Wall Street Rebound, Inflasi AS Lebih Tinggi, Kredit Infrastruktur BMRI Rp301 T, AGRS Right Issue
PTPP, MARK, AKRA, BBTN, INCO, MDKA dan PGAS direkinendasikan beli, harga minyak, batu bara dan emas melemah
PTPP, MARK, AKRA, BBTN, INCO, MDKA dan PGAS direkinendasikan beli, harga minyak, batu bara dan emas melemah
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Daily & Technical Update oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia dipublikasi Kamis (15/2/2024) :
Stock Pick
PTPP
Harga saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melesat 6,64% atau bertambah 28 poin menjadi Rp450 pada Selasa (13/2). D’Origin Financial merekomendasikan spekulasi beli saham PTPP dengan target harga Rp600 dan stop rugi Rp400, support support Rp446 ; Rp442 dan resisten Rp456 ; Rp460 dengan volume perdagangan lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham PTPP berpotensi menguji resisten Rp456, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp460.
MARK
Harga saham PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) naik 2,7% atau bertambah 20 poin menjadi Rp760 pada Selasa (13/2). D’Origin Financial merekomendasikan spekulasi beli saham MARK dengan target harga Rp840 dan stop rugi Rp620, support Rp750 ; Rp740 dan resisten Rp770 ; Rp780. Volume perdagangan saham MARK lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham MARK berpotensi menguji resisten Rp770, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp780.
AKRA
Harga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menguat 0,31% atau bertambah 5 poin pada Selasa (13/2). D’Origin Financial merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham AKRA dengan target harga Rp1.750 dan stop rugi di Rp1.550, support Rp1.620 ; Rp1.610 dan resisten Rp1.650 ; Rp1.660. Volume perdagangan saham AKRA pada Selasa lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham AKRA berpotensi menguji resisten Rp1.650, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.660. AKRA membentuk ekor di bawah cukup panjang, sehingga menunjukan adanya dorongan beli.
BBTN : Menguji Level Support
Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melemah 0,25% menjadi Rp4.050 pada Selasa (13/2). Menurut Ciptadana Sekuritas, tren saham BBTN tampak konsolidasi 38.2% dari garis fibonacci yang menunjukkan trennya bisanya berkelanjutan dari tren saat ini. Tren itu dipertimbangkan sebagai pola koreksi. Secara teknikal, gerak saham BBTN mengindikasikan konsolidasi berkelanjutan sebelumnya menembus harganya. Saham BBTN direkomendasikan beli saat melemah di kisaran Rp1.325 dengan stop rugi di bawah Rp1.300 dan target harga ambil untung di Rp1.375 dan Rp1.385.
Pergerakan saham BBTN
Sumber : Ciptadana Sekuritas
INCO : Menguji Level Support
Harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melemah 0,25% jadi Rp4.050 pada Selasa (13/2). Ciptadana Sekuritas menilai saham INCO bergerak cepat melampaui Rp3.810, yang mungkin merupakan tren bullish, sehingga ada ruang penguatan lanjutan. Sementara gerak naik saham INCO butuh berlanjut dan menembus Rp4.210 untuk memastikan penguatan lanjutan. Dengan resisten terdekat di Rp4.160 dan support terdekat di Rp4.000, saham INCO direkomendasi beli saat melemah (BOW) di Rp4.000, dengan stop rugi di Rp3.950, serta ambil untung di Rp4.160 dan Rp4.210.
Pergerakan saham INCO
Sumber : Ciptadana Sekuritas
MDKA : Potensi Rebound
Harga saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melemah 1.23% menjadi Rp2.410 pada Selasa (13/2). Menurut Ciptadana Sekuritas, tren saham MDKA tampak konsolidasi dengan bias netral. Gerak saham MDKA di bawah rata-rata dan garis supportnya, sehingga trennya menurun. Jika menembus Rp2.460, maka saham MDKA berpotensi masuk momentum bullish, sehingga direkomendasikan spekulasi beli jika menembus Rp2.460, dengan stop rugi di Rp2.320 dan ambil untung di Rp2.590.
Pergerakan saham MDKA
Sumber : Ciptadana Sekuritas
PGAS : Potensi Rebound
Harga saham PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) melemah 0,86% menjadi Rp1.150 pada Selasa (13/2). Ciptadana Sekuritas menilai tren saham PGAS tampak mendatar dengan bias bullish. Gerak harga saham PGAS di atas rata-rata dan garis supportnya, yang mana trennya naik. Jika menembus Rp1.160, maka saham PGAS berpeluang masuk momentum bullish, sehingga direkomendasikan spekulasi beli jika menembus Rp1.160, dengan stop rugi di Rp1.140 dan ambil untung di Rp1.195.
Pergerakan saham PGAS
Sumber : Ciptadana Sekuritas
Wall Street
Indeks-indeks di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street rebound pada Rabu (14/2/2024), pulih dari kerugian yang dialami pada sesi sebelumnya. Bahkan, Dow Jones Industrial Average naik tajam. S&P 500 naik 0,96% ke 5.000,62. Nasdaq Composite menguat 1,3% ke 15.859,15. Dow Jones naik 0,4% menjadi 38.424,27 poin.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan melemah 1,2% atau berkurang 87.93 menjadi 7.209,74 pada Selasa (13/2), dengan volume lebih kecil dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 7.150 - 7.250, support 7.180 ; 7.150 dan resisten 7.230 ; 7.250. Pelemahan IHSG berpotensi menguji support 7.180, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 7.150.
Sebanyak 15,04 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp9,98 triliun dalam 1,22 juta kali transaksi. Sebanyak 214 saham menguat, 308 saham melemah dan 245 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tembus Rp11.401 triliun. Dari jajaran saham terlaris dihuni oleh bank jumbo seperti BBRI dengan nilai transaksi Rp875,6 miliar, diikuti BMRI dan BBCA masing-masing Rp724,1 miliar dan Rp643,5 miliar. Saham BBRI turun 0,41%, BMRI turun 1,06%, dan BBCA melemah 0,77%.
Dari jajaran saham terboncos alias top losers, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. (PSDN) anjlok 33,76% ke level Rp104 per saham. Disusul PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX) yang melemah 25% ke level Rp189 per saham. Investor asing terus melakukan transaksi beli bersih di BEI tanpa henti. Pada Selasa (13/2/2024), net buy mencapai Rp1,2 triliun menjelang Pemilu 2024, mengangkat total net buy tahun ini menjadi Rp15,6 triliun, jauh lebih baik dari tahun 2023, di mana investor asing mencatatkan net sell senilai Rp6,1 triliun.
Rupiah
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.603 per dolar AS pada Selasa (13/2) sore. Mata uang Garuda melemah 9 poin atau 0,06% dari perdagangan sebelumnya. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.585 per dolar AS.
Inflasi AS
Tingkat inflasi tahunan di AS turun kembali menjadi 3,1% pada bulan Januari 2024, menyusul kenaikan singkat menjadi 3,4% pada Desember, namun lebih tinggi dari perkiraan pasar 2,9%. Sedangkan, tingkat inflasi inti tahunan di AS terpantau 3,9% pada Januari 2024, tidak berubah dari bulan sebelumnya dan di atas perkiraan pasar sebesar 3,7%.
Pemilu
Sejumlah lembaga survei merilis hasil hitung cepat (quick count) terbaru seiring sudah hampir 100% suara yang masuk. Dari data tersebut, Prabowo memenangkan pilpres. Sementara itu, PDIP memimpin berdasarkan hasil quick count dari lembaga survei Charta Politika, PDIP unggul 17,14% dari total 42,55% suara. Di bawahnya, Gerindra mendapat 13,62% suara, disusul Golkar dengan 13,3% suara. PKB menempati urutan keempat dengan 11,62% suara, diikuti oleh PKS (9,62%), Nasdem (8,44%), dan Demokrat (7,25%). Peringkat ini masih dapat berubah mengingat proses perhitungan cepat masih berlangsung.
Minyak Mentah
Harga minyak ditutup lebih rendah setelah kehilangan keuntungan karena peningkatan besar dalam stok minyak mentah mingguan AS dan produksi domestik yang mencapai rekor tertinggi, yang menutupi eskalasi baru dalam ketegangan di Timur Tengah. Kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate ditutup 1,6% lebih rendah menjadi US$76,64 per barel, sementara kontrak berjangka minyak Brent yang berakhir pada bulan April turun 1,4% menjadi US$81,60 per barel. Harga minyak sebelumnya naik 1% pada awal hari tersebut.
Batu Bara
Harga batu bara terkoreksi akibat kabar dari Coal India yang berencana memulai operasi di lima tambang baru dan memperluas kapasitas setidaknya 16 tambang yang sudah ada untuk memenuhi meningkatnya permintaan bahan bakar. Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Februari 2024 turun US$0,75 menjadi US$119,75 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Maret 2024 terkoreksi US$0,6 menjadi US$123,4 per ton. Sementara itu, kontrak berjangka April 2024 melemah US$0,9 jadi US$123,6 per ton.
Emas
Harga emas bertahan di bawah level kunci US$2.000 per ons setelah data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan memicu investor untuk menurunkan taruhan pada pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang lebih awal. Emas spot stabil di US$1.991,92 per ons merupakan harga terendah sejak 13 Desember. Kontrak berjangka emas AS ditutup 0,1% lebih rendah menjadi US$2.004,3.
BMRI
Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyalurkan kredit infrastruktur sesuai dengan klasifikasi dalam Peraturan Presiden (Perpres) 38 Tahun 2015 sebesar Rp301,17 triliun hingga akhir 2023. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 15,95% year on year dari posisi tahun 2022 yang mencapai Rp260,25 triliun.
BBKP
Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) mengumumkan rencana penting dengan mengalokasikan dana Rp1,44 triliun untuk melunasi pokok dan bunga dari Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017, yang jatuh tempo pada 28 Februari 2024.
BNLI
PT Bank Permata Tbk (BNLI) melanjutkan konsistensi kinerjanya pada tahun 2023 dengan mencatat Laba Bersih sebesar Rp2,6 triliun, yang mengalami pertumbuhan sebesar 28,4% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
BJTM
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim telah mengumumkan rencana pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2023, sesuai dengan hasil RUPST pada 7 Februari 2024. Total nilai dividen yang akan dibagikan mencapai Rp816,69 miliar, dengan dividen per saham sebesar Rp54,39.
AGRS
Bank IBK Indonesia (AGRS) akan menerbitkan right issue sebanyak 11,7 miliar lembar setelah mendapatkan restu dari pemodal melalui RUPSLB. Saham baru ini akan memiliki nilai nominal Rp100 per lembar.
ADMF
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mencatat laba tahun berjalan Rp1,944 triliun pada 2023, meningkat 21,1% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,605 triliun pada 2022.
CUAN
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), yang dimiliki oleh konglomerat batu bara Prajogo Pangestu, mendapat persetujuan untuk mengakuisisi 34% saham PT Petrosea Tbk (PTRO). Mereka akan membeli 342.925.700 saham dari PT Caraka Reksa Optima (CRO) melalui PT Kreasi Jasa Persada (KJP), perusahaan terkendali CUAN. Transaksi ini merupakan pembelian saham yang signifikan.
GGRM
Gudang Garam Tbk (GGRM) mendirikan anak usaha baru, PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT), pada 12 Februari 2024 untuk proyek pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung. SSAT memiliki modal dasar Rp3,5 triliun, dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp2 triliun. Gudang Garam memiliki 99,9% saham SSAT, setara dengan Rp1,99 triliun.
ERAA
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mendapat perpanjangan fasilitas pinjaman dari PT Bank CTBC Indonesia senilai Rp673,5 miliar. Pinjaman tersebut terdiri dari Rp650 miliar dalam rupiah dan US$1,5 juta dalam valuta asing. Dari total pinjaman, Rp473 miliar dialokasikan untuk Erajaya, sementara Rp200 miliar diperuntukkan bagi Erafone, perusahaan terkendali ERAA dengan kepemilikan 99,82%.
ARNA
Arwana Citramulia (ARNA) mencatat laba bersih sebesar Rp445,29 miliar pada 2023, turun 22,7% secara year-on-year. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan sebesar 5,4%. Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Selasa (13/2), penjualan Arwana pada 2023 mencapai Rp2,45 triliun, mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian pada 2022 sebesar Rp2,59 triliun.
CCSI
Communication Cable System Indonesia (CCSI) akan menerbitkan right issue 163.636.363 lembar. Jumlah saham baru ini setara dengan 13,6% dari saham yang beredar, dengan harga nominal Rp100 per lembar.
KIJA
Jababeka (KIJA) sepanjang 2023 berhasil mencatat penjualan pemasaran real estat Rp2,21 triliun, naik 29% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,72 triliun pada 2022. Bahkan, prestasi ini melebihi target 2023 sebesar Rp2,0 triliun dengan surplus 11%.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.