenario Prediksi IHSG 2025
Indikator | Bear Case | Base Case | Bull Case |
|---|---|---|---|
EPS Market 2025F | 565 | 588 | 588 |
PE Multiple | 12 | 12 | 12,7 |
Target IHSG | 6.800 | 7.075 | 7,460 |
Sumber: Ciptadana Sekuritas
Rekomendasi Saham Pilihan
Di tengah ketidakpastian pasar yang terus berlanjut akibat sentimen domestik dan global, sebagian besar saham unggulan masih terfokus di sektor-sektor defensif tradisional seperti barang konsumsi pokok dan telekomunikasi (ICBP, ISAT, EXCL).
Kemudian sektor perbankan yang berfokus pada pasar domestik dengan eksposur asing yang minim dan segmen pasar yang relatif khusus (BBCA, BBTN). Serta beberapa saham terpilih di sektor teknologi (GOTO).
Ciptadana Sekuritas tetap optimis terhadap saham-saham yang berorientasi domestik dengan eksposur asing terbatas (misalnya perbankan, barang konsumsi pokok, dan telekomunikasi), karena menawarkan daya tahan relatif lebih baik.
Tabel: Saham-saham Pilihan
Kode Saham | Rating | Market Cap (Rp tn) | Last Price | Target Price | Upside Pot. (%) | PER (25F) | EV/EBITDA (25F) | ROE (25F) | % Growth (25F) |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
BBCA | Buy | 1,069.4 | 8,675 | 11,600 | 33.7 | 18.2 | 3.8 | 21.6 | 3.4 |
BBTN | Buy | 15.6 | 1,115 | 1,500 | 34.5 | 4.1 | 0.4 | 10.9 | 4.9 |
ICBP | Buy | 122.5 | 10,500 | 13,000 | 23.8 | 15.0 | 7.7 | 17.2 | 2.6 |
ISAT | Buy | 67.4 | 2,090 | 2,400 | 14.8 | 11.7 | 3.9 | 18.8 | 4.5 |
EXCL | Buy | 40.9 | 2,240 | 2,450 | 9.4 | 15.1 | 4.2 | 7.0 | 2.8 |
GOTO | Buy | 69.1 | 58 | 100 | 72.4 | -154.7 | 31.1 | -2.0 | 0.0 |
PANI | Buy | 190.7 | 11,300 | 17,100 | 51.4 | 415.0 | 9.3 | 2.2 | 0.0 |
MAPI | Buy | 20.5 | 1,230 | 1,500 | 22.0 | 12.0 | 3.8 | 13.9 | 0.8 |
AADI | Buy | 52.6 | 7,050 | 8,950 | 27.0 | 5.2 | 2.8 | 22.8 | 14.5 |
Tota/rata-rata | 1.648, 8 | 62,1 | 4,5 | 14,3 | 3.7 |
Sumber: Bloomberg dan Riset Cipadana Sekuritas (9/7)
*Keterangan:
PER = Price to Earnings Ratio
EV/EBITDA = Enterprise Value to EBITDA
ROE = Return on Equity
PBV digunakan untuk sektor bank dan properti
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.