BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Wall Street dan IHSG Lesu Lagi, ​Harga Emas Rekor, TLKM Siapkan Aksi Korporasi

Hanum Kusuma Dewi06 Maret 2024
Tags:
Wall Street dan IHSG Lesu Lagi, ​Harga Emas Rekor, TLKM Siapkan Aksi Korporasi
Ilustrasi harga emas naik. (Shutterstock)

SGER akan bangun proyek US$50 juta, Lelang SUN dimenangkan Rp7,38 triliun

Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan sejumlah media yang dipublikasi Rabu (6/3/2024) :

Wall Street Terkoreksi

S&P 500 turun 1% pada hari Selasa (5/3/2024) sementara Nasdaq 100 mengalami penurunan terbesar sejak Januari karena para pedagang mengamati data ekonomi yang beragam menjelang kesaksian Jerome Powell di depan Kongres minggu ini. Emas juga menyentuh level tertinggi sepanjang masa.

IHSG Turun 4 Hari

Pada akhir perdagangan hari Selasa (05/03), IHSG mengalami penurunan dari zona hijau. Indeks merosot sebesar 30 poin atau 0,40% menjadi 7.247. Koreksi ini telah berlangsung selama empat hari berturut-turut dengan nilai transaksi mencapai Rp9,62 triliun pada penutupan sesi. Tren pelemahan IHSG diperkirakan masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini dalam kisaran 7.200 - 7.300.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham, Klik di Sini

Dana Asing Keluar (Outflow)

Investor asing terus-menerus mencatatkan net sell sebesar Rp765 miliar di BEI pada Selasa (5/3/2024), mengurangi total net buy asing tahun ini menjadi Rp16,9 triliun.

Net sell terbesar kemarin adalah saham ASII sebesar Rp118,5 miliar, diikuti oleh TLKM sebesar Rp109,1 miliar. Net buy terbanyak terjadi pada saham ADRO (Rp55,6 miliar), PTBA (Rp26 miliar), dan BUMI (Rp21,6 miliar).

Minyak Mentah Turun

Harga minyak turun hampir 1% karena keraguan terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi China dan penurunan niat risiko investor, meskipun dolar AS melemah.

Kontrak berjangka Brent crude ditutup turun 76 sen atau 0,9% lebih rendah pada US$82,04 per barel, sementara kontrak berjangka minyak mentah AS West Texas Intermediate turun 59 sen atau 0,8% menjadi US$78,15 per barel. Kedua benchmark tersebut turun lebih dari satu dolar selama sesi perdagangan.

Emas Rekor

Harga emas mencapai rekor tertinggi baru dengan sejumlah pendorong makroekonomi dalam beberapa hari mendatang yang kemungkinan akan menghasilkan pergerakan lebih lanjut bagi logam mulia ini, yang merupakan aset pelaburan yang mencolok.

Beli Emas Logam Mulia, Klik di Sini

Batu Bara Menguat

Harga batu bara kembali naik melanjutkan tren bullish yang terjadi sejak pekan lalu. Hal itu berkat sentimen dari India, yaitu memperpanjang mandat bagi perusahaan utilitas untuk mengimpor 6% kebutuhan batu bara hingga Juni 2024..

Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Maret 2024 naik US$1,45 menjadi US$137,45 per ton. Sedangkan kontrak berjangka April 2024 menguat US$1,25 menjadi US$141,35 per ton. Sementara itu, kontrak berjangka Mei 2024 terkerek US$1,5 menjadi US$140,7 per ton.

CPO Rebound

Kelapa sawit Malaysia ditutup pada level tertinggi dalam lima minggu, pulih dari dua hari penurunan akibat kekhawatiran pasokan dan cuaca buruk di India yang mendorong impor minyak nabati.

Kontrak berjangka kelapa sawit benchmark FCPOc3 untuk pengiriman bulan Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik MYR51 atau 1,3% menjadi MYR 3.989 (US$842,81) per metrik ton, mencapai level tertinggi sejak 29 Januari.

TLKM

PT Telkom Indonesia (TLKM) berencana untuk melakukan aksi korporasi besar tahun ini dengan menggabungkan aset pusat data ke satu entitas yaitu PT Telkom Data Ekosistem. Manajemen TLKM akan mencari mitra strategis untuk melakukan aksi korporasi tersebut. Perusahaan berusaha meningkatkan hingga 10 kali kapasitas pusat data dari 42 MW menjadi 400 MW.

BBYB

PT Bank Neo Commercial Tbk (BBYB) menargetkan bisa mendapatkan keuntungan mulai tahun ini, hal tersebut setelah bank tersebut mencatatkan perbaikan di sisi operasional dan kinerja selama 2023. Hingga akhir tahun 2023 perusahaan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 10,78 triliun atau naik 5,26% secara tahunan dan kredit macet secara net berada pada level 0,95%.

Likuiditas pun masih dalam posisi yang cukup baik pada 77,73% dari sebelumnya berada pada level 70,89%. Pendapatan bunga bersih perusahaan meningkat 86,32% secara tahunan menjadi Rp 3,54 triliun.

Beli Saham, Klik di Sini


SGER

PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) menyampaikan bahwa siap memulai tahap konstruksi Pabrik Hidrogen Peroksida melalui proyek senilai US$50 juta dengan kapasitas 20.000 metrik ton (100% konsentrasi) atau 40.000 metrik ton (50% konsentrasi) per tahun. Direktur Utama SGER, Welly Thomas mengatakan bahwa perseroan melalui Entitas Anak PT Hidrogen Peroxida Indonesia telah menandatangani perjanjian Kontrak Rekayasa, pengadaan, dan konstruksi alias engineering-procurement-construction (EPC) dengan menggandeng perusahaan kontraktor Nuberg Industries Limited.

Adapun total nilai investasi pembangunan pabrik hidrogen peroksida ini mencapai US$ 50 juta. Kapasitas pabrik ini adalah 20.000 metrik ton (100% konsentrasi) atau 40.000 metrik ton (50% konsentrasi ) per tahun.

MCOL

Emiten tambang batu bara PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) mencatat pendapatan US$917,05 juta hingga periode 31 Desember 2023 turun dari pendapatan US$1,06 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk US$227,82 juta turun dari laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk US$352,34 juta.

Lelang SUN

Pemerintah menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara pada hari Selasa tanggal 5 Maret 2024 untuk 7 seri SBSN melalui sistem lelang Bank Indonesia. Total penawaran yang masuk sebesar Rp17,05 triliun, dengan total nominal yang dimenangkan pada lelang SBSN kemarin adalah sebesar Rp7,38 triliun

Seri yang dilelang adalah SPNS03092024 (new issuance), SPNS02122024 (new issuance), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS004 (reopening), PBS039 (reopening) dan PBS038 (reopening).

Beli Saham, Klik di Sini


(hm)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua