Begini Kinerja Keuangan Bank Neo Commerce (BBYB) dan Prospek Sahamnya
Rugi tahun berjalan BBYB tercatat turun menjadi Rp573,18 miliar pada 2023
Rugi tahun berjalan BBYB tercatat turun menjadi Rp573,18 miliar pada 2023
Bareksa.com - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatat pendapatan bunga bersih Rp2,90 triliun hingga periode 31 Desember 2023. Sebelumnya dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih BBYB tercatat baru mencapai Rp1,44 triliun.
Sementara itu pendapatan operasional lainnya naik menjadi Rp637,28 miliar, dari Rp453,23 miliar dan beban operasional naik menjadi Rp4,11 triliun dari beban operasional Rp2,68 triliun. Di sisi lain rugi operasional turun menjadi Rp574,91 miliar, dari rugi operasional Rp785,00 miliar tahun sebelumnya.
Adapun rugi sebelum pajak Rp573,87 miliar, turun dari sebelumnya Rp785,94 miliar. Lebih lanjut, rugi tahun berjalan BBYB tercatat Rp573,18 miliar, turun dari rugi tahun berjalan Rp789,05 miliar tahun sebelumnya.
Promo Terbaru di Bareksa
Dari sisi intermediasi, seperti dilansir Bisnis, BBYB telah menyalurkan kredit sebesar Rp10,78 triliun pada 2023, tumbuh 5,26% yoy. Tapi, aset bank turun 7,74% YOY, menjadi Rp18,16 triliun pada 2023 meski bank telah nampak menjaga kualitas asetnya. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) nett BBYB turun dari 2,05% pada 2022, menjadi 0,95% pada 2023.
"Sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia akan pertumbuhan kredit pada 2024 ini, BBYB juga memproyeksikan kenaikan pencapaian kredit pada 2024 ini minimal sebesar 20% dengan tetap dilakukan secara hati-hati dan terukur," kata Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Aditya Windarwo seperti dilansir Bisnis.
BBYB mencatatkan penurunan perolehan dana pihak ketiga (DPK) 4% secara tahunan/YOY, menjadi Rp13,87 triliun pada 2023. Sedangkan dana murah atau current account saving account (CASA) turun 3,24%, menjadi Rp3,99 triliun.
Beli Saham, Klik di SiniProspek Saham BBYB
Sementara itu seperti dilansir Investor.id, prospek saham bank digital BBYB atau BNC dinilai sangat menjanjikan bahkan potensi gain saham ini bisa 240%, seiring keberhasilan perseroan mendulang laba bersih. Selain itu, menurut Sucor Sekuritas, keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut sanksi penghentian operasi paylater Akulaku, induk usaha BBYB, dinilai akan berdampak positif ke perseroan. Penilaian tersebut seiring dengan tren akselerasi pertumbuhan kredit.
"BBYB konsisten mencetak laba bersih dalam beberapa bulan terakhir, yang dipicu oleh kombinasi kenaikan NIM dan penurunan biaya operasi, meski biaya kredit meningkat," tulis Sucor Sekuritas dalam risetnya, yang dikutip Investor.
Lebih lanjut disebutkan bahwa BBYB berhasil mencetak laba bersih selama Oktober dan November 2023 masing-masing Rp 18 miliar dan Rp 8 miliar. Manajemen perseroan memprediksi hal ini bakal terus berlanjut pada 2024, yang didorong oleh pertumbuhan kredit yang begitu kuat berkisar 20%-25%. Sucor Sekuritas memprediksi laba bersih BBYB pada 2024 dan 2025 masing-masing sebesar Rp 63 miliar dan Rp 394 miiliar.
Sementara itu melansir Investor Trust, BBYB merupakan emiten bank digital yang dikendalikan PT Akulaku Silvrr sebanyak 27,32% bersama dengan perusahaan affiliasinya Rockcore Financil sebanyak 6,12% saham. Sisanya dikendalikan PT Gozco Capital sebanyak 4,84% dan masyarakat mencapai 57,42%.
Beli Saham, Klik di Sini
(IQPlus/06530448/mp)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.383,98 | 0,27% | 4,10% | 7,65% | 8,38% | 19,56% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,17 | 0,35% | 4,25% | 7,06% | 7,42% | 3,33% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.081,97 | 0,58% | 3,99% | 7,31% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.848,33 | 0,52% | 3,87% | 6,88% | 7,37% | 17,88% | 40,95% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.277,74 | 0,82% | 3,98% | 6,89% | 7,33% | 20,30% | 35,72% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.