BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Ini Korelasi Penurunan Saham Indonesia di Bursa New York dengan Anjloknya IHSG

Bareksa25 Agustus 2015
Tags:
Ini Korelasi Penurunan Saham Indonesia di Bursa New York dengan Anjloknya IHSG
Petugas beraktivitas di sekitar monitor yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/6). IHSG ditutup melemah 0,25 point atau 0,01 persen menjadi 4.945,49 pada perdagangan bursa saham awal ramadan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Empat dari lima saham yang memeiliki kapasitas terbesar tersebut juga tercatat sebagai pendorong turunnya IHSG hari ini

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup 4.163,73 atau turun sebesar 3,97 persen. Salah satu pendorong tergelincirnya IHSG hari ini adalah anjloknya iShares MSCI Indonesia Investable Market Index Fund (EIDO) sebesar 6,11 persen menjadi 18,59 pada penutupan Jumat, 21 Agustus 2015. (Baca juga: IHSG Anjlok 5% Seiring dengan Melemahnya Indeks EIDO)

EIDO adalah sejenis Exchange Traded Fund (ETF) atau reksa dana berbasis indeks yang diperjual belikan di bursa Nasdaq (New York). Di dalam EIDO ini ada 100 saham Indonesia pilihan berdasarkan kriteria dari Morgan Stanley Composite Index (MSCI).

EIDO dapat menjadi alternatif bagi investor global yang tidak dapat berinvestasi di pasar saham Indonesia. Mereka tetap dapat berinvestasi melalui reksa dana berbasis indeks dengan cara membeli EIDO.

Promo Terbaru di Bareksa

Lima dari 100 saham yang memiliki bobot terbesar di EIDO adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

5 Saham Dengan Bobot Terbesar di EIDO

Illustration

Sumber: iShares MSCI Indonesia ETF

Empat dari lima saham yang memiliki bobot terbesar pada EIDO ternyata juga tercatat sebagai pendorong turunnya IHSG hari ini. ASII turun 6,2 persen menjadi Rp5.675, BBCA turun 4,84 persen menjadi Rp11.300, BBRI turun 3,7 persen menjadi Rp9.150 dan TLKM turun 2,6 persen menjadi Rp2.660

Oleh sebab itu pergerakan EIDO dapat mencerminkan anjloknya IHSG hari ini. Namun, bagaimana korelasinya?

Berikut ini adalah korelasi antara IHSG dan EIDO selama satu tahun.

Pergerakan IHSG Dan EIDO Selama 1 Tahun

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Dalam satu tahun terakhir ini performa IHSG boleh dibilang mengalami penurunan yang cukup tinggi. Sejak 22 Agustus 2014 - 21 Agustus 2015, IHSG turun sebesar 16,6 persen atau menjadi 4.335 dari sebelumnya 5.199. Pada periode yang sama Indeks EIDO turun 35,5 persen.

Meskipun presentase penurunan berbeda, tapi dalam periode 1 tahun ini antara IHSG dan indeks EIDO tetap berjalan beriringan dalam hal tren, misalnya dari akhir Oktober 2014 hingga Maret 2015, kedua indeks mengalami kenaikan. Sementara tren penurunan yang terjadi pada IHSG dan EIDO dimulai sejak April hingga penutupan Jumat pekan lalu.

Akan tetapi EIDO bukan satu-satunya indikator yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Namun EIDO tetap mencerminkan pergerakan saham-saham Indonesia.



Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,76

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,73%
Up17,30%
Up44,83%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.325,17

Up0,88%
Up4,09%
Up0,03%
Up5,78%
Up18,69%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,53

Down- 0,32%
Up2,73%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,24%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.046,42

Up0,71%
Up2,82%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 1,49%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,25

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua