BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Wall Street Cetak Rekor, Nikel dan Emas Melesat, Pendapatan ADMR Naik 19,6%

Hanum Kusuma Dewi01 Maret 2024
Tags:
Wall Street Cetak Rekor, Nikel dan Emas Melesat, Pendapatan ADMR Naik 19,6%
Ilustrasi pasar saham menguat (bullish) yang digambarkan dengan grafik saham naik di dalam tubuh banteng. (Shutterstock)

Saham ESSA crossing Rp1,6 triliun, PANI catat penjualan tumbuh lebih dari tiga kali lipat

​Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Daily & Technical Update oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia dipublikasi Jumat (21/3/2024) :

Stock Pick

LSIP

Saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) kemarin (29/2/2024) ditutup naik 10 poin atau 1,2% ke Rp845. D'Origin Financial merekomendasikan Buy on Weakness (BOW) atau beli saat melemah dengan target harga Rp1.000 dan stop loss (stop rugi) di Rp800. Level support saham LSIP di kisaran Rp840 dan Rp730, sementara resistance di Rp850 dan Rp860.

Pada perdagangan kemarin, volume transaksi saham LSIP lebih besar daripada hari sebelumnya. Menurut D'Origin, penguatan LSIP berpotensi menguji resistance di Rp850, penembusan level ini membuka peluang menuju Rp860.

Promo Terbaru di Bareksa

HMSP

Harga saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) kemarin ditutup naik 5 poin atau 0,58% ke Rp865. D'Origin memberikan rekomendasi Beli Spekulatif saham HMSP dengan target harga di Rp950 dan stop loss di Rp800. Level support di kisaran RP860 dan Rp850, sementara resistance di Rp880 dan 890.

Pada kemarin, volume perdagangan saham HMSP lebih besar dari hari sebelumnya. Menurut D'Origin, penguatan HMSP berpotensi menguji resistance Rp800, penembusan level ini membuka peluang menuju Rp890.

SMGR

Harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) kemarin ditutup naik 75 poin atau 1,24% ke Rp 6.100. D'Origin memberikan rekomendasi Beli saat Melemah dengan target harga Rp6.600 dan stop loss di Rp5.800. Kisaran support di Rp6.050 dan 6.000, sementara resistance di Rp6.150 dan Rp6.200

Kemarin, volume perdagangan saham SMGR lebih besar dari hari sebelumnya. D'Origin Financial melihat penguatan SMGR berpotensi menguji resistance Rp6.150, penembusan level ini membuka peluang menuju Rp6.200.

Wall Street Rekor

Pada hari Kamis, saham-saham AS mencatat rekor pada perdagangan terakhir bulan Februari. Indeks S&P 500 naik 26,51 poin atau 0,5%, menjadi 5.096,27, melampaui rekor yang terjadi minggu lalu. Nasdaq memimpin pasar dengan kenaikan 144,18 poin atau 0,9%, menjadi 38.996,39, melampaui rekor sejak 2021. Dow Jones Industrial Average menutup perdagangan sedikit di bawah rekor minggu lalu setelah naik 47,37 poin atau 0,1%, menjadi 38.996,39.

Di pasar obligasi, imbal hasil melonggar setelah laporan inflasi menunjukkan kenaikan harga sesuai perkiraan. Hal ini meredakan kekhawatiran di Wall Street tentang percepatan inflasi setelah laporan sebelumnya menunjukkan kenaikan harga lebih tinggi dari yang diharapkan pada Januari.

IHSG

Pada perdagangan Kamis, 29 Februari 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,17% atau turun 12,53 poin ke level 7.316,11 dengan volume lebih besar dari hari sebelumnya. Indeks saham bergerak dalam kisaran 7.270 dan 7.370. Adapun level Support di 7.300 dan 7.270, sementara resistance di 7.350 dan 7.370.

D'Origin melihat pelemahan IHSG berpotensi menguji support 7.300, penembusan level ini membuka peluang menuju 7270. IHSG membentuk ekor di bawah cukup panjang, menunjukan adanya dorongan beli.

Kemarin, 239 saham terpantau mengalami kenaikan, sementara 292 saham mengalami penurunan, dan 232 saham lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp15,06 triliun menjelang penutupan, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp11,724 triliun. Saham VKTR mencatatkan penurunan terbesar dengan penurunan sebesar 15,71%, diikuti oleh MMIX dan AHAP masing-masing dengan penurunan 14,74% dan 13,69%.

Di sisi lain, saham SMLE menjadi peraih keuntungan terbesar dengan lonjakan sebesar 15,69%, diikuti oleh VTNY dan JKON masing-masing dengan kenaikan 15,33% dan 11,49%.

Aliran Dana Asing

Investor asing kembali mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) saham sebesar Rp 640,2 miliar di seluruh pasar BEI,. Dengan demikian, total nilai transaksi beli bersih (net buy) asing sepanjang tahun berjalan ini berkurang menjadi Rp 18,43 triliun.

Net sell terbesar di pasar reguler hari ini melanda saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 267,4 miliar. Selain BBCA, asing juga melepas saham bank besar lainnya, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net sell Rp 220,2 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 102,3 miliar.

Minyak Mentah

Harga minyak dunia turun pada dipicu data inflasi Amerika Serikat. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2024 turun 28 sen menjadi US$78,26 per barel sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2024 merosot 6 sen menjadi US$83,62 per barel di London ICE Futures Exchange.

Emas

Harga emas mencapai level tertinggi dalam satu bulan di tengah pelemahan dolar setelah data inflasi Amerika Serikat sesuai dengan harapan, sementara perhatian beralih ke komentar lebih lanjut dari pejabat Federal Reserve untuk petunjuk tentang pemotongan suku bunga.

Nikel

Harga nikel menyentuh level tertinggi lebih dari dua bulan, dimana beberapa investor bertaruh bahwa penurunan pasar telah mereda di tengah kekhawatiran tentang pasokan dari produsen utama Indonesia.

Harga Nikel LME telah naik 8,6% bulan ini dan berada di jalur kenaikan bulanan pertama sejak bulan Juli.

CPO

Kontrak berjangka (Futures) kelapa sawit Malaysia mengalami peningkatan, mengikuti penguatan dari harga minyak, sementara pasar menantikan arahan dari sebuah konferensi industri utama yang dijadwalkan berlangsung di Kuala Lumpur minggu depan.

Kontrak kelapa sawit berbasis benchmark (FCPOc3) untuk pengiriman bulan Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik sebesar MYR62 atau 1,59%, dan ditutup pada MYR3.969 per ton metrik.

ADRO

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$1,64 miliar sepanjang 2023, turun 34,16% dari US$2,49 miliar (Rp 38,4 triliun) pada 2022.

ADMR

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) mencatat pendapatan naik menjadi US$1,08 miliar atau Rp16,76 triliun pada 2023, naik 19,58% dari tahun sebelumnya.

ITMG

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar US$96,5 juta atau Rp1,5 triliun untuk 2024. Direktur Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor ITMG, Yulius Gozali, menyatakan bahwa 68% dari alokasi tersebut akan digunakan untuk tambang batu bara.

ELSA

PT Elnusa Tbk. (ELSA) mencatatkan pendapatan Rp12,56 triliun pada 2023, naik 2,10% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp12,30 triliun.

ESSA

PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA), melakukan transaksi crossing senilai Rp1,6 triliun di bawah harga pasar reguler pada Kamis (29/2/2024). Saham ESSA diperdagangkan di pasar negosiasi dengan total Rp16 triliun pada harga Rp500 per saham, diskon dari harga penutupan perdagangan sesi I sebesar Rp520 per saham, menurut data D’Origin.

LSIP

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) mencatat penurunan kinerja pada 2023. Pendapatannya turun menjadi Rp4,19 triliun, dengan laba bersih Rp762 miliar. Menurut keterangan resmi, penjualan LSIP turun 9% menjadi Rp4,19 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,58 triliun.

ANJT

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada 2023. Laba bersih ANJT turun menjadi US$1,9 juta atau Rp29,01 miliar. Pendapatan mencapai $236,5 juta atau Rp3,6 triliun, turun 12,1% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$269,16 juta. ANJT menjelaskan bahwa penurunan pendapatan disebabkan oleh harga jual yang lebih rendah untuk CPO, PK, dan PKO, serta penurunan volume penjualan PK.

HEAL

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun pada 2024. Capex tersebut digunakan untuk rumah sakit baru dan penambahan kapasitas.

INTA

PT Intraco Penta Tbk (INTA) membidik pertumbuhan pendapatan Rp1,3 triliun pada 2024. Angka itu naik 20% dari pendapatan 2023 sebesar Rp1,1 triliun. Hal itu karena perseroan melihat prospek industri yang lebih baik pasca penurunan pasar industri alat berat sebesar 25% pada tahun lalu.

CTRA

PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menetapkan target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp11,1 triliun untuk 2024, meningkat 8% dari rekor tahun

sebelumnya sebesar Rp10,2 triliun.

PANI

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK2 – emiten Agung Sedayu dan Salim Group – mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 274% pada 2023 menjadi Rp2,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp578 miliar.


Beli Saham, Klik di Sini


(hm)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua