BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Saham BBCA Direkomendasi Beli Saat Pasar Potensi Koreksi, Diborong 45 Reksadana Ini

Abdul Malik20 Februari 2023
Tags:
Saham BBCA Direkomendasi Beli Saat Pasar Potensi Koreksi, Diborong 45 Reksadana Ini
Aplikasi BCA yang diakses melalui telepon seluler. (Shutterstock)

BBCA segera menggelar RUPS pada Maret 2023, salah satunya untuk memutuskan pembagian dividen jumbo

Bareksa.com - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau Bank BCA adalah salah satu saham favorit produk reksadana atau manajer investasi. Saham bank swasta terbesar nasional ini selalu dikoleksi puluhan reksadana. Maka tak heran dalam setiap fund fact sheet (lembar fakta rekadana) saham BBCA seperti menjadi saham wajib dalam portofolio.

Saham BBCA termasuk salah satu saham yang direkomendasikan beli di tengah potensi penurunan pasar saham saat ini. CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya yang menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak di kisaran 6.852 - 6.988. IHSG ditutup naik tipis 0,05 poin ke level 6.895 pada akhir pekan lalu (17/2/2023).

“Pola gerak IHSG masih menunjukkan sideways yang dibayangi potensi tekanan di tengah rilis data kinerja tahunan selama 2022 para emiten,” ungkapnya dalam risetnya dilansir Katadata (20/2/20223).

Hal ini seiring belum adanya dana asing masuk (capital inflow) yang mengalir deras ke pasar modal Indonesia. Sehingga peluang IHSG tertekan dalam jangka pendek masih terbuka. “Namun momentum koreksi ini bisa terus dimanfaatkan untuk melakukan pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga panjang,” kata William.

Dalam kondisi saat ini dia merekomendasi beli beberapa saham yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, (BMRI) PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Harga saham BBCA pada perdagangan Senin (20/2/2023) pukul 10.55 WIB di level Rp8.750 per saham, naik 0,29%. Dalam sepekan terakhir saham BBCA minus 1,13%, namun setahun terakhir meroket 10,16%.

Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini

Bagi Dividen Jumbo

BBCA akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan bulan depan. Ada sejumlah agenda, salah satunya pembagian dividen tunai. Berdasarkan publikasi yang dimuat di Harian Bisnis Indonesia (16/2/2023), BCA akan menggelar RUPS tahunan pada 16 Maret 2023, pukul 09.30 WIB, di Menara BCA, Jakarta. RUPS tahunan itu akan digelar secara fisik dan elektronik.

Dilansir Bisnis.com, berdasarkan laporan keuangannya, BCA mencatatkan laba Rp40,7 triliun pada 2022, meroket 20,6% secara tahunan (YOY). BBCA mencatatkan tingkat pengembalian ekuitas (ROE) 21,7% pada 2022, tumbuh dibandingkan 2021 di 18,25%.

Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin baik pula kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih. Rasio ini menunjukkan tingginya keuntungan yang dihasilkan oleh bank dari setiap nilai yang diinvestasikan pemegang sahamnya.

Kemudian, tingkat pengembalian aset (ROA) mencapai 3,91% pada 2022, tumbuh dibandingkan 2021 mencapai 3,41%. Semakin tinggi ROA, maka bank tercatat semakin kuat dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.

Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini

Rekadana Beraset Saham BBCA

Positifnya kinerja keuangan BBCA di 2022 dan rencana perseroan membagikan dividen, maka akan jadi sentimen positif bagi pergerakan sahamnya. Kira-kira reksadana mana saja yang mengoleksi saham BBCA dalam portofolionya?

Berdasarkan penelusuran Bareksa terhadap fund fact sheet (lembar fakta reksadana) per Januari 2023, tercatat 45 reksadana yang mengoleksi saham BBCA. Rinciannya 32 di antaranya ialah reksadana saham, 7 reksadana indeks dan 6 reksadana campuran.

Manajer investasi yang terbanyak memborong saham BBCA ialah PT Schroder Investment Management Indonesia, di mana 6 reksadana miliknya berinvestasi di saham bank Grup Djarum tersebut.

No

Reksadana

Jenis

% terhadap Portofolio

Dana Kelolaan (Rp miliar)

1

Avrist Ada Saham Blue Safir

Saham

n/a

365,58

2

Reksa Dana Bahana Primavera Plus

Saham

8,7

102,78

3

Batavia Dana Saham

Saham

9,65

5.056,18

4

Batavia Dana Saham Optimal

Saham

6,63

650,18

5

BNI-AM Inspiring Equity Fund

Saham

9,56

1.301,67

6

BNP Paribas Ekuitas

Saham

9,63

1.456,64

7

BNP Paribas Infrastruktur Plus

Saham

9,07

823,8

8

BNP Paribas Pesona

Saham

9,3

790,57

9

Rencana Cerdas

Saham

n/a

100,27

10

Reksa Dana Danareksa Mawar Konsumer 10 Kelas A

Saham

9

367,01

11

Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A

Saham

n/a

197,41

12

Eastspring Investments Value Discovery Kelas A

Saham

n/a

559,29

13

KISI Equity Fund

Saham

8,56

262,34

14

Mandiri Investa Cerdas Bangsa

Saham

9,91

1.165,39

15

Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus

Saham

9,25

214,76

16

Manulife Dana Saham Kelas A

Saham

n/a

5.092,3

17

Manulife Greater Indonesia Fund

Saham

n/a

US$97,96 juta

18

Manulife Saham Andalan

Saham

n/a

2.705,51

19

Reksa Dana Principal Total Return Equity Fund Kelas O

Saham

n/a

45

20

Prospera Bijak

Saham

9,6

112,82

21

Prospera BUMN Growth Fund

Saham

9,2

69,04

22

Prospera Saham SMC

Saham

8,1

149,71

23

Schroder 90 Plus Equity Fund

Saham

9,63

951.43

24

Schroder Dana Istimewa

Saham

4,76

798,01

25

Schroder Dana Prestasi

Saham

10,11

2.761,01

26

Schroder Dana Prestasi Plus

Saham

10,11

8.024,21

27

Sequis Equity Maxima

Saham

n/a

1.392,02

28

Simas Saham Unggulan

Saham

9,9

1.052,2

29

Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A

Saham

n/a

433,45

30

TRAM Consumption Plus Kelas A

Saham

8,3

267,71

31

TRIM Kapital

Saham

9,59

268,04

32

TRIM Kapital Plus

Saham

9,59

175,6

33

Reksa Dana Indeks Avrist IDX30

Indeks

n/a

212,95

34

Reksa Dana Indeks Avrist Indeks LQ45

Indeks

n/a

695,1

35

BNI AM Indeks IDX30

Indeks

15,24

1.617,07

36

BNP Paribas IDX Growth30

Indeks

15,5

286,88

37

Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati

Indeks

14,79

2.002,6

38

Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A

Indeks

24,12

6.372,5

39

Reksa Dana Indeks Principal Index IDX30 Kelas O

Indeks

n/a

108,25

40

Jarvis Balanced Fund

Campuran

7,97

358,78

41

Manulife Dana Campuran II

Campuran

n/a

149,78

42

Prospera Balance

Campuran

7,4

91,12

43

Schroder Dana Terpadu II

Campuran

7,89

527,98

44

Schroder Dynamic Balanced Fund

Campuran

8,35

72,29

45

Simas Satu

Campuran

8,5

84,56

Sumber : Fund fact sheet Januari 2023, diolah Bareksa

Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini

Dari sisi persentase terhadap portofolio, reksadana yang terbanyak mengoleksi saham BBCA ialah reksadana indeks atau index fund karena harus mengikuti komposisi indeks acuannya.

Reksadana tersebut yakni Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A yang mengalokasikan 24% dari portofolionya ke saham BBCA. Pada Januari 2023, reksadana ini membukukan dana kelolaan Rp6,37 triliun.

Dengan demikian reksadana kelolaan PT Mandiri Manajemen Investasi ini mengalokasikan sekitar Rp1,54 triliun portolionya berinvestasi di saham BBCA. Besarnya persentase investasi Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A ke saham BBCA, juga jadi yang terbesar secara nominal dibandingkan reksadana lainnya.

Nilai investasi jumbo di saham BBCA juga dicatatkan Schroder Dana Prestasi Plus. Pada Januari 2023, sebanyak 10,11% portofolio investasi reksadana ini diinvestasikan di saham BBCA. Dengan catatan dana kelolaan Rp8,02 triliun, maka belanja reksadana ini ke saham BBCA sekitar Rp810 miliar.

Reksadana lain yang juga memborong saham BBCA dalam jumlah besar yakni Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati. Per Januari 2023, komposisi investasi reksadana ini 14,79% dari total portofolionya. Dengan dana kelolaan senilai Rp2 triliun, maka sekitar Rp296 miliar portofolionya berinvestasi di saham BBCA.

Adapun BNI AM Indeks IDX30 yang mencatatkan dana kelolaan Rp1,6 triliun pada Januari 2023, sebesar 15,24% atau sekitar Rp246 miliar portofolionya membidik saham BBCA.

Mempertimbangkan banyaknya produk reksadana yang berinvestasi di saham BBCA dan nilai investasinya pun tergolong jumbo, maka tak heran saham Bank BCA termasuk jadi salah satu favorit manajer investasi.

Tertarik investasi di saham BBCA atau atau reksadana yang memiliki portofolio investasi di saham Bank BCA?

Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini

(Eka Sarah Nurfazriah/Romainah/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua