Harga Emas Hari Ini Turun Usai Rekor US$4.379, Analis Masih Ramal ke US$4.500
Harga emas turun ke US$4.230 usai rekor US$4.379 akibat meredanya ketegangan dagang AS–China, tapi tren bullish jangka panjang masih kuat

Harga emas turun ke US$4.230 usai rekor US$4.379 akibat meredanya ketegangan dagang AS–China, tapi tren bullish jangka panjang masih kuat
Bareksa - Harga emas spot turun tajam setelah sempat mencatat rekor tertinggi di US$4.379 atau hampir menuju US$4.400 per ons pekan lalu. Mengutip data Investing, harga emas spot dunia berada di level US$4.231 per ons pada pukul 13.45 WIB (20/10/2025), melemah 0,44%.
Grafik: Pergerakan Harga Emas Spot Dunia
Sumber: Investing
Pada pekan lalu, harga emas spot sempat menembus US$4.379 secara intraday pada Jumat (17/10), namun sorenya ditutup merosot 1,76% jadi US$4.249 per ons.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Dalam Negeri Hari Ini
Menurut data fitur Bareksa Emas, harga emas dalam negeri hari ini (20/10), untuk emas fisik digital Treasury Rp2.333.326 per gram (harga diskon dari seharusnya Rp2.345.051), emas Pegadaian Rp2.428.000 per gram dan emas Indogold Rp2.364.312 per gram. Kenaikannya antara 67-72% setahun terakhir.
Sumber: fitur Bareksa Emas (20/10/2025)
Apa Penyebab Harga Emas Turun dari Rekor Tertinggi?
Menurut laporan Trading Economics (17/10), koreksi emas dipicu oleh meredanya ketegangan dagang AS–China, setelah Presiden Donald Trump menyebut rencana tarif 100% terhadap barang China “tidak berkelanjutan.”
Komentar itu memunculkan harapan perbaikan hubungan menjelang pertemuannya dengan Presiden Xi Jinping.
Meski begitu, ketidakpastian tetap ada karena Trump menuding Beijing memperketat ekspor logam tanah jarang — yang bisa berdampak pada rantai pasok global dan sentimen safe haven.
Seberapa Kuat Fundamental Emas Saat Ini?
Sepanjang 2025, harga emas sudah melonjak lebih dari 60%, didorong oleh:
- Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin bulan ini, dan kemungkinan tambahan di Desember
- Pelemahan dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi AS
- Ketegangan geopolitik dan penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown)
- Pembelian besar oleh bank sentral serta arus masuk ke ETF emas global.
Secara fundamental, tren ini masih pro-bullish, karena permintaan emas dari bank sentral dan investor institusional terus meningkat, bahkan saat harga menyentuh rekor.
Prediksi Harga Emas Minggu Ini (20–26 Oktober 2025)
Berdasarkan survei mingguan Kitco News (17/10), pandangan analis terbagi:
- 60% memprediksi harga emas akan naik
- 27% memperkirakan turun
- 13% menilai sideways.
Investor ritel juga masih optimistis, di mana dari 265 responden, 68% yakin harga emas berpeluang menguat minggu ini.
Beberapa analis memperkirakan potensi koreksi ke area US$4.000–4.100, namun mayoritas masih melihat peluang reli lanjutan ke US$4.500 per ons dalam jangka pendek.
Apa Artinya Bagi Investor?
Analis seperti Bob Haberkorn (RJO Futures) menilai penurunan tajam Jumat lalu bukan akhir dari reli, melainkan peluang akumulasi baru, karena tekanan jual lebih disebabkan kenaikan margin perdagangan perak di bursa Shanghai dan CME.
Sementara Marc Chandler (Bannockburn Global Forex) menekankan emas kini memainkan peran ganda, bukan hanya aset lindung nilai, tapi juga aset momentum bagi investor global.
Bagi investor ritel dengan tujuan investasi jangka menengah-panjang, fase koreksi harga emas saat ini justru bisa dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap, salah satunya emas fisik digital yang tersedia di fitur Bareksa Emas.
Sebab, seiring tren jangka panjang yang dinilai masih positif dan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed, peluang emas menuju US$4.500 per ons tetap terbuka dalam beberapa minggu mendatang.
(AM)
***
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.200,15 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,3 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,95 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,2 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.