BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Kinerja Moncer, Tujuh Reksadana Saham Syariah Catat Return Tertinggi Sebulan

Bareksa20 Mei 2020
Tags:
Kinerja Moncer, Tujuh Reksadana Saham Syariah Catat Return Tertinggi Sebulan
Ilustrasi wanita syariah berhijab sedang menggunakan laptop untuk membeli produk investasi syariah secara online dengan pembayaran digital.

Reksadana saham yang dikelola sesuai syariat Islam tersebut mencatatkan imbal hasil antara 3,05 persen hingga 5,4 persen

Bareksa.com - Sebanyak tujuh reksadana saham syariah yang tersedia di Bareksa, berhasil mencatatkan kinerja cemerlang sebulan terakhir (per 19 Mei 2020). Reksadana saham yang dikelola sesuai dengan syariat Islam tersebut mencatatkan imbal hasil antara 3,05 persen hingga 5,45 persen sebulan, atau merupakan tertinggi dibandingkan jenis reksadana syariah lain yang dijual di Bareksa.

Melonjaknya kinerja reksadana saham syariah seiring meredanya kepanikan pasar yang sebelumnya sempat bergejolak akibat sentimen penyebaran wabah Covid-19. Panic selling yang mereda turut mendongkrak kinerja pasar saham, juga reksadana yang berbasis saham termasuk reksadana saham syariah. Kinerja reksadana saham syariah yang moncer juga berbarengan pelaksanaan puasa Ramadan 1441 Hijriyah.

Reksadana Syariah Imbal Hasil Tertinggi Sebulan (per 19 Mei 2020)

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration
Sumber : Bareksa

Ketujuh reksadana saham syariah return tertinggi sebulan terakhir yakni :

1. Batavia Dana Saham Syariah

Reksadana saham syariah kelolaan Batavia Prosperindo Aset Manajemen berada di posisi 1 dengan imbal hasil 5,46 persen sebulan terakhir (per 19 Mei 2020). Reksadana yang diluncurkan pada Juli 2007 ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp100.000.

Dana kelolaan Batavia Dana Saham Syariah per April 2020 senilai Rp117,3 miliar.

Illustration
Sumber : Bareksa

Portofolio reksadana ini menurut fund fact sheet April 2020 di antaranya saham Astra International Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Jasa Marga (Persero) Tbk, Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Unilever Indonesia Tbk, dan United Tractors Tbk.

2. Bahana Icon Syariah

Bahana Icon Syariah diluncurkan oleh Bahana TCW Investment Management pada Februari 2015 dan kini telah mengelola dana Rp12,5 miliar per April 2020. Reksadana berada di posisi kedua dengan imbal hasil 4,35 persen sebulan (per 19 Mei 2020), dan bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp100.000.

Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan fund fact sheet April 2020, top portofolio reksadana saham syariah ini ialah saham Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Unilever Indonesia Tbk, Astra International Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, dan Bukit Asam Tbk.

3. Syailendra Sharia Equity Fund

Reksadana saham syariah kelolaan Syailendra Capital ini berada di urutan ketiga dengan imbal hasil 4,1 persen sebulan. Reksadana ini diluncurkan sejak Desember 2017 dan bisa dibeli di Bareksa dengan minimium pembelian awal hanya Rp50.000. Per April 2020, reksadana ini mengelola dana Rp4,05 miliar.

Illustration
Sumber : Bareksa

Top portofolio reksadana saham syariah ini berdasarkan fund fact sheet April 2020 yakni Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Unilever Indonesia Tbk, Astra International Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

4. MNC Dana Syariah Ekuitas

Reksadana saham syariah kelolaan MNC Asset Management berada di posisi ke-4 dengan imbal hasil 3,56 persen sebulan. Reksadana ini diluncurkan pada Februari 2013 dan bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal Rp250.000. Dana kelolaan per April 2020 senilai Rp2,19 miliar.

Illustration
Sumber : Bareksa

Portofolio investasi reksadana ini berdasarkan fund fact sheet Maret 2020 di antaranya Astra International Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, United Tractors Tbk, Unilever Indonesia Tbk dan Wijaya Karya (Persero) Tbk.

5. Avrist Equity - Amar Syariah

Reksadana saham syariah kelolaan Avrist Asset Management berada di posisi 6 dengan imbal hasil 3,35 persen sebulan (per 19 Mei 2020). Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa, dengan minimum pembelian awal Rp100.000. Per April 2020, Avrist Equity - Amar Syariah mengelola dana Rp9,17 miliar.

Illustration
Sumber : Bareksa

Portofolio investasi reksadana ini berdasarkan fund fact sheet April 2020 yakni Astra International Tbk, Barito Pacific Tbk, Chandra Asri Petrochemical Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Kalbe Farma Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Unilever Indonesia Tbk dan United Tractors Tbk.

6. TRIM Syariah Saham

Reksadana saham syariah kelolaan Trimegah Asset Management ini berada di posisi enam dengan imbal hasil 3,25 persen sebulan (per 19 Mei 2020). Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa, dengan minimum pembelian awal Rp100.000. Dana kelolaan per April 2020 senilai Rp66,66 miliar.

Illustration
Sumber : Bareksa

Portofolio investasi reksadana ini menurut fund fact sheet April 2020 di antaranya Astra International Tbk, Excelcomindo Pratama, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Indosat Tbk, Kalbe Farma Tbk, SBSN RI Seri PBS002, Surya Citra Media Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan Unilever Indonesia Tbk.

7. BNP Paribas Pesona Syariah

Reksadana saham syariah besutan BNP Paribas Asset Management ini berada di posisi ketujuh dengan imbal hasil 3,05 persen sebulan (per 19 Mei 2020). Reksadana yang diluncurkan sejak Mei 2007, kini mengelola dana investor Rp603,1 miliar per April 2020.

Illustration
Sumber :Bareksa

Portofolio investasi reksadana ini menurut fund fact sheet April 2020 di antaranya Astra International Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Unilever Indonesia Tbk dan XL Axiata Tbk

Ingin berinvestasi di reksadana syariah namun masih ragu dengan kehalalannya? Soal kehalalan investasi di reksadana syariah, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sebenarnya telah mengeluarkan fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001 (dokumen lengkap klik tautan ini) yang membolehkan kaum muslim untuk berinvestasi reksadana, khususnya reksadana syariah.

Dalam pandangan Islam, segala sesuatu dalam muamalah (jual beli) diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan syariah. Apalagi, kini banyak bermunculan produk reksa dana syariah, yang terikat dengan dua akad -- yang sesuai dengan syariat Islam -- yakni akad wakalah dan mudharabah.

Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh suatu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Akad ini berlaku antara pemodal dengan Manajer Investasi (pengelola investasi reksa dana). Pemodal memberikan mandat kepada Manajer Investasi untuk melaksanakan kegiatan investasi bagi kepentingan pemodal sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus Reksa Dana.

Adapun mudharabah adalah di mana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk diperdagangkan dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh dibagi di antara kedua belah pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati. Akad ini berlaku antara Manajer Investasi dengan investor atau nasabah.

Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.

Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.

Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.

Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).

Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua