Ini Top Recommended Reksadana Saat Pasar Saham Turun, Potensi Cuan hingga 16%
Investor bisa mempertimbangkan reksadana indeks, karena memudahkan investor dengan profil risiko agresif untuk berinvestasi di instrumen berbasis saham
Investor bisa mempertimbangkan reksadana indeks, karena memudahkan investor dengan profil risiko agresif untuk berinvestasi di instrumen berbasis saham
Bareksa.com - Peluang investasi di reksadana berbasis saham untuk investor dengan profil risiko agresif biasanya akan lebih besar ketika pasar saham (Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG) mengalami penurunan signifikan seperti saat ini karena terdapat momentum untuk mendapatkan harga yang relatif lebih murah dan potensi keuntungan yang optimal.
Selain itu, investor juga harus cukup jeli untuk mengamati produk mana yang pergerakannya beriringan dengan indeks acuan agar sesuai dengan kondisi pasar. Misalnya ketika indeks acuan naik, produk reksadana tersebut juga harus mengikuti kenaikan.
Pergerakan Indeks Saham di Indonesia 2015-2024
Sumber: Tim Analis Bareksa, Investing.com
Promo Terbaru di Bareksa
Seperti terlihat dalam grafik tersebut, pergerakan beberapa indeks saham seperti MSCI Indonesia, SRI KEHATI, dan FTSE Indonesia beriringan dengan IHSG. Kesamaannya, beberapa indeks ini memiliki porsi terbesar di saham sektor finance (keuangan), terutama bank-bank besar (big banks). Tidak heran jika IDX Finance memiliki pertumbuhan tertinggi dalam 10 tahun terakhir dibandingkan indeks saham lainnya.
Oleh karena itu, reksadana indeks memudahkan investor dengan profil risiko agresif untuk berinvestasi di instrumen berbasis saham yang pergerakannya mencerminkan pasar saham. Seperti kondisi saat ini, ketika IHSG turun, indeks saham tersebut juga ikut turun. Sebaliknya, jika IHSG berbalik arah naik, maka indeks lainnya akan mengikuti.
Berikut beberapa produk reksadana indeks di Bareksa yang acuannya mengikuti indeks saham tersebut:
Reksadana Indeks | 3 Bulan (%) | 1 Tahun (%) |
BRI MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A | -11,4 | -9,0 |
BNP Paribas Sri Kehati | -10,5 | -7,7 |
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A | -11,4 | -11,2 |
STAR Infobank 15 Kelas Utama | -12,0 | -3,8 |
Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index | -10,3 | -7,4 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, data per 2 Desember 2024
Beli Syailendra MSCI Indonesia Value Index di Sini
Jika dilihat jangka pendek, dalam 3 bulan hingga 1 tahun terakhir, reksadana Indeks turun signifikan karena IHSG juga sempat turun dari level tertinggi 7.900 ke 7.100 atau merosot 10% dalam 2-3 bulan terakhir. Namun, ketika IHSG berada di posisi tertingginya di 7.900 pada 19 September 2024, sejumlah reksadana indeks tersebut juga mencatat pertumbuhan tinggi seperti berikut:
Reksadana Indeks | 3 Bulan (%) | 1 Tahun (%) | 3 Tahun (%) |
STAR Infobank 15 Kelas Utama | 27,6 | 18,26 | - |
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A | 22,3 | -0,62 | 30,1 |
BNP Paribas Sri Kehati | 19,3 | 2,46 | 40,6 |
BRI MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A | 18,6 | 3,41 | - |
Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index | 16,4 | 3,92 | 40,7 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, data per 19 September 2024
Terlihat dalam catatan kinerja 3 bulan, beberapa produk reksadana indeks tersebut mencatat return antara 16% hingga 27%. Artinya, investor dapat menggunakan strategi investasi bertahap atau bisa juga memanfaatkan momentum penurunan pasar saham untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal.
Beli BNP Paribas Sri Kehati di Sini
Mari kita ambil contoh Reksadana Indeks Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.
Momentum Kenaikan Trim FTSE | Return | Momentum Penurunan Trim FTSE | Return |
3 Jan 2022 - 26 April 2022 | 14,2% | 28 April 2022 - 15 Juli 2022 | -11,2% |
15 Juli 2022 - 15 Sept 2022 | 15,4% | 1 Des 2022 - 11 Jan 2023 | -8,9% |
11 Jan 2023 - 11 Juli 2023 | 13,8% | 11 Agust 2023 - 1 Nov 2023 | -9,1% |
1 Nov 2023 - 25 Maret 2024 | 16,8% | 26 Mar 2024 - 19 Juni 2024 | -17,6% |
19 Juni 2024 - 23 Sept 2024 | 17,1% | 24 Sept 2024 - 2 Des 2024 | -13,5% |
Rata-Rata Kenaikan | 15,5% | Rata-Rata Penurunan | -12,0% |
Sumber: Tim Analis Bareksa
Beli Trimegah FTSE Indonesia Low VolatilityBeli STAR Infobank 15 di Sini
Dari periode 3 tahun terakhir, Trimegah FTSE beberapa kali mengalami momentum kenaikan dan penurunan. Pada saat Trim FTSE mengalami momentum kenaikan, dapat mencapai return sekitar 13,8% hingga 17,1% dan biasanya terjadi dalam kurun waktu 4-6 bulan. Sementara ketika periode penurunan, rata-ratanya dapat turun hingga 12% dan penurunan terbesar hingga 17,6%.
Melihat kondisi saat ini, Trim FTSE telah turun sekitar 13,5% atau sudah mencapai penurunan yang lebih tinggi dibandingkan dari rata-rata 3 tahun terakhir. Artinya, saat ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk investor agresif melakukan akumulasi bertahap pada produk Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index. Selain karena potensi penurunan yang sudah terbatas, secara historis pasar saham juga mulai mengalami kenaikan di bulan Desember.
Momentum kenaikan dan penurunan Trim FTSE tersebut, tentunya dapat juga diaplikasikan pada reksadana indeks saham lainnya, sebab pergerakannya hampir selalu beriringan. Artinya, investor dengan profil risiko agresif sudah boleh mempertimbangkan untuk mulai melakukan investasi bertahap di reksadana indeks yang ada di Bareksa.
(Sigma Kinasih, CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.394,95 | 0,75% | 4,25% | 0,51% | 8,18% | 20,01% | 38,02% |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.090,24 | 0,54% | 4,02% | 0,32% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.862,85 | 0,55% | 3,87% | 0,32% | 7,35% | 17,99% | 39,37% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.101,35 | 0,53% | 4,03% | 0,40% | 7,38% | 6,36% | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.298,45 | 0,55% | 4,08% | 0,30% | 7,45% | 19,61% | 35,62% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
ORI027
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ST014
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang