BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

IHSG Semester I Melemah, Ini Rekomendasi Saham Pilihan hingga Akhir 2025

Abdul Malik10 Juli 2025
Tags:
IHSG Semester I Melemah, Ini Rekomendasi Saham Pilihan hingga Akhir 2025
Ilustrasi investor memantau perkembangan pasar dan sedang mencari saham pilihan untuk investasi hingga akhir 2025. (Shutterstock)

Fokus pasar kini beralih ke kinerja keuangan kuartal II, target konservatif IHSG di 2025 tetap dipertahankan

Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan melemah sepenjang semester I 2025. Pelemahan itu seiring net sell investor asing. Bagaimana rekomendasi investasi saham di kuartal III hingga akhir 2025?

Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia yang berjudul Strategy Report (9/7), setelah mencatat kinerja kuat pada April dan Mei, laju kenaikan IHSG mulai kehilangan tenaga pada Juni hingga awal Juli. Hal itu seiring hilangnya katalis makroekonomi atau pendapatan yang mendukung reli. Pada titik terendah April, IHSG diperdagangkan di 9,9x PER 2025F, atau -2,6 standar deviasi di bawah rata-rata 5 tahun. Ini merupakan level diskon IHSG tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Valuasi rendah IHSG ini sempat menarik arus dana asing pada Mei. Namun, tren beli asing tidak bertahan lama. Arus keluar kembali terjadi pada Juni (Rp8 triliun) dan berlanjut pada Juli (Rp4 triliun MTD), menjadikan total arus keluar asing sejak awal tahun hingga awal Juli mencapai lebih dari Rp60 triliun, salah satu yang terbesar di kawasan.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Meski ada reli di April-Mei, IHSG tetap mencatat kinerja negatif 3,3% pada semester I 2025, namun naik 6,1% di kuartal II 2025, dengan 6 dari 11 indeks sektoral masih negatif sejak awal tahun (YTD).

Illustration

Beli Saham BBCA di Sini

Beli Saham BBTN di Sini

Fokus Pasar Beralih ke Laporan Keuangan Q2

Memasuki musim laporan keuangan triwulan II 2025, perhatian investor mulai beralih ke hasil kinerja perusahaan. Di sektor perbankan, total laba Januari-Mei 2025 hanya naik 0,5% secara tahunan (YOY), atau lebih rendah proyeksi sepanjang 2025 naik 2,1%. Hal ini mengindikasikan lemahnya indikator seperti margin bunga bersih (NIM) dan biaya kredit.

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang melambat pada periode 5 bulan pertama 2025 juga menekan likuiditas dan menaikkan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR), meskipun pertumbuhan kredit melandai. Akibatnya, suku bunga deposito tetap tinggi meski terjadi pelonggaran moneter baru-baru ini.

Di luar sektor bank, terdapat risiko melemahnya laba di kuartal II di beberapa sektor lain. Untuk sektor consumer, Ciptadana Sekuritas berhati-hati terhadap outlook konsumsi pasca-Lebaran. Sebab, pengecekan kanal distribusi menunjukkan restocking yang lambat dan penjualan ritel yang lemah di Juni karena libur sekolah.

Permintaan semen juga masih berpotensi lemah akibat musim hujan yang berkepanjangan. Selain itu, harga jual rata-rata (ASP) di sektor otomotif, batu bara, dan rokok masih tertekan, yang membebani margin keuntungan. Setelah penurunan laba 6% YOY pada kuartal I 2025, pencapaian target pertumbuhan laba 2,2% untuk kuartal II 2025 sangat bergantung pada kinerja triwulan II.

Illustration

Beli Saham ICBP di Sini

Beli Saham ISAT di Sini

Risiko Eksternal Tambah Tekanan Pasar

Faktor eksternal kembali menjadi potensi hambatan pasar, utamanya ialah kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, termasuk ke Indonesia. Meskipun negosiasi masih berlangsung, AS tetap memberlakukan tarif resiprokal terhadap ekspor Indonesia.

Risiko tambahan muncul dengan kemungkinan penerapan tarif tambahan 10% untuk negara anggota BRICS. Meskipun belum ada keputusan final, potensi implementasi per 1 Agustus menimbulkan kekhawatiran pasar.

Usulan AS agar produsen membangun atau memproduksi barang di wilayah AS untuk menghindari tarif, bisa menjadi tantangan struktural bagi Indonesia. Ini mengingat defisit transaksi berjalan (CAD) RI yang membatasi investasi luar negeri dan relokasi kapasitas.

Beli Saham EXCL di Sini

Kinerja Saham Pilihan di Kuartal II 2025

Portofolio model Ciptadana Sekuritas mencatat return 15,4% di kuartal II 2025, mengungguli kenaikan IHSG yang hanya 6,1% (ada selisih +9,3%). Kinerja positif berasal dari saham ANTM, ISAT, BRIS di April–Mei, dan KLBF serta ERAL di Mei–Juni. Sementara GOTO dan BBTN menjadi underperformer.

Memasuki kuartal III 2025, Ciptadana Sekuritas menambahkan saham AADI dan MAPI menggantikan ANTM dan ERAL, karena terbatasnya potensi kenaikan setelah reli. Selain itu saham PANI juga ditambahkan sebagai top pick di sektor properti. Di tengah ketidakpastian, fokus rekomendasi saham terap di sektor defensif seperti:
- Consumer staples dan telco: ICBP, ISAT, EXCL
- Bank domestik dengan eksposur asing minim: BBCA, BBTN
- Sektor teknologi terpilih: GOTO

Beli Saham PANI di Sini

Target IHSG 2025

Ciptadana Sekuritas tetap mempertahankan target konservatif IHSG di 7.075 (+3% upside) dengan asumsi PER 12.0x (sekitar -1.0 stdev di bawah rata-rata historis) dan proyeksi pertumbuhan laba 2,2%.

Saat ini IHSG diperdagangkan di PER forward 11.2x (sekitar -1.6 standar deviasi). Dalam skenario bullish (tanpa eskalasi tarif/geopolitik), PER IHSG bisa 12.7x (sekitar -0.5 stdev) yang menghasilkan target IHSG 2025 lebih optimistis di 7.460.

Tabel: Skenario Prediksi IHSG 2025

Indikator
Bear Case
Base Case
Bull Case

EPS Market 2025F

565

588

588

PE Multiple

12

12

12,7

Target IHSG

6.800

7.075

7,460

Sumber: Ciptadana Sekuritas

Beli Saham MAPI di Sini

Rekomendasi Saham Pilihan

Di tengah ketidakpastian pasar yang terus berlanjut akibat sentimen domestik dan global, sebagian besar saham unggulan masih terfokus di sektor-sektor defensif tradisional seperti barang konsumsi pokok dan telekomunikasi (ICBP, ISAT, EXCL).

Kemudian sektor perbankan yang berfokus pada pasar domestik dengan eksposur asing yang minim dan segmen pasar yang relatif khusus (BBCA, BBTN). Serta beberapa saham terpilih di sektor teknologi (GOTO).

Ciptadana Sekuritas tetap optimis terhadap saham-saham yang berorientasi domestik dengan eksposur asing terbatas (misalnya perbankan, barang konsumsi pokok, dan telekomunikasi), karena menawarkan daya tahan relatif lebih baik.

Tabel: Saham-saham Pilihan

Kode Saham
Rating
Market Cap (Rp tn)
Last Price
Target Price
Upside Pot. (%)
PER (25F)
EV/EBITDA (25F)
ROE (25F)
% Growth (25F)

BBCA

Buy

1,069.4

8,675

11,600

33.7

18.2

3.8

21.6

3.4

BBTN

Buy

15.6

1,115

1,500

34.5

4.1

0.4

10.9

4.9

ICBP

Buy

122.5

10,500

13,000

23.8

15.0

7.7

17.2

2.6

ISAT

Buy

67.4

2,090

2,400

14.8

11.7

3.9

18.8

4.5

EXCL

Buy

40.9

2,240

2,450

9.4

15.1

4.2

7.0

2.8

GOTO

Buy

69.1

58

100

72.4

-154.7

31.1

-2.0

0.0

PANI

Buy

190.7

11,300

17,100

51.4

415.0

9.3

2.2

0.0

MAPI

Buy

20.5

1,230

1,500

22.0

12.0

3.8

13.9

0.8

AADI

Buy

52.6

7,050

8,950

27.0

5.2

2.8

22.8

14.5

Tota/rata-rata


1.648, 8




62,1

4,5

14,3

3.7

Sumber: Bloomberg dan Riset Cipadana Sekuritas (9/7)

*Keterangan:
PER = Price to Earnings Ratio
EV/EBITDA = Enterprise Value to EBITDA
ROE = Return on Equity
PBV digunakan untuk sektor bank dan properti​

Beli Saham AADI di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​​​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.​

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.199,47

Up0,59%
Up5,58%
Up9,35%
Up9,62%
Up18,31%
Up8,75%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.180,11

Up0,46%
Up4,99%
Up8,59%
Up9,07%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.150,79

Up0,39%
Up4,67%
Up9,42%
Up11,12%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.033,05

Up0,79%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua