BeritaArrow iconEmasArrow iconArtikel

Kapan Harga Emas Turun di Tahun 2025?

Abdul Malik23 Januari 2025
Tags:
Kapan Harga Emas Turun di Tahun 2025?
Ilustrasi penurunan harga emas yang bisa dijadikan momentum beli di harga murah. (Shutterstock)

Ada beberapa skenario yang dapat menyebabkan harga emas terjun 30%

Bareksa.com - Kapan harga emas turun? Jika kamu ingin investasi emas tentu ingin tahu kapan harga emas turun agar bisa beli di harga murah. Harapan itu setelah sepanjang tahun lalu emas mencatat kinerja cemerlang.

Mengutip investing.com, harga emas spot menutup tahun 2024 di US$2.623 per ons, naik 27% dibandingkan penutupan tahun 2023 yang berada di US$2.062 per ons. Secara intraday, harga emas mencapai level tertinggi sepanjang sejarah (ATH) di US$2.790 per ons, dan level penutupan tertinggi di US$2.786 pada 30 Oktober 2024. Namun, memprediksi kapan harga emas akan turun di tahun 2025 bukanlah hal mudah. Pasalnya, meskipun sempat sedikit tertekan, harga emas berhasil mengawali tahun 2025 dengan naik menembus US$2.700 per ons.

Lonjakan ini dipicu oleh ketegangan geopolitik dan kekhawatiran terhadap kebijakan ekonomi Amerika Serikat. Para ahli dan analis dunia juga memproyeksi lonjakan harga emas pada 2025. Selengkapnya dalam artikel ini : Prediksi Lengkap Terbaru Harga Emas Tahun 2025 dari Para Analis Dunia dan Faktor Pendorongnya.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Emas di Sini

Kapan Penurunan Harga Emas Terjadi?

Meskipun proyeksi penurunan harga emas tidak pasti, beberapa faktor yang dapat memicu penurunan harga emas antara lain:

- Kebijakan Suku Bunga Federal Reserve: Kenaikan suku bunga yang signifikan dapat memperkuat dolar AS, yang biasanya berdampak negatif terhadap harga emas.
- Pemulihan Ekonomi Global: Pemulihan ekonomi yang kuat dapat mengurangi permintaan terhadap aset aman seperti emas.
- Penurunan Permintaan dari Bank Sentral: Jika bank sentral mengurangi pembelian emas atau menjual cadangan emas mereka, hal ini dapat menekan harga emas.

Beli Emas di Sini

Bisakah Harga Emas Turun 30%?

Mengutip Forbes (13/1), di masa lalu harga emas pernah turun tajam, terjadi antara 2011 dan 2015, emas jatuh hampir 45% dari puncaknya di US$1.920 per ons menjadi US$1.050 per ons karena dolar yang kuat, kenaikan suku bunga, dan pemulihan ekonomi.

Jika menafikan sejarah, ada skenario lain yang dapat menyebabkan harga emas terjun 30%, yakni:

- Kebijakan agresif Federal Reserve, di mana suku bunga naik jauh lebih cepat dari yang diharapkan, akan memperkuat dolar, yang berdampak negatif terhadap harga emas.
- Skenario lain adalah jika pasokan emas tiba-tiba meningkat, karena penemuan cadangan emas baru, atau bank sentral atau lembaga besar menjual cadangan emas mereka dalam jumlah besar, yang akan memberi tekanan turun pada harga emas.
- Pemulihan kuat di ekonomi global serta stabilitas geopolitik juga dapat mengurangi permintaan emas.
- Meningkatnya minat pada aset alternatif (seperti cryptocurrency atau komoditas lainnya) bisa menyebabkan penurunan nilai emas yang dipersepsikan.

Meskipun penurunan 30% tidak mustahil, hal itu tidak mungkin terjadi tanpa perubahan dramatis dalam beberapa faktor secara bersamaan. Sehingga penurunan harga emas kemungkinan besar akan terjadi secara bertahap, bukan mendadak.

Beli Emas di Sini

Historis Kenaikan dan Penurunan Harga Emas

Cara untuk mengetahui potensi kenaikan dan penurunan harga emas bisa dilakukan dengan melihat data historis. Tim Riset Bareksa telah menganalisis penutupan harga emas setiap bulannya selama 10 tahun terakhir menggunakan data dari World Gold Council, Treasury, dan sumber terpercaya lainnya.

Berdasarkan data historis antara 2014 hingga 2024, September sering menjadi bulan dengan penurunan harga emas. Dalam periode tersebut, harga emas dalam negeri turun 8 kali dan hanya naik 2 kali. Harga emas spot dunia juga mengalami penurunan 7 kali pada bulan September dalam 10 tahun terakhir.

Fenomena ini membuat pelaku pasar mengenal istilah "September curse" atau "kutukan harga emas di bulan September" karena seringnya harga emas turun. Namun, pada September 2024, mitos tersebut terbantahkan karena harga emas, baik di dalam negeri maupun dunia, justru mengalami kenaikan.

Beli Emas di Sini

Historis harga emas dalam negeri per gram 10 tahun terakhir (MOM)

Illustration

Sumber : Treasury, diolah Bareksa

Beli Emas di Sini

Historis Harga Emas Spot Dunia per Ounce 10 Tahun Terakhir (MOM)

Illustration

Sumber : World Gold Council, harga-emas.org, diolah Bareksa​

Beli Emas di Sini

Berdasarkan kinerja historis, bulan Oktober merupakan bulan dengan penurunan terbesar bagi harga emas dunia, dengan harga turun 7 kali dan hanya naik 2 kali dalam 9 tahun terakhir, menunjukkan potensi penurunan hingga 77%. Untuk harga emas dalam negeri, penurunan terjadi 6 kali dan kenaikan 3 kali pada bulan Oktober, dengan potensi penurunan mencapai 66%.

Bulan dengan penurunan terbanyak di dalam negeri adalah September, dengan penurunan mencapai 80% dalam 10 tahun terakhir. Bulan-bulan lainnya seperti Maret, Mei, Juni, dan Agustus tercatat penurunan sebanyak 6 kali (60%) dan kenaikan 4 kali (40%). Di bulan Oktober dan November, harga emas turun masing-masing 6 kali.

Sebaliknya, Desember menunjukkan potensi kenaikan yang tinggi, dengan penurunan hanya terjadi 2 kali dalam 9 tahun terakhir, menjadikannya bulan terbaik dengan peluang kenaikan 77%. Januari juga menunjukkan potensi kenaikan terbaik, dengan hanya 3 penurunan (30%) dalam 10 tahun terakhir, sementara kenaikan mencapai 70%.

Untuk emas global, bulan Januari merupakan bulan terbaik karena harga emas spot selalu naik dalam 10 tahun terakhir. Sementara itu, bulan Oktober mengalami penurunan 88% dalam 9 tahun terakhir. November dan Desember mencatatkan penurunan harga sebanyak 5 kali (55%) dan kenaikan 4 kali (45%).

Beli Emas di Sini

Apa Strategi Investasi Emas yang Pas?

Berdasarkan kinerja historis harga emas, ada beberapa bulan yang bisa dipertimbangkan untuk berinvestasi. Misalnya, bulan September, Oktober, atau November dianggap terbaik karena potensi penurunan harga emas di dalam negeri yang signifikan, mencapai 80% dan 77%. Setelah itu, bulan Desember atau Januari bisa menjadi waktu yang tepat untuk menjual, dengan potensi kenaikan harga mencapai 77% dan 70%.

Jika mempertimbangkan dinamika harga emas dunia, bulan Oktober memiliki potensi penurunan harga hingga 88%, sementara Juni dan September memiliki peluang koreksi sebesar 60%. Kemudian, Januari menjadi bulan yang menarik untuk menjual karena harga emas historisnya selalu naik dalam 10 tahun terakhir.

Namun, karena harga emas tidak selalu bergerak dengan pola yang pasti setiap bulannya, kamu bisa menggunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), yaitu membeli emas secara rutin atau berkala. Meskipun harga emas bisa naik turun dalam jangka pendek, secara jangka panjang harga emas cenderung stabil naik dan semakin mahal.

Beli Emas di Sini

Investasi Emas di Bareksa Emas

Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.

Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.

Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.

Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.

Beli Emas di Sini

(AM)

***

Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.108,76

Up0,94%
Up4,05%
Up1,08%
Up7,61%
Up6,97%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.095,46

Up0,67%
Up3,93%
Up0,80%
Up7,44%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.869,86

Up0,56%
Up3,87%
Up0,70%
Up7,34%
Up18,31%
Up36,73%

Insight Renewable Energy Fund

2.307,3

Up0,55%
Up4,08%
Up0,69%
Up7,46%
Up19,80%
Up35,51%

Syailendra Sharia Fixed Income Fund

1.071,44

Up1,70%
Up4,97%
Up1,87%
Up7,15%
--

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua