Bareksa.com - Perdagangan bulan Agustus 2021 telah berakhir, pasar modal Indonesia berhasil melaluinya dengan kinerja cukup positif. Sepanjang bulan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat tipis 1,32 persen ke level 6.150,3.

Mood pelaku pasar dalam memburu aset berisiko Tanah Air terlihat sangat baik, terutama investor asing yang mencatatkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp4,93 triliun di pasar reguler sepanjang Agustus 2021.

Senada dengan pasar saham, kondisi pasar obligasi Tanah Air juga cenderung positif di mana Indonesia Composite Bond Index (ICBI) berhasil menguat 1,35 persen.

Selain itu, penguatan juga tercermin pada imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun yang sepanjang bulan lalu turun 30,7 basis poin/bps (-0,307 persen) dari sebelumnya 6,384 persen di akhir Juli 2021, menjadi 6,077 persen di akhir Agustus 2021.

Kemudian aliran dana asing juga terlihat masuk ke instrumen fixed income Tanah Air. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) sepanjang bulan lalu terjadi pertambahan kepemilikan asing pada SUN Rp14,66 triliun, dari sebelumnya Rp965,78 triliun per akhir Juli 2021, menjadi Rp980,44 triliun per akhir Agustus 2021.

Kondisi pasar saham dan pasar obligasi yang mengalami kenaikan pada bulan lalu, secara umum turut berdampak positif terhadap seluruh kinerja seluruh reksadana.

Sumber: Bareksa

Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham memimpin kenaikan pada bulan lalu dengan apresiasi 1,66 persen. Kemudian di peringkat kedua, indeks reksadana campuran yang notabene juga cukup banyak menempatkan alokasi dana pada instrumen saham menyusul dengan kenaikan 0,97 persen.

Sementara itu, di peringkat ketiga dan keempat diraih indeks reksadana pendapatan tetap dan indeks reksadana pasar uang masing-masing 0,84 persen dan 0,24 persen.

Top 10 Reksadana Return Tertinggi Agustus 2021

Sementara itu, berikut top 10 produk reksadana yang berhasil menorehkan kenaikan imbal hasil (return) tertinggi pada bulan lalu.

Sumber: Bareksa

Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa produk reksadana indeks & ETF mendominasi imbalan (return) tertinggi pada bulan lalu dengan 7 produk, disusul produk reksadana saham sebanyak 3 produk.

Dominasi produk reksadana indeks & ETF cukup wajar mengingat produk reksadana ini memiliki korelasi positif terhadap indeks acuannya, bahkan mirip dengan indeks acuannya. Sebut saja indeks SRI-KEHATI yang melonjak 6,40 persen, kemudian indeks LQ45 5,28 persen, lalu indeks IDX30 5,15 persen, dan indeks Bisnis27 4,61 persen.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/Arief Budiman/AM)

​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.