Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace finansial dan investasi terintegrasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta kinerja indeks acuannya (benchmark) periode sebulan terakhir (per 30 November 2021) :

Reksadana Saham

IHSG : -0,87 persen
Indeks Reksadana Saham : -1,18 persen
Sucorinvest Maxi Fund : 3,28 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -1,9 persen
TRIM Syariah Saham : 0,78 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -0,5 persen
Sucorinvest Flexi Fund : 5,4 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah :-1,03persen
TRIM Syariah Berimbang : 0,96 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,31 persen
Prospera Obligasi : 0,75 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,29 persen
Reksa Dana Syariah Bahana Mes Syariah Fund Kelas G : 0,85 persen

Reksadana Pasar Uang

​Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,21 persen
Sucorinvest Money Market Fund : 0,43 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,24 persen
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,43 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 30 November 2021 turun 1,13 persen ke level 6.533,93. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 30/11/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,2 persen, pada 30 November 2021.

Di tengah melemahnya IHSG dan pasar obligasi, beberapa produk reksadana pendapatan tetap masih terus bertumbuh. Reksadana pendapatan tetap memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang baik obligasi negara maupun obligasi korporasi.

Di aplikasi reksadana terbaik Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 8,3 persen dan 6,43 persen sejak awal tahun hingga 30 November 2021 (year to date). Dua reksadana itu ialah Sucorinvest Stable Fund dan MNC Dana Likuid yang mayoritas portofolionya adalah obligasi.

Reksadana Sucorinvest Stable Fund mencetak imbal hasil (return) 8,3 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Oktober 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi INKP01BCN3, Obligasi ISAT08B, Obligasi SMAR03BCN2, Obligasi WSKT03BCN2 dan TD PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Sedangkan reksadana MNC Dana Likuid mencetak imbal hasil (return) 6,43 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Oktober 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah OBL BKLJT II ADHI KARYA THP I 2017, OBL BKLJT I GLOBAL MEDIACOM THP I 2017 A, OBL II KERETA API INDONESIA 2019 B, OBL BKLJT II LAUTAN LUAS THP II 2017 B, OBL BKLJT II PLN THP II 2017 D, OBL BKLJT II SARANA MULTI INFRASTRUKTUR THP II 2019 D, SUK MUD BKLJT I INDAH KIAT PULP & PAPER THP I 2021 B, SUK MUD LONTAR PAPYRUS PULP & PAPER INDUSTRYI 2018 B, OBL BKLJT II SINAR MAS MULTIARTHA THP I 2021 B, dan SUK MUD OKI PULP & PAPER MILLS I 2021 B.

​Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.​

​Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(Romainah/AM)

***

​Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.