Harga Emas Kembali Catat Rekor All Time High Baru, Beli Sekarang Sebelum Terlambat!
Survei terbaru LBMA memprediksi harga emas mencapai US$3.290 per ons pada tahun 2025, Robert Kiyosaki meramal segera tembus US$15.000 di masa mendatang

Survei terbaru LBMA memprediksi harga emas mencapai US$3.290 per ons pada tahun 2025, Robert Kiyosaki meramal segera tembus US$15.000 di masa mendatang
Bareksa.com - Harga emas spot melonjak 1,4% YoY ke US$2.796 per ons pada Kamis (30/1/2025), didorong oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global. Faktor utama yang memicu kenaikan ini adalah rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menerapkan tarif impor baru.
Sekitar pukul 18.00 GMT, harga emas spot bahkan diperdagangkan di US$2,844 per ons, setelah sempat menembus US$2,853. Ini merupakan level tertinggi baru harga emas setelah pada Oktober tahun lalu di US$$2,790.15 per ons.
Pada awal pekan ini, Trump mengisyaratkan kemungkinan penerapan tarif impor 25% untuk Meksiko dan Kanada mulai Sabtu (1/2), serta tarif 10% untuk China. Kebijakan ini dikhawatirkan dapat mendorong kenaikan inflasi dan memicu perang dagang, meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai terhadap gejolak ekonomi dan ketidakpastian global.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Hari Ini, Jumat (31/1/2025)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
---|---|
Emas spot | US$2.797,03 per ons |
Emas Treasury | Rp1.511.874 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.508.000 per gram |
Emas Indogold | Rp1.484.016 per gram* |
Emas Antam | Rp1.513.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 09.58 WIB, emas Indogold per 30/1
Pendorong Harga Emas
Menurut Tim Analis Bareksa, lonjakan harga emas juga disokong pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Uni Eropa dan perlambatan ekonomi AS. Kebijakan moneter dan risiko geopolitik akan menjadi faktor utama penggerak harga logam kuning ini.
Presiden Donald Trump telah berjanji menyelesaikan konflik global guna menjaga kelancaran rantai pasokan, namun pasar tetap waspada terhadap tarif dagang baru yang akan dikenakan kepada negara-negara yang dianggap terlalu diuntungkan dalam perdagangan dengan AS.
Tim Analis Bareksa menilai, ketidakpastian ini akan mendorong bank sentral global meningkatkan cadangan emas, sementara pasar exchange traded fund (ETF) emas juga akan mencatat lonjakan permintaan. Akibatnya, harga emas spot global berpotensi mencapai US$3.000–3.100 per ons tahun ini, atau dalam rupiah setara dengan Rp1,55–1,6 juta per gram.
Suku Bunga ECB dan Ekonomi AS
Bank Sentral Eropa (ECB) kembali kembali menurunkan suku bunga 0,25%, menandai pemangkasan kelima secara beruntun setelah data terbaru menunjukkan stagnasi ekonomi di Zona Euro.
Indeks dolar AS kemarin melemah tipis, sementara harga minyak mentah berjangka Nymex stabil di US$72,50 per barel. Imbal hasil obligasi pemerintah AS berjangka 10 tahun saat ini berada di 4,504%.
Mengutip Yahoo Finance (31/1) ekonomi AS pada kuartal IV 2024 tumbuh lebih lambat dari perkiraan. Estimasi awal dari Biro Analisis Ekonomi untuk Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal keempat menunjukkan ekonomi tumbuh 2,3% di triwulan IV secara tahunan, di bawah ekspektasi 2,6% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Angka tersebut lebih rendah dari pertumbuhan 3,1% pada kuartal ketiga 2024.
Prediksi Terbaru Harga Emas
Dilansir Kitco News (28/1), survei terbaru London Bullion Market Association (LBMA), memprediksi harga emas mencapai US$3.290 per ons pada tahun 2025. LBMA mengungkapkan para analis memperkirakan harga emas rata-rata mencapai US$2.736,69 per ons pada 2025, naik 14,7% dari harga rata-rata 2024 di US$2.386,20.
Volatilitas harga emas tahun 2025 diperkirakan meningkat, dengan kisaran perdagangan antara US$2.250 (terendah) hingga US$3.290 (tertinggi), jauh lebih lebar dibandingkan kisaran 2024 yang hanya $624. Meski begitu, tidak ada analis yang memprediksi harga rata-rata emas akan melebihi US$3.000, meskipun 20 analis memperkirakan harga tertinggi bisa mencapai atau melampaui angka tersebut.
Prediksi paling optimistis datang dari Keisuke (Bill) Okui dari Sumitomo Corp, yang memperkirakan harga rata-rata US$2.925 per ons. Sementara itu, prediksi paling pesimis oleh Robin Bhar (Robin Bhar Metals Consulting), yang memperkirakan harga rata-rata emas di 2025 US$2.500 per ons.
Dengan potensi penurunan suku bunga, ketidakpastian ekonomi, dan ketegangan geopolitik, harga emas diperkirakan tetap dalam tren bullish namun dengan fluktuasi yang cukup besar sepanjang tahun 2025.
Beli Emas Sekarang Sebelum Terlambat!
Robert Kiyosaki, penulis buku terkenal "Rich Dad Poor Dad", dilansir Kitco News (30/1) bahkan memprediksi harga emas dapat mencapai US$15.000 per ons di masa mendatang. Lonjakan ini disebabkan oleh pencetakan dolar berlebihan oleh pemerintah AS, yang ia sebut sebagai "uang palsu".
Kiyosaki menekankan inflasi yang tidak terkendali dan peningkatan utang nasional akan mengurangi nilai dolar AS, sehingga investor beralih ke logam mulia sebagai aset lindung nilai. Ia juga menyarankan untuk mempertimbangkan investasi dalam aset nyata seperti emas guna melindungi kekayaan dari depresiasi mata uang.
Menurut Kiyosaki, banyak orang terlalu fokus pada harga emas, padahal yang lebih penting adalah seberapa banyak kepemilikan mereka atas logam mulia ini.
"Orang-orang terus bertanya soal berapa harga emas? Itu pertanyaan yang salah. Pertanyaan sebenarnya adalah, berapa ons yang Anda miliki?" kata Kiyosaki.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.109,75 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.096,82 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.871,21 | ||||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.309,13 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.072,25 | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.