BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Konflik Geopolitik Memanas Bisa Kerek Harga Minyak, Ini Rekomendasi Saham MEDC & PGAS

Abdul Malik23 Juni 2025
Tags:
Konflik Geopolitik Memanas Bisa Kerek Harga Minyak, Ini Rekomendasi Saham MEDC & PGAS
Ilustrasi harga minyak global yang diprediksi akan naik didorong sentimen memanasnya konflik geopolitik perang Israel-Iran. (Shutterstock)

Rekomendasi saham emiten migas hold, di antaranya untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

Bareksa.com - Pasar minyak mengalami volatilitas pada Juni seiring meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, yang sempat mendorong harga Brent ke level tertinggi dalam enam bulan di US$78,8 per barel. Meskipun risiko geopolitik meningkat akibat kekhawatiran gangguan di Selat Hormuz, tidak ada gangguan pasokan signifikan yang dilaporkan.

Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (20/6), tanpa adanya kejutan besar, harga minyak Brent diperkirakan akan stabil di kisaran US$75 per barel pada 2025, dengan potensi kenaikan menuju US$80 per barel jika eskalasi perang berlanjut. Namun, ruang untuk lonjakan berkelanjutan di atas US$85 per barel dinilai terbatas, mengingat prospek pasokan minyak global yang membaik.

Baik IEA maupun EIA memproyeksikan surplus pasokan minyak global rata-rata sekitar 1 juta barel per hari (MMb/d) pada 2025–2026, didorong oleh peningkatan produksi AS dan percepatan pencabutan pemangkasan sukarela OPEC+ sebesar 2,2 MMb/d, sehingga menambahkan 411 ribu barel per hari (Mb/d) pada April dan Mei 2025, dengan jumlah yang sama dikonfirmasi untuk Juli.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Risiko Penurunan Harga Terbatas

Menurut Ciptadana Sekurits, peluang penurunan harga Brent hingga di bawah US$60 per barel kecil terjadi, sebab level tersebut tidak mendukung aktivitas eksplorasi hulu maupun stabilitas fiskal di negara-negara produsen utama. Karena itu, risiko penurunan harga tampaknya sudah cukup tercermin di pasar.

Sebagian besar investasi hulu, terutama di wilayah frontier atau marginal, memerlukan sinyal harga di kisaran US$65–75 per barel agar tetap layak secara ekonomi, dengan titik impas industri umumnya lebih tinggi di luar wilayah shale tier-1 AS. Dengan demikian, meskipun pasar secara struktural cukup tersuplai, harga lebih mungkin terkonsolidasi di kisaran US$70–80 per barel.

Reorientasi Kebijakan Energi AS

Kebijakan energi AS beralih kembali ke arah pendekatan pragmatis berbasis bahan bakar fosil. Pada awal 2025, Presiden Donald Trump menandatangani EO 14153 dan EO 14154 yang menandai pembalikan kebijakan pro-iklim sebelumnya, dengan membuka kembali pengeboran di Kutub Utara, mencabut pembatasan ekspor LNG, dan menghidupkan kembali eksplorasi lepas pantai.

Arahan ini mencerminkan poros yang lebih luas untuk mengembalikan dominasi energi AS dan mengurangi ketergantungan pada OPEC (dengan pangsa 36–38%), yang kebijakan produksinya masih sangat memengaruhi harga global.

Beli Saham di Sini

Industri Migas Indonesia

Sektor Migas Indonesia memasuki siklus investasi baru seiring terus menurunnya produksi akibat deplesi alamiah yang sepanjang 2024 mencatat 578 ribu barel per hari, turun dibandingkan 622 ribu barel per hari pada 2023. Pemerintah menargetkan produksi 1 juta barel per hari pada 2029 dengan membuka sebagian dari total cadangan 2024 sebesar 4,3 miliar barel (terbukti & potensial).

Untuk mendukung hal ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Miner (ESDM) berencana menawarkan 63 blok migas pada 2025–2026, serta memperkenalkan reformasi struktural untuk menarik modal hulu.

Sejak 2024, kontraktor mendapat fleksibilitas memilih antara skema gross split dan cost recovery (Permen ESDM 13/2024), meningkatkan kelayakan proyek dan daya tarik investor. Penegasan partisipasi BUMD 10% (Permen ESDM 1/2025) dan kewajiban pengelolaan bersama dengan BUMD, koperasi, atau UMKM (Permen ESDM 14/2025) ditujukan untuk memperluas manfaat lokal dan mengaktifkan kembali ladang marginal, meskipun terdapat risiko pelaksanaan.

Revisi lanjutan diharapkan untuk menyempurnakan skema gross split, khususnya terkait kejelasan pajak dan harga DMO, guna menyederhanakan administrasi fiskal.

Beli Saham di Sini

Rating Industri Migas

Ciptadana Sekuritas mempertahankan rating netral terhadap sektor minyak dan gas. Meskipun reformasi regulasi terbaru, termasuk insentif fiskal dan aturan partisipasi hulu, merupakan langkah positif untuk pertumbuhan cadangan dan produksi jangka panjang. Namun prospek jangka pendek tetap terbatas akibat penurunan produksi yang masih berlangsung, risiko makro, dan volatilitas harga minyak yang terus berlanjut.

Realisasi investasi mulai menunjukkan perbaikan dan sentimen hulu perlahan pulih, namun jeda antara implementasi reformasi dan hasil nyata membuat kami tetap berhati-hati. Dalam jangka pendek, fluktuasi harga dan ketidakpastian geopolitik masih membayangi visibilitas kinerja dan membatasi potensi kenaikan valuasi.

Rekomendasi saham emiten migas hold, di antaranya untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan target saham 2025 masing-masing Rp1.700 dan Rp1.450.

Beli Saham di Sini

Tabel: Rekomendasi Saham Emiten Minyak & Gas

Saham
Rekomendasi
Kapitalisasi Pasar (Rp triliun)
Harga Saat Ini (Rp)
Target Harga 2025 (Rp)
Potensi Kenaikan (%)
Pertumbuhan EPS (%)
PER (x) 2025F
EV/EBITDA (x) 2025F
ROE 2025F (%)
Imbal Hasil 2025F (%)

MEDC

Hold

36,4

1.450

1.450

0

-39,9

11,0

4,4

17,3

3,0

PGAS

Hold

39,9

1.645

1.700

3,3

-2,9

8,1

2,7

8,3

8,9

Rata-rata


38,2





9,6

3,6

12,8

6,0

Sumber: Bloomberg dan Ciptadana Sekuritas, harga saat ini per 19/6/2025

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​​​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.​

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.148,47

Up0,91%
Up4,52%
Up4,70%
Up8,57%
Up15,59%
Up10,71%

Syailendra Sharia Fixed Income Fund

1.106,73

Up0,57%
Up4,99%
Up5,23%
Up8,95%
--

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.134,59

Up0,85%
Up4,21%
Up4,40%
Up8,38%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.936,18

Up0,79%
Up4,07%
Up4,27%
Up8,10%
Up23,67%
Up40,91%

Capital Regular Income Fund

Dividen

1.049,75

Up0,74%
Up3,92%
Up4,13%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua