BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Wall Street Menguat Dorong IHSG, INKP Bubarkan Anak Usaha

Hanum Kusuma Dewi21 November 2023
Tags:
Wall Street Menguat Dorong IHSG, INKP Bubarkan Anak Usaha
Ilustrasi pasar modal, termasuk IHSG, SBN dan rupiah yang sedang bergejolak, baik itu bullish atau tren naik atau bearish atau tren turun. (Shutterstock)

Harga emas melemah; Rating APLN dipangkas Fitch; Rekomendasi saham AKRA, ASII, SMGR

Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dipublikasi Selasa (21/11/2023) :

Stocks Pick:

ASII

Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) kemarin ditutup di Rp 5.800 (+100pts ; +1,75%). D’Origin Financial & Business Advisory memberikan rekomendasi Beli saat melemah (BOW) dengan target Rp6.200. Stop rugi di Rp5.600 dengan Support di Rp5.750 dan Rp5.700, sementara level Resistance di Rp5.850 dan Rp5.900.

Volume perdagangan saham ASII kemarin lebih kecil dari perdagangan hari sebelumnya. Penguatan ASII berpotensi menguji resistance di Rp5.850, penembusan level ini membuka peluang menuju Rp5.900.

Promo Terbaru di Bareksa

AKRA

Harga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) kemarin ditutup di Rp1.460 (+30pts ; +2,10%). D’Origin Financial & Business Advisory memberikan rekomendasi Beli saat melemah (BOW) dengan target Rp1.600. Stop rugi di Rp1.360 dengan Support di Rp1.450 dan Rp 1.440. Kemudian, Resistance di Rp1.470 dan Rp1.480. Volume lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan AKRA berpotensi menguji resistance Rp1.470, penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.480.

SMGR

Harga saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) kemarin ditutup di Rp6.700 (+75pts ; +1,13%). D’Origin Financial & Business Advisory memberikan rekomendasi Beli saat melemah (BOW) dengan target Rp7.000, dan stop rugi di Rp6.400. Support di Rp6.650 dan Rp6.600, sementara Resistance di Rp6.750 dan Rp 6.800.

Volume perdagangan kemarin lebih besar dari hari perdagangan sebelumnya. Penguatan SMGR berpotensi menguji resistance Rp6.750, penembusan level ini membuka peluang menuju Rp6.800.

Wall Street

Indeks-indeks Wall Street kompak menguat pada awal pekan, seiring dengan rencana penundaan kenaikan suku bunga The Fed. Bahkan, investor berekspektasi penurunan suku bunga The Fed bakal lebih cepat.

Dow Jones Industrial Average naik 0,58% atau sekitar 203 poin menjadi 35.151,04, Nasdaq Composite yang penuh dengan saham teknologi naik 1,13% ke 14.284,54, dan S&P 500 Index naik 0,74% ke 4.547,38.

IHSG

Pada perdagangan Senin, 20 November 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada level 6.994,89 (+17,22 pts ; +0,25%) dengan volume lebih besar dari hari kemarin.

  • Kisaran pergerakan IHSG : 6.950 - 7.040
  • Support : 6.970 ; 6.950
  • Resistance : 7.010 ; 7.040

Penguatan IHSG berpotensi menguji resistance 7.010, penembusan level ini membuka peluang menuju 7.040.

Pada sepanjang perdagangan kemarin, IHSG dominan bergerak di zona hijau dengan level terendah mencapai 6.964 dan level tertinggi mencapai 7.011 dengan 238 saham yang menguat, 281 saham yang melemah dan 238 saham yang stagnan. Kenaikan IHSG didukung oleh total volume perdagangan sebesar 17,04 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp8,23 triliun.

Meskipun IHSG mengalami kenaikan, investor asing mencatat net sell sebesar Rp266,22 miliar di seluruh pasar. Namun, beberapa saham mendapatkan perhatian positif dari investor asing, mencatatkan net buy terbesar pada Senin. Beberapa saham yang menjadi sorotan asing antara lain PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan net buy sebesar Rp74,74 miliar, PT MD Pictures Tbk (FILM) sebesar Rp47,62 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp31,52 miliar.

Minyak Mentah

Harga minyak naik lebih dari 2% karena pengurangan suplai lebih lanjut pada produksi OPEC+ diperkirakan akan diumumkan setelah pertemuan negara-negara anggota pada awal minggu depan.

Minyak mentah berjangka Brent ditutup naik US$1,71, atau 2,1%, menjadi US$82,32 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember berakhir pada US$77,60, naik US$1,71, atau 2,3%. Kontrak berjangka Januari yang lebih aktif naik US $2,39 menjadi US$77,83,
naik 1,8%.

Emas

Harga emas turun tipis dengan dolar yang lebih lemah memberikan tekanan pada harga karena para investor menunggu notulen pertemuan terakhir Federal Reserve untuk mendapatkan petunjuk mengenai tingkat suku bunga bank sentral. Emas spot turun 0,1% ke US$1.977,49 per ounce, setelah naik setinggi US$1.993,29 pada hari Jumat. Emas berjangka AS ditutup turun 0,2% pada US$1,980.30.

Batu Bara

Harga batu bara terpuruk dipicu merosotnya data impor batu bara di China. Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka November 2023 turun US$0,75 menjadi
US$122,5 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Desember 2023 terkoreksi US$1,75 menjadi US$123,75 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Januari 2024 jatuh US$1,25 menjadi US$126,35 per ton.

CPO

Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) bervariasi akibat ramainya sentimen positif, yaitu menguatnya harga minyak kedelai dan minyak mentah. Ditambah lagi, ekspektasi ekspor ke China meningkat.

Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2023 turun MYR6 menjadi MYR3.803 per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Januari 2024 melemah MYR1 menjadi MYR3.890 per ton.

Rupiah

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.445 per dolar AS pada Senin (20/11) sore. Mata uang Garuda menguat 47,5 poin atau 0,31% dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.419 per dolar AS.

BI

Bank Indonesia menerbitkan instrumen Sekuritas Valuta asing Bank Indonesia (SVBI) dan sukuk valuta asing Bank Indonesia (SUVBI) guna memperkuat kebijakan dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pengembangan pasar uang.

INKP

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) membubarkan dua anak usaha yang sudah tidak aktif lagi. INKP menjelaskan dua anak usaha itu adalah PT Indah Kiat Power dan PT Kiat Global Ventura.

TBIG

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan melakukan penawaran umum berkelanjutan melalui Obligasi Berkelanjutan VI Tower Tahap II Tahun 2023 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1.513.100.000.000. Obligasi ini bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan VI dengan target dana yang akan dihimpun Rp20 triliun.

APLN

Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menurunkan peringkat perusahaan dan utang PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) menjadi C dari CCC-. Peringkat ini berlaku untuk surat utang APLN, yaitu obligasi global senilai US$132 juta dengan tingkat bunga 5,95%, yang akan jatuh tempo pada Juni 2024.

Analisis Fitch Ratings menyebutkan bahwa penurunan peringkat ini terjadi setelah pengumuman APLN pada 15 November terkait tender offer untuk membeli kembali sebagian surat utang senilai US$132 juta yang akan jatuh tempo pada 2 Juni 2024. Fitch menganggap rencana buyback obligasi global tersebut sebagai distressed debt exchange (DDE).

ADHI

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengumumkan telah membayar pokok Obligasi Berkelanjutan III Adhi Tahap I 2020 senilai Rp289,6 miliar, yang jatuh tempo pada 18 November 2023.

WSKT

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengumumkan telah meraih lampu hijau dari seluruh kreditur bank BUMN (Himbara) dan sebagian bank swasta untuk merestrukturisasi utang. Kreditur perbankan yang menyetujui restrukturisasi tersebut mencerminkan 80% dari nominal outstanding utang atau setara sekitar Rp37,7 triliun.

Investasi Saham di Sini

(hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,44

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.747,85

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,77

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,97

Up0,53%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua