The Fed Mulai Dovish Dorong Saham, Strategi Bareksa Robo Advisor Lebih Agresif
Bareksa Robo Advisor mengambil langkah risk on dengan meningkatkan porsi alokasi reksadana saham atau indeks saham

Bareksa Robo Advisor mengambil langkah risk on dengan meningkatkan porsi alokasi reksadana saham atau indeks saham
Bareksa – Sejumlah faktor global menjadi potensi pendorong investtasi di pasar modal, termasuk sinyal perubahan arah kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang kembali menguat. Hal ini menjadi pertimbangan bagi Tim Analis Bareksa dalam mengatur strategi alokasi rekomendasi reksadana untuk Bareksa Robo Advisor.
Masa jabatan Jerome Powell sebagai Gubernur The Fed akan berakhir pada Mei 2026, dan Presiden Donald Trump mulai mempersiapkan calon pengganti. Salah satu nama yang mencuat adalah Stephen Miran, penasihat dekat Trump yang dikenal sebagai pendukung pelemahan kurs Dolar AS.
Bagi pelaku pasar, nominasi Miran menjadi sinyal awal penurunan suku bunga acuan AS. Hal ini didorong oleh pandangannya bahwa kurs Dolar AS yang terlalu kuat selama bertahun-tahun menjadi penyebab defisit neraca dagang AS. Ekspektasi ini langsung tercermin pada pasar, dengan probabilitas pemangkasan suku bunga Dolar AS di rapat September mendatang melonjak menjadi 88,4%.
Promo Terbaru di Bareksa
Faktor Pendorong Sentimen Pasar
Pada rapat FOMC Juli lalu, terdapat dua anggota yang tidak setuju dengan keputusan mempertahankan suku bunga. Jumlah ini menjadi yang terbesar sejak 1993, memperkuat spekulasi bahwa pemangkasan suku bunga sudah semakin dekat.
Di sisi geopolitik, Donald Trump dan Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025. Pertemuan ini diharapkan membahas gencatan senjata Rusia–Ukraina. Rusia mendapat tekanan untuk segera menghentikan peperangan atau menghadapi sanksi tambahan.
Dari sisi komoditas, rencana OPEC meningkatkan produksi minyak membuat harga minyak dunia turun menjadi USD63 per barel. Bagi Indonesia sebagai negara importir minyak, kondisi ini menjadi angin segar karena dapat menekan biaya impor dan inflasi.
Perkembangan global ini berpadu dengan rencana stimulus pemerintah di semester II, stabilnya nilai tukar Rupiah, dan potensi Bank Indonesia memiliki ruang lebih lebar untuk menurunkan suku bunga. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan iklim investasi yang lebih ramah terhadap aset berisiko, khususnya saham.
Strategi Bareksa Robo Advisor
Melihat peluang tersebut, Bareksa Robo Advisor mengambil langkah risk on dengan meningkatkan porsi alokasi saham dengan reksadana saham atau indeks saham dalam portofolio rekomendasinya. Strategi ini memanfaatkan momentum potensi pemangkasan suku bunga global dan domestik, yang secara historis menjadi katalis positif bagi pasar saham.
Tabel Reksadana Rekomendasi Robo Advisor
Reksadana | Jenis | Return 1 Tahun |
|---|---|---|
BRI Indeks Syariah | Indeks Saham | 8,51% |
Avrist IDX30 | Indeks Saham | -3,64% |
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | Pendapatan Tetap | 9,12% |
STAR Stable Amanah Sukuk | Pendapatan Tetap | 8,87% |
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | Pendapatan Tetap | 9,23% |
Capital Money Market Fund | Pasar Uang | 6,08% |
Syailendra Sharia Money Market Fund | Pasar Uang | 5,39% |
Sumber: Bareksa, data per 11 Agustus 2025
Dengan portofolio yang telah terdiversifikasi secara optimal, Bareksa Robo Advisor bertujuan memberikan potensi imbal hasil lebih tinggi bagi investor, sambil tetap memperhatikan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor.
Investasi di Bareksa Robo Advisor
Bareksa Robo Advisor adalah
Bareksa Robo Advisor adalah robo advisor pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi sebagai penasihat investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Izin ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-17/D.04/2021 tentang Pemberian Izin Usaha Penasihat Investasi Kepada PT Bareksa Portal Investasi tertanggal 20 April 2021.
Robo advisor adalah konsultan finansial yang memberikan saran investasi digital dan mengelola portofolio investasi investor dengan menggunakan algoritma khusus yang dibangun dengan teknologi terdepan. Robo advisor juga merupakan salah satu fasilitas yang sering digunakan dalam dunia investasi terutama di Amerika Serikat. Namun kini Bareksa telah menghadirkan robo advisor pertama yang berlisensi OJK.
Keunggulan robo advisor yang dikembangkan Bareksa, ialah fitur ini menyediakan layanan perencanaan investasi otomatis, didukung oleh algoritma teori portofolio modern dan juga pengawasan manusia. Dengan pengawasan manusia inilah membuat Bareksa Robo Advisor bekerja sesuai dengan kondisi pasar terkini.
Investasi Bareksa Robo Advisor di Sini
(Christian Halim/Sigma Kinasih CTA, CFP/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.