BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Vaksin Covid-19 Dongkrak Saham Farmasi, Ini 16 Reksadana dengan Portofolio KLBF

Bareksa23 Juli 2020
Tags:
Vaksin Covid-19 Dongkrak Saham Farmasi, Ini 16 Reksadana dengan Portofolio KLBF
Kantor Kalbe Farma (company)

Euforia rencana produksi vaksin Covid-19 mendongkrak harga saham emiten farmasi beberapa hari terakhir

Bareksa.com - Harga saham emiten farmasi melonjak dalam beberapa hari terakhir menyusul sentimen positif kabar rencana produksi vaksin Covid-19 di dalam negeri. Tercatat 8 saham emiten farmasi membukukan kenaikan kemarin (22/7/2020), bahkan dua di antaranya menyentuh batas auto reject.

Delapan saham tersebut yakni INAF, KAEF, PEHA, PYFA, KLBF, DVLA, MERK dan SIDO dengan kenaikan antara 0,4 persen hingga 24,9 persen sehari kemarin. Dalam sepekan terakhir 8 saham tersebut membukukan kenaikan 2,05 persen hingga 69,37 persen dan sebulan terakhir naik 2,47 per

Kenaikan Harga Saham Emiten Farmasi (%, per 22 Juli 2020)

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration
Sumber : CNBC Indonesia

Sebelumnya diberitakan BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero) akan menggunakan 2.400 vaksin Sinovac dari China yang tiba 19 Juli 2020, untuk tahap awal uji klinis tahap 3 yang akan mulai dilakukan pada Agustus. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, uji klinis tahap 3 vaksin Covid-19, dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan, sehingga ditargetkan rampung pada Januari 2021.

"Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal I 2021, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis", ujar Honesti dalam keterangan tertulisnya akhir pekan lalu dilansir CNBC Indonesia.

PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) merupakan dua anak usaha Biofarma.

Senada PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) juga mengakui telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Genexine, Inc., suatu perusahaan obat biologi dari Korea Selatan untuk mengembangkan vaksin corona virus baru atau Covid-19 pada Mei lalu.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan kebutuhan masyarakat untuk terhindar dari infeksi Covid-19 di Indonesia membuat perseroan melakukan perubahan secara cepat.

“Kami langsung bekerjasama dengan pemain luar negeri yang punya teknologi, kita bahwa ke Indonesia. Kali ini, kami berpatner dengan Korea Selatan untuk melakukan riset secara internasional, uji klinis dengan menggunakan metode DNA,” ungkapnya dalam webinar Economic Outlook 2020 bersama Maybank, Rabu (22/7/2020) dilansir Bisnis.com.

KLBF dan Genexine sepakat untuk melakukan uji klinik GX-19 di Indonesia, yakni pengembangan vaksin DNA terhadap virus corona baru oleh konsorsium dengan beberapa institusi di Korea Selatan. “Seandainya semua tahapan uji klinis berjalan dengan baik dan didukung oleh pemerintah dalam hal peraturan, maka kami perkirakan vaksin Kalbe bisa siap di pertengahan 2021,” tegas Vidjongtius.

Menurutnya, riset vaksin di seluruh dunia terus menunjukkan data sementara yang cukup optimistis. Walhasil, pihaknya perlu menunggu beberapa bulan ke depan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Di sisi lain, KLBF juga mengambil bagian dalam uji klinis terhadap obat herbal biodiversitas Indonesia sebagai produk imunomodulator herbal dalam penanganan pasien COVID-19 yang dikoordinasikan oleh konsorsium Covid-19 Ristek/BRIN.

Dua produk yang akan mengikuti uji klinik ini yaitu produk berbahan dasar cordyceps militaris dan kombinasi ekstrak yang terbuat dari ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung.

Reksadana dengan Portofolio KLBF

Seiring melesatnya harga saham emiten farmasi, apa saja produk reksadana yang di dalamnya memiliki portofolio emiten tersebut?

Berdasarkan daftar reksadana yang dijual di Bareksa, setidaknya ada 16 produk reksadana yang di dalamnya memiliki portofolio saham KLBF dalam fund fact sheet Juni 2020.

Produk-produk reksadana itu adalah Avrist Ada Saham Blue Safir, Avrist Equity - Amar Syariah, Reksa Dana Indeks Avrist IDX30, Bahana Icon Syariah, Batavia Dana Saham, Batavia Dana Saham Optimal, BNI-AM Inspiring Equity Fund, Danareksa Mawar Konsumer 10, Reksa Dana Kresna Indeks 45, Majoris Saham Syariah Indonesia, Mandiri Investa Atraktif Syariah, RHB SRI KEHATI Index Fund, Simas Danamas Saham, Simas Saham Bertumbuh, Simas Saham Unggulan, Simas Syariah Berkembang dan Simas Syariah Unggulan.

Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut data Bareksa, kinerja 16 produk reksadana tersebut semua membukukan kinerja positif dalam 3 hari terakhir periode 20-22 Juli 2020, ketika harga saham emiten farmasi sedang melesat seiring kabar rencana produksi vaksin Covid-19.

Dalam periode 3 hari tersebut, 16 reksadana itu membukukan imbal hasil antara 0,77 persen hingga 2,16 persen. Top 5 reksadana return tertinggi periode ini yakni Simas Syariah Unggulan dengan imbal hasil 2,16 persen, Simas Danamas Saham (1,96 persen), Simas Saham Unggulan (1,92 persen), Batavia Dana Saham (1,87 persen) dan Batavia Dana Saham Optimal (1,82 persen).

Illustration
Sumber : Bareksa

Dalam periode sebulan terakhir (23 Juni - 22 Juli 2020), keenambelas reksadana tersebut membukukan return antara 2,81 persen hingga 6,65 persen. Top 5 produk reksadana dengan return tertinggi untuk periode sebulan terakhir yakni Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 dengan imbal hasil 6,65 persen, Reksa Dana Kresna Indeks 45 (6,58 persen), RHB SRI KEHATI Index Fund (6,45 persen), Avrist Ada Saham Blue Safir (6,36 persen) dan BNI-AM Inspiring Equity Fund (5,65 persen).

Illustration
Sumber : Bareksa

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua