Pasar Modal Berfluktuasi, Begini Nasib Dana Kelolaan Manajer Investasi
Dalam top 20, sebanyak 6 MI mencatatkan penurunan dana kelolaan dan 14 MI lainnya membukukan kenaikan

Dalam top 20, sebanyak 6 MI mencatatkan penurunan dana kelolaan dan 14 MI lainnya membukukan kenaikan
Bareksa.com - Pada perdagangan sepanjang bulan April 2019, pasar saham Indonesia terkontraksi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,21 persen month on month (MoM) sepanjang bulan lalu. Meskipun di hari terakhir perdagangan April (Selasa, 30/04/2019), IHSG ditutup menguat 0,46 persen di level 6.455.
Terkoreksinya kinerja bursa saham domestik sepanjang bulan lalu turut menekan kinerja reksadana. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diolah Bareksa, tekanan utamanya terjadi di reksadana jenis saham konvensional dan syariah.
Tercatat indek indeks reksadana saham tertekan 1,68 persen secara bulanan (MoM) pada April 2019 dan indeks reksadana saham syariah anjlok hingga 5,3 persen MoM.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski begitu, indeks reksadana jenis lainnya masih membukukan kinerja positif. Yakni indeks reksadana campuran naik 0,11 persen, campuran syariah 0,18 persen, pasar uang 0,35 persen, pasar uang syariah 0,35 persen, pendapatan tetap 0,02 persen, serta pendapatan tetap syariah 0,06 persen.

Sumber : Bareksa.com
Seiring fluktuasi pasar modal pada April, dalam daftar 20 besar manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar juga mencatatkan kenaikan dan penurunan assets under management (AUM). Sebanyak 6 MI mencatatkan penurunan AUM pada April 2019 dan 14 MI lainnya membukukan kenaikan.
Penurunan Dana Kelolaan Terdalam
Dalam daftar top 20 MI dengan nilai AUM terbesar, penurunan terdalam dicatatkan oleh PT Danareksa Investment Management dengan nilai dana kelolaan menyusut 7 persen MoM jadi Rp18,52 triliun.
Jika dirinci, dana kelolaan Danareksa pada April 2019 terdiri dalam mata uang rupiah Rp18,05 triliun dan dalam dolar Amerika Serikat US$33,23 juta. Dalam daftar top 20 MI dengan dana kelolaan terbesar, Danareksa IM berada di urutan ketujuh.


Sumber : Bareksa
Penurunan terdalam kedua dicatatkan PT Maybank Asset Management dengan nilai AUM tergerus 6 persen MoM menjadi Rp9,28 triliun pada April 2019. Jika dirinci Maybank Asset menggenggam AUM dalam bentuk mata uang rupiah Rp9,28 triliun dan dolar AS US$11,06 juta.
Maybank AM berada di urutan ke-17 dalam daftar MI dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia.


Sumber : Bareksa
Kenaikan Dana Kelolaan Tertinggi
Sedangkan MI yang membukukan pertumbuhan dana kelolaan pada April 2019, di antaranya kenaikan tertinggi dibukukan PT Principal Asset Management (CPAM). Anak usaha CIMB-Principal Asset Management Berhad, Malaysia ini mencetak kenaikan AUM hingga 11 persen secara MoM menjadi Rp7,22 triliun.
Jika dirinci, dana kelolaan Principal AM dalam mata uang rupiah senilai Rp6,83 triliun dan dalam mata uang dolar AS senilai US$27,44 juta. Principal Asset berada di urutan ke-19 dalam daftar MI dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia.


Sumber : Bareksa
Di urutan kedua sebagai MI yang mencetak kenaikan dana kelolaan terbesar pada April dalam daftar Top 20 MI adalah PT Sinarmas Asset Management. Perusahaan manajemen investasi yang merupakan anak perusahaan PT Sinarmas Sekuritas dan bagian dari Sinarmas Group ini mencetak kenaikan AUM 8 persen secara MoM pada April menjadi Rp23,11 triliun.
Jika dirinci dana kelolaan Sinarmas AM terdiri dari Rp21,19 triliun dalam mata uang rupiah dan US$135,38 juta dalam mata uang dolar AS per April 2019. Sinarmas menduduki peringkat 6 dalam daftar MI dengan dana kelolaan terbesar di Indonesia.


Sumber : Bareksa
Schroders Kembali Jawara AUM
PT Schroder Investment Management Indonesia kembali menjadi jawara atau berada di urutan pertama sebagai MI AUM terbesar pada April 2019 ini dengan dana kelolaan Rp42,76 triliun. Pada Maret lalu, Schroders sempat turun ke posisi 2 dikalahkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi.

Sumber : Bareksa
Namun karena Mandiri Investasi mencatatkan penurunan dana kelolaan hingga 4 persen menjadi Rp42,1 triliun pada April 2019, maka anak usaha PT Bank Mandiri Tbk tersebut harus puas di posisi ke-2.
Meskipun sejatinya, Schroders Indonesia pada April lalu juga mencatatkan penurunan AUM namun hanya 1 persen, tidak sebesar penurunan yang dialami Mandiri Investasi.

Sumber : Bareksa
Selanjutnya urutan 3 hingga 5 besar MI dengan dana kelolaan terbesar pada April 2019 yakni Batavia PAM dengan AUM Rp41,7 triliun, Bahana AUM Rp40,2 triliun serta Manulife AM dengan dana kelolaan Rp30,05 triliun.
Daftar 20 MI dengan AUM Terbesar pada April 2019

Sumber : data OJK diolah Bareksa
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana "Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report". Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.