BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Sektor Konsumsi Bertahan di Tengah Perlambatan Ekonomi, Ini Rekomendasi ICBP, INDF, MYOR, CMRY

Abdul Malik05 Juni 2025
Tags:
Sektor Konsumsi Bertahan di Tengah Perlambatan Ekonomi, Ini Rekomendasi ICBP, INDF, MYOR, CMRY
Gedung Indofood Tower, di Jakarta. (Shutterstock)

Urutan preferensi saham sektor konsumsi adalah: ICBP > INDF > MYOR > CMRY > UNVR

Bareksa.com - Sektor konsumsi Tanah Air menghadapi berbagai tantangan, di antaranya pelemahan daya beli masyarakat hingga, pertumbuhan ekonomi yang melambat. Meski begitu, peluncuran paket stimulus pemerintah untuk mendongkrak konsumsi dinilai bisa jadi penyangga jangka pendek. Bagaimana rekomendasi saham-saham sektor konsumsi?

Menurut riset Ciptadana Sekuritas (5/6), inflasi RI melambat 0,4% secara bulanan pada Mei 2025, sehingga inflasi tahunan turun menjadi 1,6%. Angka inflasi masih berada di kisaran target Bank Indonesia. Perlambatan ini didorong oleh koreksi harga pasca-Lebaran pada komoditas pangan utama seperti cabai merah, bawang merah, ayam, dan ikan, didukung pasokan domestik yang membaik.

Efek normalisasi tarif listrik relatif terbatas. Di sisi lain, penghapusan subsidi listrik 50% untuk pelanggan 1.300 VA, ketersediaan lebih dari 4 juta ton stok beras, serta kelebihan pasokan anak ayam umur sehari (DOC) diperkirakan akan menjaga tekanan inflasi tetap terkendali dalam waktu dekat.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Indeks Manufkatur

Indeks PMI manufaktur memang sedikit naik, namun masih berada di bawah batas ekspansi. Output dan pesanan baru terus berkontraksi, menunjukkan lemahnya permintaan. Nilai tukar rupiah tetap stabil di level Rp16.295 per dolar AS.

Meski begitu, ada kekhawatiran atas keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium, yang bisa meningkatkan ketegangan dagang.

Ciptadana Sekuritas memprediksi stabilitas rupiah akan menahan tekanan biaya menjelang kuartal III 2025. Selain itu, inflasi yang terkendali dan potensi pemangkasan suku bunga The Fed membuka ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga, dengan proyeksi pemangkasan 25 bps pada semester II 2025.

Beli Saham di Sini

Stimulus Pemerintah

Pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal I 2025 melemah ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir, dipengaruhi oleh daya beli konsumen yang menurun dan ketidakpastian global. Hal ini juga tercermin dalam aktivitas mudik Lebaran yang lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sebagai langkah responsif, pemerintah meluncurkan paket stimulus senilai Rp24,4 triliun untuk periode Juni–Juli 2025 guna mendongkrak konsumsi. Stimulus ini mencakup:
- Subsidi tarif transportasi Rp940 miliar
- Diskon tarif tol Rp650 miliar
- Perluasan bantuan pangan Rp11,9 triliun
- Diskon iuran asuransi kecelakaan kerja untuk program padat karya Rp200 miliar
- Pencairan gaji ke-13 bagi PNS dan pensiunan

Paket stimulus ini dinilai akan menjadi penyangga jangka pendek, terutama untuk periode kuartal II hingga kuartal III 2025, menyusul lemahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal I 2025 yang hanya naik 4,9% YoY.

Meski begitu, Ciptadana Sekuritas tetap berhati-hati terhadap prospek jangka menengah, mengingat tekanan makroekonomi yang masih berlangsung seperti pengangguran yang meningkat dan sentimen konsumen yang belum pulih.

Beli Saham di Sini

Rekomendasi Saham Sektor Konsumsi

Pertumbuhan sektor barang kebutuhan pokok mengalami perlambatan pada kuartal I 2025 akibat rendahnya daya beli dan perubahan waktu Lebaran, berbeda dengan lonjakan belanja terkait Pemilu di kuartal I 2024.

Meski begitu, perusahaan-perusahaan di sektor konsumsi yang dipantau tetap mencatat tren penjualan positif pada April dan Mei. Ini didukung oleh jumlah hari penjualan yang lebih panjang di kuartal II 2025 (84 hari) dibandingkan kuartal II 2024 (78 hari), mendorong distributor untuk mengisi kembali stok.

Ciptadana Sekuritas memperkirakan pertumbuhan penjualan 7% di 2025, ditopang oleh kombinasi kenaikan harga jual rata-rata (ASP) dan volume. Beberapa indikatornya:
- Harga minyak sawit mentah (CPO) turun 11,6% sejak awal tahun (YTD)
- Harga minyak turun 12,1% YTD akibat peningkatan produksi OPEC
- Harga kopi dan kakao tetap tinggi
- Pemotongan bea impor CPO oleh India menjadi 10% bisa membantu menstabilkan harga.

Beli Saham di Sini

Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi Netral untuk saham sektor konsumsi dan lebih menyukai emiten yang memiliki pangsa pasar domestik dan ekspor kuat serta kekuatan penetapan harga. Urutan preferensi sahamnya ialah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) > PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) > PT Mayora Indah Tbk (MYOR) > PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) > PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Meski begitu, investor tetap harus mewaspadai beberapa risiko utama yakni pertumbuhan PDB yang lebih lambat, depresiasi rupiah berkelanjutan, hingga melemahnya daya beli konsumen.

Rekomendasi dan target harga saham sektor konsumsi sebagai berikut:

Tabel Rekomendasi Saham dan Valuasi

Saham
Rekomendasi
Harga Terakhir
Harga Target
Potensi Naik (%)
PER 2025F
EV/EBITDA 2025F
ROE 2025F (%)
Imbal Hasil 2025F (%)

UNVR

JUAL

1.690

1.500

-11,2

17,8

9,9

146,0

6,3

ICBP

BELI

10.625

13.000

22,4

15,0

7,7

17,2

2,6

INDF

BELI

7.675

8.600

12,0

6,1

3,0

16,6

4,5

MYOR

BELI

2.180

2.900

33,0

15,1

9,8

17,8

2,3

CMRY

BELI

4.650

5.500

18,3

20,9

14,6

23,1

2,6

Sektor

Netral

-

-

-

14,3

8,2

42,1

3,6

Sumber: riset Ciptadana Sekuritas, harga terakhir per 4/6/2025

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​​​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.​

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.142,62

Up0,84%
Up4,30%
Up4,16%
Up8,62%
Up15,08%
Up11,21%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.127,34

Up0,62%
Up3,85%
Up3,73%
Up8,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund

1.104,44

Up0,70%
Up5,16%
Up5,01%
Up8,94%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.929,3

Up0,86%
Up4,03%
Up3,90%
Up8,09%
Up24,34%
Up42,63%

Capital Regular Income Fund

Dividen

1.045,93

Up0,83%
Up3,89%
Up3,76%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua