Saham-saham Ini Prospektif Cuan Seiring Potensi Santa Claus Rally di Desember 2024
IHSG saat ini dinilai sudah cukup murah karena di level 7.100-an, merupakan level terendah dalam 3 bulan
IHSG saat ini dinilai sudah cukup murah karena di level 7.100-an, merupakan level terendah dalam 3 bulan
Bareksa.com - Setelah digempur beragam sentimen negatif hingga mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun cukup dalam pada November 2024, kini ada harapan angin segar pada Desember. Sebab, secara historis, umumnya IHSG berpotensi hijau pada Desember didorong sentimen positif Santa Clause rally. Memanfaatkan momentum IHSG yang sudah merosot 6,07% sepanjang November, kira-kira saham apa yang prospektif cuan seiring potensi Santa Clause rally jelang akhir tahun ini?
Menurut catatan Tim Analis Bareksa, menjelang awal Desember 2024, IHSG bergerak sangat fluktuatif dan kembali ke level harga bulan Agustus 2024 sekitar 7.100. Hal ini karena sejumlah faktor global seperti potensi kenaikan tarif impor Amerika Serikat (AS) hingga inflasi yang diperkirakan naik lebih tinggi pada musim liburan akhir tahun. Hal itu dinilai bisa mempengaruhi kebijakan pemangkasan suku bunga AS pada Desember 2024.
Karena inflasi AS belum mencapai target 2%, kemudian pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan data tenaga kerja masih tergolong baik, maka tren penurunan suku bunga diprediksi akan melambat. Hal ini mengakibatkan aliran dana asing keluar dari pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia dan kembali ke AS.
Promo Terbaru di Bareksa
Beli/Jual Asing di IHSG Periode 1-31 Oktober 2024
Sumber: IDX, data per Oktober 2024
Terlihat selama bulan Oktober 2024, investor asing sudah melakukan transaksi jual lebih besar dan lebih sering dibandingkan transaksi beli di IHSG. Kemudian net sell berlanjut di November, usai kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum (Pemilu) presiden, dengan total jual bersih mencapai Rp16,5 triliun dalam sebulan terakhir per 29 November.
Karena tekanan jual yang masih besar, investor menjadi cenderung wait and see. Terlihat dari pergerakan IHSG yang bergerak di kisaran 7.100-7.300 dalam 2 pekan terakhir.
Data Pergerakan IHSG Maret-November 2024
Sumber : investing.com
Di sisi lain, mempertimbangkan IHSG saat ini yang sudah hampir di level 7.000 atau terendah dalam 3 bulan, namun masih ada potensi penurunan sekitar 1,5%. Jika menembus 7.000, maka level support IHSG berikutnya di sekitar 6.900 hingga 6.700 dan potensi penurunannya 2,8-5,6%.
Sementara itu, jika IHSG mampu bertahan di level 7.100, cenderung bergerak sideways pada pekan pertama Desember, serta tekanan jual investor asing mereda, maka investor dengan profil risiko agresif bisa mempertimbangkan akumulasi beli secara bertahap.
Potensi Santa Claus Rally
Kabar baiknya, menurut Tim Analis Bareksa, bulan Desember bisa jadi mementum bagi investor agresif untuk meraih potensi keuntungan yang optimal di pasar saham. Sebab, secara historis IHSG hampir selalu mencatat kinerja positif, seperti pada tabel berikut:
Tahun | Return Desember |
2014 | 1,50% |
2015 | 3,30% |
2016 | 2,87% |
2017 | 6,78% |
2018 | 2,28% |
2019 | 4,79% |
2020 | 6,53% |
2021 | 0,74% |
2022 | -3,26% |
2023 | 2,71% |
Rata-rata | 2,82% |
Sumber: Tim Analis Bareksa, IDX
Dalam 10 tahun terakhir, IHSG hanya 1 kali mencatat penurunan, yakni di 2022 karena saat itu Bank Sentral AS maupun Indonesia masih menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi. Sebaliknya, saat ini justru trennya adalah suku bunga turun guna mendongkrak ekonomi dan daya beli masyarakat.
Dengan potensi imbal hasil mencapai 2,8% yang dihitung dari rata-rata return IHSG dalam 10 tahun terakhir di bulan Desember, kira-kira saham apa yang berpotensi menopang kinerja pasar saham?
Sumber: Tim Analis Bareksa, Investing
Dalam beberapa periode kenaikan IHSG, beberapa indeks saham seperti SRI KEHATI, FTSE Indonesia, dan LQ45 juga turut naik. Kesamaannya, beberapa indeks ini memiliki bobot terbesar di saham big caps seperti perbankan, telekomunikasi hingga konsumer seperti berikut:
Saham Big Caps | Last Price (Rp) | PBV (x) | Target Price (Rp) | Potential Upside | Dividen Yield 2024 |
BBCA | 10.000 | 4,7 | 11.600 | 16,0% | 2,7% |
BBRI | 4.250 | 2,0 | 6.200 | 45,9% | 7,5% |
BMRI | 6.150 | 2,1 | 8.250 | 34,1% | 5,7% |
BBNI | 4.980 | 1,1 | 6.700 | 34,5% | 5,6% |
TLKM | 2.710 | 2,0 | 3.700 | 36,5% | 6,6% |
ICBP | 11.900 | 3,0 | 14.000 | 17,6% | 1,7% |
UNTR | 26.775 | 1,2 | 32.000 | 19,5% | 8,3% |
Sumber: Tim Analis Bareksa, Investing, Ciptadana Sekuritas. Last Price per 29 Nov 2024
Apakah Santa Claus rally bisa terjadi akhir tahun ini? Tim Analis Bareksa menilai jawabannya tergantung pada beberapa faktor. Seperti apakah pemangkasan suku bunga AS bulan Desember 2024 sesuai ekspektasi, aliran dana asing dapat berhenti keluar dari IHSG, serta kondisi makro ekonomi Indonesia yang masih sehat?
Di samping beberapa faktor tersebut, investor profil risiko agresif dapat melakukan akumulasi bertahap di saham big caps yang memiliki kinerja keuangan bagus serta dividend yield yang menarik untuk tujuan investasi jangka menengah hingga panjang.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih, CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.394,95 | 0,75% | 4,25% | 0,51% | 8,18% | 20,01% | 38,02% |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.090,24 | 0,54% | 4,02% | 0,32% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.862,85 | 0,55% | 3,87% | 0,32% | 7,35% | 17,99% | 39,37% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.101,35 | 0,53% | 4,03% | 0,40% | 7,38% | 6,36% | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.298,45 | 0,55% | 4,08% | 0,30% | 7,45% | 19,61% | 35,62% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
ORI027
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ST014
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang