BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Suku Bunga Acuan BI Turun, Begini Prospek Kinerja Reksadana Pasar Uang

24 Juli 2019
Tags:
Suku Bunga Acuan BI Turun, Begini Prospek Kinerja Reksadana Pasar Uang
Ilustrasi uang rupiah kertas pecahan lembar Rp100.000 dan kalkulator

Indeks reksadana pasar uang tercatat telah menguat 2,85 persen year to date

Bareksa.com - Imbal hasil reksadana pasar uang berpotensi turundikarenakan suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) yang dipangkas 25 basis poin ke level 5,75 persen oleh Bank Indonesia (BI) dalam pertemuan yang digelar pada Kamis (19/07/2019).

Pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada Kamis pekan lalu terbilang historis lantaran menandai pemangkasan tingkat suku bunga acuan pertama sejak September 2017. Pada tahun 2018, tingkat suku bunga acuan dikerek naik oleh BI sebanyak 175 bps.

Di tengah lesunya kondisi perekonomian saat ini, tentu pemangkasan tingkat suku bunga acuan menjadi opsi terbaik yang bisa diambil oleh bank sentral.

Promo Terbaru di Bareksa

Ketika tingkat suku bunga acuan dipangkas, tingkat suku bunga kredit diharapkan bisa diturunkan sehingga memacu dunia usaha untuk melakukan ekspansi. Selain itu, masyarakat juga akan terdorong untuk meningkatkan konsumsi. Pada akhirnya, roda perekonomian akan berputar lebih kencang.

Kembali ke kinerja reksadana pasar uang, meski pun imbal hasil berpotensi mengalami penurunan, namun pelaku pasar diperkirakan masih akan menilai reksadana pasar uang menarik untuk dijadikan salah satu instrumen investasi.

Menurut analisis Bareksa, jika suku bunga BI7DRRR stabil di level 5,75 persen hingga akhir tahun, maka return reksadana pasar uang diproyeksikan berada dalam rentang 5 persen-5,25 persen. Adapun sejak awal tahun hingga penutupan kemarin, indeks reksadana pasar uang tercatat telah menguat 2,85 persen year to date (YtD).

Illustration
Sumber: Bareksa

Di sisi lain, imbal hasil reksadana pasar uang masih lebih tinggi dari imbal hasil bersih deposito, sehingga meski pun suku bunga BI turun dan menyebabkan return reksadana pasar uang turun, tetap saja imbal hasil reksadana pasar uang masih lebih tinggi dibandingkan dengan imbal hasil deposito yang juga ikut turun.

Bahkan reksadana pasar uang berpotensi menghasilkan kinerja lebih tinggi dari tingkat suku bunga BI 7 DRRR, karena reksadana pasar uang bisa memiliki alternatif investasi pada instrumen obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Selain dari perbandingan imbal hasil, minat investor pada reksadana pasar uang masih akan tinggi karena berkaca pada kinerja reksadana saham dan obligasi yang dalam dua tahun terakhir mengalami volatilitas cukup tinggi akibat berbagai sentimen negatif seperti perang dagang dan isu politik.

Investor jangka pendek lebih nyaman berinvestasi di reksadana pasar uang dengan imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan dengan deposito dengan likuiditas yang setara tabungan.

Sebagaimana diketahui, reksadana pasar uang sangat cocok bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) dan mereka yang mencari tingkat likuiditas yang tinggi.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,47

Up0,44%
Up5,47%
Up9,71%
Up9,85%
Up18,69%
Up8,66%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,49

Up0,46%
Up5,00%
Up8,81%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,86

Up0,42%
Up4,45%
Up9,61%
Up9,90%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,26

Up1,03%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua