Stocks Pick : Pertemuan Biden - Jinping Buat IHSG Stagnan, Ini Rekomendasi Saham AMRT, ICBP dan TKIM
IHSG juga tertekan aksi ambil untung setelah 3 hari sebelumnya menguat
IHSG juga tertekan aksi ambil untung setelah 3 hari sebelumnya menguat
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (16/11/2023) dan beberapa saham pilihan yang direkomendasikan Tim Analis Bareksa, Jumat (16/11/2023) :
IHSG : last price 6.958,21
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mendatar atau stagnan dengan penurunan sangat tipis 0,0028% atau berkurang 0,2 poin, salah satunya akibat tertekan aksi ambil untung pasca 3 hari menguat. Pada Rabu lalu IHSG sempat meroket 1,4%. Tercatat, nilai transaksi di IHSG Rp8,98 triliun kemarin, dengan volume transaksi 15,43 miliar saham, 218 saham naik, 290 turun dan 240 stagnan.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski mendatar, namun investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) Rp405,6 miliar di seluruh pasar, yakni Rp267,43 miliar di pasar reguler dan Rp138,16 miliar di pasar negoisasi dan tunai. Saham-saham terbanyak diborong asing yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp153,9 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp94,3 miliar, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp70,8 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp60,4 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp51,2 miliar.
Investasi Saham di SiniSelain tertekan aksi ambil untung, sentimen lain yang dinilai turut menekan IHSG ialah pasar mencermati hasil pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping di sela KTT APEC (16/11/2023).
Biden menilai Jinping adalah seorang diktator dan menekankan perlunya kedua Negara Adidaya menghindari konflik. Namun Jinping mengatakan dialog diperlukan, karena mengabaikan satu sama lain adalah tidak realistis. Kedua kepala negara sepakat untuk memulihkan komunikasi militer antara kedua negara. Pasar menilai pernyataan Jinping adalah peringatan agar AS tidak ikut campur urusan China.
Beberapa sentimen lain yang juga membayangi pasar yakni realisasi penurunan China house price index 0,1% YOY pada Oktober 2023, setelah turun di September. Data ini mengindikasikan pemulihan pasar properti di Tiongkok masih lambat. Dari dalam negeri, property price index naik 1,96% YOY di kuartal III 2023, dari 1,92% YOY di kuartal II 2023. Pasar juga mengantisipasi data inflasi di Zona Euro dan pidato sejumlah pemimpin Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) pada 17 November 2023 waktu AS.
Di tengah mendatarnya IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan berikut:
Stocks Pick | AMRT | ICBP | TKIM |
Last price | Rp2.900 | Rp10.575 | Rp7.700 |
Recomendation | Trading buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp2.890 | Rp10.500 | Rp7.675 |
Rp2.820 | Rp10.325 | Rp7.450 | |
Take profit (TP) 1 | Rp2.940 | Rp10.725 | Rp8.000 |
Take profit (TP) 2 | Rp2.980 | Rp10.900 | Rp8.400 |
Stop loss | Rp2.790 | Rp10.200 | Rp7.325 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 16/11/2023
1. AMRT : last price Rp2.900
Harga saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) stagnan di Rp2.900 pada Kamis (16/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham AMRT di kisaran Rp2.820 hingga Rp2.890, dengan ambil untung di Rp2.940 dan Rp2.980, dan stop rugi Rp2.790.
2. ICBP : last price Rp10,575
Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) stagnan di Rp10.575 pada Kamis (16/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ICBP di kisaran Rp10.325 hingga Rp10.500, dengan ambil untung di Rp10,725 dan Rp10.900, serta stop rugi di Rp10.200.
3. TKIM : last price Rp7.700
Harga saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) bertambah 75 poin atau menguat 0,98% menjadi Rp7.700 pada Kamis (16/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham TKIM di kisaran Rp7.450 hingga Rp7.675, dengan ambil untung di Rp8.000 dan Rp8.400, serta stop rugi di Rp7.325.
Ringkasan Berita Pasar
MYOH
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) akan mengakuisisi saham pengendali dari TRJA sebanyak 1,23 miliar lembar saham. Hal ini menurut bursa dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan bisnis perseroan.
NISP
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) telah melakukan Penandatangan Perjanjian Penjualan dan Pembelian saham dengan Commonwealth Bank of Australia (CBA). Rencana transaksi senilai Rp2,2 triliun. Perjanjian jual beli tersebut telah ditandatangani perseroan dengan CBA pada 16 November 2023, di mana NISP akan membeli 99% saham PT Bank Commonwealth (PTBC) dari CBA.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.365,39 | 0,78% | 3,86% | 6,20% | 7,90% | 18,56% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.830,22 | 1,10% | 3,97% | 5,83% | 7,51% | 17,35% | 41,91% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.069,4 | 0,78% | 3,81% | 6,07% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.244,77 | 0,70% | 3,52% | 5,34% | 6,93% | 19,53% | 35,46% |
Reksa Dana Syariah Syailendra Tunai Likuid Syariah | 1.157,86 | 0,31% | 2,47% | 3,84% | 5,00% | 14,18% | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.