BeritaArrow iconEmasArrow iconArtikel

DCA atau Lump Sum, Mana Strategi Investasi Emas Cocok Bagi Pemula?

Hanum Kusuma Dewi02 Desember 2022
Tags:
DCA atau Lump Sum, Mana Strategi Investasi Emas Cocok Bagi Pemula?
Ilustrasi investasi emas batangan atau logam mulia, yang bisa dijadikan salah satu instrumen halal dan cuan untuk jangka panjang. (Shutterstock)

Investor pemula bisa memilih strategi yang bisa membentuk habit investasi berinvestasi emas terlebih dahulu

Bareksa.com - Ingin mulai berinvestasi emas tapi tidak tahu strategi investasi apa yang sebaiknya dipilih oleh investor pemula? Pada dasarnya, tersedia banyak strategi investasi pun untuk berinvestasi emas dengan dua di antaranya adalah dollar cost averaging/DCA dan lump sum.

Tapi seperti apa sebenarnya strategi investasi dollar cost averaging/DCA dan lump sum? Melansir pelbagai sumber, berikut ulasan mengenai strategi DCA dan lump sum.

Strategi DCA

Strategi Dollar Cost Averaging/DCA adalah investasi rutin atau bertahap. Dengan DCA, investor berupaya untuk membagi transaksi investasi dengan memasukkan jumlah dana yang sama dalam nilai mata uang (dolar atau rupiah) dalam rentang waktu tertentu, sehingga didapatkan harga secara rata-rata. Bisa diartikan, investor membagi porsi investasi secara rutin, misalnya setiap bulan.

Promo Terbaru di Bareksa

Dalam DCA, pembelian emas untuk investasi dilakukan secara konsisten, misalnya setiap tanggal gajian. Investasi dengan metode DCA tidak perlu menunggu harga emas turun, karena kondisi pasar tertentu.

Makanya, nilai investasi akan dihitung secara rata-rata, karena bisa saja hari ini membeli emas seharga Rp1 juta per gram, kemudian di bulan depan harganya Rp900.000 per gram. Memakai strategi DCA, maka investor tetap membeli emas seharga Rp1 juta tetapi mendapat ukuran emas lebih besar.

Dengan metode Dollar Cost Averaging ini juga maka kamu tidak harus menebak-nebak kapan harga emas naik dan turun. Kondisi itu jelas berbeda jika menggunakan metode lump sum alias membeli aset dalam satu waktu sekaligus.

Berikut ilustrasi agar semakin memahami strategi Dollar Cost Averaging. Mari kita buat perumpaan, penghasilan kamu Rp10 juta per bulan dan ingin investasi emas. Jadi, kamu bisa mengalokasikan 10% dari gaji bulananmu yang berarti Rp1 juta, untuk berinvestasi pada logam mulia tiap bulan.

  • Sebut saja harga emas di bulan pertama adalah Rp1 juta per gram, maka kamu mendapatkan 1 gram emas dengan uang tersebut.
  • Lalu harga emas turun di bulan ke-2 jadi Rp750 ribu per gram, maka kamu bisa mendapatkan emas seberat 1,3 gram di bulan kedua seharga Rp1 juta.
  • Kemudian di bulan ke-3 harga emas kembali turun jadi Rp500 ribu per gram, dengan begitu kamu bisa membeli emas tersebut seberat 2 gram dengan modal Rp1 juta.

Tabel Ilustrasi Investasi Emas dengan Strategi DCA

Bulan ke-

Harga Emas (Rp/gr)

Nilai investasi (Rp)

Pembelian emas (gr)

Saldo Emas

Nilai Rata-Rata (Rp/gr)

gram

rupiah

1

1.000.000

1.000.000

1,00

1.00

1.000.000

1.000.000

2

750.000

1.000.000

1,33

2.33

2.000.000

857.143

3

500.000

1000.000

2,00

4.33

3.000.000

692.308

Sumber: Bareksa.com

Seperti terlihat di dalam tabel, modal awal investor sebesar Rp3 juta dalam 3 bulan. Saldo emas yang dimiliki sebesar 4,33 gram setelah 3 bulan, dengan nilai rata-rata seharga Rp692.308 per gram.

Strategi Lump Sum

Adapun investasi dengan strategi lump sum, adalah menyetor sejumlah dana besar di awal investasi dan membiarkan uang investasi tersebut bergerak naik turun mengikuti perkembangan pasar, tanpa melakukan tambahan investasi (top up) sampai investor memutuskan untuk mencairkannya.

Investasi dengan model lump sum memerlukan modal yang cukup besar sehingga bisa menyulitkan sebagian calon investor, terutama yang memiliki alokasi investasi pas-pasan.

Sementara itu, kalau investor masuk di saat yang tepat yaitu ketika harga menyentuh level terendah, tentu investor bisa meraih untung ketika menjual di harga tinggi. Namun, tidak ada yang bisa mengetahui kapan harga terendah itu datang.

Makanya, kelemahan investasi dengan cara ini adalah jika waktu yang digunakan untuk melakukan investasi kurang tepat dan investor tidak berorientasi jangka panjang. Saat harga emas turun ketika investor baru membelinya, maka dia bisa menghadapi kerugian.

Tidak semua investor cocok dengan strategi lump sum. Sebab, harus tahu momen ketika masuk dan memiliki dana yang cukup besar agar keuntungan maksimal.

Strategi Investasi Emas Paling Tepat

Jaza Yusron, Analis Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) menyampaikan pada prinsipnya, strategi investasi yang dapat dipilih investor disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasinya. Khusus bagi investor emas pemula, Jaza menyarankan bisa lebih mempertimbangkan DCA.

"Kalau investor pemula cocoknya yang DCA. Buat sekalian ngebentuk habit investasinya," kata Jaza Yusron, Analis Treasury (PT Indonesia Logam Pratama) kepada Bareksa, kemarin.


Illustration

"Dari tabel di atas, sebenernya kalau mau strategi lump sum sebaiknya harus sudah bisa analisa dulu dan punya modal yang cukup besar baru deh bisa pakai lump sum," kata Jaza.

Di sisi lain, ia menyampaikan dalam strategi DCA seorang investor bisa mengecualikan apa yang mestinya diketahui jika memilih strategi lump sum. "Kalau DCA lebih casual, tidak perlu terlalu pusing mikirin pergerakan harga," kata Jaza.

Illustration

Jadi, strategi investasi emas dengan DCA atau lump sum yang kamu pilih? Apapun pilihan strateginya, kamu bisa investasi emas di Bareksa melalui fitur Bareksa Emas.

Melalui fitur Bareksa Emas, Bareksa menyediakan investasi emas fisik dengan fasilitas titipan. Bareksa Emas bekerja sama dengan mitra yang memiliki lisensi dari otoritas, yakni Indogold, Pegadaian, dan Treasury.

Investasi emas di Bareksa sangat terjangkau bisa mulai Rp50.000 atau ukuran 0,1 gram saja. Pendaftaran Bareksa Emas cukup dilakukan secara online, setelah itu investor bisa melakukan transaksi beli dan jual emas online.

(Martina Priyanti/hm)

Investasi Sekarang

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua