Bareksa.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 tercatat lebih tinggi daripada perkiraan pasar, yang menjadi sentimen positif bagi bursa saham. Investor agresif dapat memanfaatkan momentum ini untuk berinvestasi di reksadana saham dan reksadana indeks.

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini (5/2/2024) mempublikasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05% untuk setahun penuh pada 2023. Angka tersebut lebih tinggi daripada perkiraan pasar di level 5,0%.

Data BPS menunjukkan pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan jumlah volume perdagangan, kunjungan wisata, kegiatan ekspor dan impor serta kegiatan lain yang berhubungan dengan pemilu.

Kemudian, secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,45%. Angka tersebut masih dalam estimasi pasar dengan rentang pertumbuhan 0,41%-0,5%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang menjadi kontributor utama dengan 2,4%. Lalu, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 0,95% dan perdagangan pada 0,63%.

Tim Analis Bareksa merekomendasikan investor agresif untuk berinvestasi pada reksadana saham dan indeks. Terutama produk dengan aset saham berkapitalisasi besar yang berada pada sektor perbankan, ritel, konsumen dan properti di tengah perbaikan ekonomi pada tahun 2024.

Beli BNP Paribas IDX30 Growth

Beli Avrist Indeks LQ45

Daftar Reksadana Rekomendasi Bareksa

Sumber: Tim Analis Bareksa, Return NAV per 31 Jan 2024

Beli BNP Paribas Sri Kehati

Perlu diingat kembali, investasi mengandung risiko, sehingga investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.

Investasi Reksadana Sekarang, Klik di Sini

(Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana