Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium: Produk Stabil dengan Return Menarik
Sepanjang tahun 2021, Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencatat return 6,66 persen
Sepanjang tahun 2021, Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencatat return 6,66 persen
Bareksa.com - Smart investor ingin mencari produk investasi reksadana untuk tujuan keuangan jangka pendek menengah?
Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium yang dikelola oleh PT Syailendra Capital bisa menjadi pertimbangan untuk diversifikasi dan cocok untuk investor dengan profil risiko rendah hingga moderat.
Mengapa Syailendra Pendapatan Tetap Premium menjadi produk reksadana yang direkomendasikan oleh manajer investasi PT Syailendra Capital? Berikut ulasannya.
Promo Terbaru di Bareksa
1. Return Menarik
Reksadana pendapatan tetap ini memberikan return yang stabil dan bisa mengalahkan tolok ukur acuan (benchmark).
Sepanjang tahun 2021, Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencatatkan kinerja (return) sebesar 6,66 persen. Kinerja ini jauh melampaui melampaui kinerja rata-rata reksa dana pendapatan tetap yang ada di Indonesia, yaitu Indeks Reksa Dana Fixed Income yang hanya naik 2,32 persen.
Grafik NAB Syailendra Pendapatan Tetap Premium vs. Indeks Reksa Dana Fixed Income (IRDFI)
Sumber: Fund Fact Sheet Februari 2022
Bila dilihat sejak peluncurannya 24 Maret 2017 hingga per 11 Maret 2022, atau sekitar 5 tahun, reksadana ini sudah tumbuh 54,57 persen.
2. Fluktuasi Rendah
Syailendra Pendapatan Tetap Premium memiliki pergerakan NAB yang stabil dan berfluktuasi rendah. Sebab, mayoritas portofolionya adalah obligasi korporasi berperingkat layak investasi dengan durasi pendek.
Maksud durasi pendek adalah obligasi yang jatuh tempo (maturity) dalam waktu dekat, sekitar 2-3 tahun lagi.
"Bila ada perubahan harga di pasar obligasi, obligasi tersebut akan segera mature (jatuh tempo) sehingga dapat diinvestasikan lagi ke obligasi dengan kupon lebih tinggi," jelas Mardiana Wirasmi, Head of Fixed Income Syailendra Capital.
3. Positif Saat Proyeksi Suku Bunga Naik
Reksadana ini memiliki prospek positif saat suku bunga berpotensi naik. Berbeda dengan reksadana pendapatan tetap yang mayoritas portofolionya obligasi negara, Syailendra Pendapatan Tetap Premium justru diuntungkan dengan proyeksi kenaikan suku bunga.
Dengan potensi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, ada kemungkinan suku bunga acuan Bank Indonesia juga naik. Kenaikan ini justru positif bagi Syailendra Pendapatan Tetap Premium karena produk ini bisa berinvestasi lagi ke obligasi dengan kupon lebih tinggi, sehingga memberikan potensi return lebih besar bagi investornya.
4. Masuk Top 5 Reksadana Bareksa
Syailendra Pendapatan Tetap Premium masuk dalam Top 5 Produk reksadana pendapatan tetap terbaik yang direkomendasikan dalam aplikasi Bareksa. Sebab, menurut Barometer Bareksa, reksadana ini mendapatkan nilai 4,12 dari skala 5 yang artinya baik.
Seperti tertulis dalam fund fact sheet, Syailendra Pendapatan Tetap Premium bertujuan memberikan hasil investasi yang optimum melalui investasi pada Efek Bersifat Utang yang masih mempunyai potensi yang cukup besar untuk tumbuh dalam jangka menengah dan panjang dengan tetap memperhatikan ketentuan kebijakan investasi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Kebijakan investasinya adalah minimum 80 persen dan maksimum 100 persen dalam efek bersifat utang dan atau sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah RI dan atau korporasi, minimum 0 persen dan maksimum 15 persen pada Efek bersifat Ekuitas serta minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada Instrumen Pasar Uang.
Menurut fund fact sheet Februari 2022, alokasi aset reksadana ini adalah 70,75 persen obligasi korporasi, 12,32 persen obligasi negara, 11,19 persen ekuitas atau saham, dan 5,74 persen kas.
Adapun Top 10 Holdings (aset terbesar) dalam reksadana ini adalah
BBKP03ASBCN1
BFIN05BCN2
BIIF03CN1
FR0063
FR0086
INKP01BCN3
JSMR02ACN1
LINK NET
TBIG04BCN3
WIKA02ACN1
Smart investor mungkin bertanya-tanya mengapa reksadana pendapatan tetap bisa menempatkan dananya pada aset saham. Mardiana menjelaskan bahwa alokasi dana di aset saham bertujuan untuk menjaga kinerja (return), tetapi porsinya hanya sedikit saja.
"Pada 2021, likuiditas banjir sehingga perusahaan tidak perlu meminjam uang. Maka, porsi saham ada untuk menjaga return produk ini, tetapi hanya satu hingga dua saham saja," jelas Mardiana.
Per Februari 2022, Syailendra Pendapatan Tetap Premium memiliki dana kelolaan Rp479,41 miliar dengan bank kustodian Bank Central Asia. Reksadana ini bisa dibeli di marketplace Bareksa dengan modal terjangkau, mulai Rp50.000 saja.
Ayo beli reksadana ini mumpung sedang ada promo Reksadana Syailendra di Bareksa berhadiah iPad dan Voucher Rp100.000. Baca juga syarat ketentuan Promo Syailendra Bareksa.
(ADV)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja masa depan. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.370,19 | 0,99% | 4,23% | 6,57% | 7,91% | 18,91% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.087,38 | 1,00% | 4,70% | 6,40% | 6,85% | 2,86% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.832,11 | 1,05% | 4,08% | 5,94% | 7,48% | 17,33% | 41,64% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.070,78 | 0,78% | 3,95% | 6,20% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.247,79 | 0,71% | 3,66% | 5,48% | 6,91% | 19,67% | 35,46% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.