Teknikal Hari Ini: Saham Global Mediacom dan Indo Tambangraya Paling Layak Beli

Bareksa.com - Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) merupakan saham yang masih layak untuk dibeli jika didasarkan pada indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari. Adapun saham-saham yang memiliki tendensi akan mengalami penurunan karena telah melampaui daerah overbought sehingga mempunyai potensi besar untuk trend reversal seperti saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Selain itu saham PTPP dan SMRA juga perlu diwaspadai dan sudah berlangsung memasuki wilayah overbough sejak beberapa hari lalu. Harga saham cenderung akan mengalami penurunan jika telah memasuki daerah overbought sementara harga saham memiliki kecenderungan naik apabila telah memasuki daerah oversold.

RSI adalah indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga saham dalam rentang nilai 0 sampai 100. Suatu saham bisa dikatakan berada di daerah overbought bila nilai RSI berada di atas 70 dan oversold jika mempunyai nilai RSI di bawah 30.

Global Mediacom :

Menurut RSI 14-hari, pada tanggal 2 Desember saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) masih layak dibeli di level 25,96 karena memasuki daerah oversold sehingga cenderung akan mengalami peningkatan. Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) saat ini berada di level 37,41 dan berpotensi secara teknikal untuk naik walaupun masih dalam tren penurunan harga.

Grafik Teknikal Saham BMTR dan ITMG:

Sumber: Bareksa.com

Pembangunan Perumahan, Summarecon Agung, Bumi Serpong Damai:

Menurut Relative Strength Index 14-hari, pada tanggal 2 Desember, saham PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk (PTPP) menyentuh level 84,93, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berada di level 79,88 dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) berada di level 79,12. Angka di atas 70 bagi PTPP, SMRA dan BSDE menunjukan saham overbought dan memiliki tendensi lebih besar untuk turun. (al)

Grafik Teknikal Saham PTPP, SMRA dan BSDE

Sumber: Bareksa.com

Disclaimer: Publikasi ini hanya berasal dari salah satu metode analisa teknikal dan tidak bermaksud untuk membentuk suatu dasar keputusan investasi investor. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.