BeritaArrow iconEmasArrow iconArtikel

Harga Beli Emas Naik Rp21 Ribu Sebulan, Ini Tips Cuan Investasi Logam Mulia

Hanum Kusuma Dewi09 Agustus 2022
Tags:
Harga Beli Emas Naik Rp21 Ribu Sebulan, Ini Tips Cuan Investasi Logam Mulia
Ilustrasi harga emas naik menyusul rilis inflasi AS yang meroket dan potensi kembali memanasnya eskalasi konflik Rusia - Ukraina. (Shutterstock)

Harga beli emas Pegadaian mencapai Rp916.000 per gram pada Selasa (9/8/2022)

Bareksa.com - Harga emas global menguat di awal pekan ini karena sentimen global terkait risiko resesi, sehingga mendorong penguatan juga pada harga emas lokal. Investor dapat memilih investasi emas logam mulia sebagai salah satu instrumen diversifikasi.

Mengutip Kontan.co.id, harga emas spot pada Senin (8/8/2022) ditutup naik 0,8% menjadi US$1.788,96 per ons troi. Pada saat yang sama, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2022 juga ditutup naik 0,8% ke US$1.805,2 per ons troi.

Pada perdagangan awal pekan ini, indeks dolar AS turun 0,2%, dan membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Di saat yang sama, imbal hasil US Treasury juga tergelincir.

Promo Terbaru di Bareksa

Emas dianggap sebagai investasi yang aman di tengah ketegangan politik dan kekhawatiran resesi, tetapi suku bunga yang tinggi cenderung meredupkan daya tarik emas, yang tidak membayar bunga.

Sementara itu, harga emas lokal seperti emas Antam dalam Tabungan Emas Pegadaian yang tersedia di fitur Bareksa Emas terpantau naik Rp3.000 atau 0,3% ke Rp916.000 per gram pada Selasa (9/8/2022). Dalam sebulan terakhir, harga beli emas Pegadaian sudah naik Rp21.000 atau sekitar 2,3%.

Grafik Harga Beli Emas Pegadaian

Illustration

Sumber: Bareksa Emas

Menurut Riset Bareksa, ketegangan hubungan antara China dan Amerika Serikat selama beberapa hari terakhir juga membuat harga emas dunia meningkat karena dikhawatirkan akan kembali menimbulkan gejolak perekonomian dan resesi apabila mereka berperang. Indonesia juga akan dirugikan apabila kedua negara ini saling menjatuhkan sanksi ke depannya akibat keduanya merupakan mitra strategis perdagangan Indonesia.

Baca juga Bareksa Insight Weekly: Investasi Saat Inflasi Tinggi, Reksadana Indeks Ini Cuan 27 Persen Setahun


Emas untuk Diversifikasi

Tim Analis Bareksa merekomendasikan diversifikasi investasi ke aset emas logam mulia, untuk meminimalisir risiko dan meraih potensi keuntungan. Investor dapat mengalokasikan 5% dari portofolio investasi ke dalam instrumen emas logam mulia untuk mengoptimalkan kinerja portofolio.

Data yang dikompilasi Tim Riset Bareksa menunjukkan logam mulia emas memiliki rata-rata imbal hasil sebesar 11 persen selama 50 tahun terakhir dan telah mengalahkan inflasi yang ada di dunia. Emas juga terbukti melindungi investor dari inflasi yang tinggi dan ekstrim. Dari data historis, harga emas akan meningkat 14 persen secara rata-rata apabila inflasi global di atas 3 persen.

Berdasarkan data World Gold Council, investor dengan penempatan emas sebesar 5 persen dari portofolio mereka terbukti memiliki risiko yang lebih rendah, dengan return yang lebih optimal dibandingkan dengan yang tidak memiliki emas pada portofolionya.

Tabel Simulasi Imbal Hasil Portofolio Dengan Alokasi 5% Pada Emas


20 tahun

10 tahun

5 tahun

2 tahun

No Gold

5% Gold

No Gold

5% Gold

No Gold

5% Gold

No Gold

5% Gold

Annualized Return

8,29%

8,46 %

10,54 %

10,16%

11,96%

11,92%

14,56%

14,43%

Annualized Volatility

11,57%

11,12 %

9,77%

9,42%

11,47%

10,96%

15,58%

14,88%

Risk Adjustment Return

0,72

0,76

1,08

1,08

1,04

1,09

0,93

0,97

Maximum Drawdown*

-45,50%

-43,10%

-17,60%

-16,60%

-17,60%

-16,60%

-17,60%

-16,60%


*Maximal drawdown adalah persentase maksimal dari penurunan modal awal setelah dikurangi beberapa kerugian beruntun

*Berdasarkan Data per 31 Desember 2021 menggunakan JP Morgan dan Blackrock Investment Portfolio

Sumber: Bareksa Research, World Gold Council, Bloomberg

Seperti terlihat dalam tabel, portofolio yang memiliki sedikitnya 5% alokasi investasi emas menunjukkan volatilitas yang lebih kecil, terlihat dari annualized volatility. Artinya, portofolio dengan investasi emas tidak berfluktuasi naik-turun terlalu tajam.

Selain itu, meski imbal hasil tahunan terlihat lebih kecil (annualized return), portofolio dengan investasi emas juga bisa bertahan tidak jatuh lebih dalam, terlihat dari maximum drawdown atau persentase maksimal penurunan modal awal setelah dikurangi beberapa kerugian beruntun.

Risk-adjusted return, atau imbal hasil terhadap risiko juga lebih baik dengan adanya investasi emas dalam portofolio. Semakin tinggi nilai risk-adjusted return, semakin baik. Baca juga definisi risk-adjusted return.

Baca juga Ini Strategi Investasi di Tengah Potensi Risiko Krisis Ukraina


Tips Untung Investasi Emas

Kalau ingin memilih emas sebagai satu aset investasi, Smart Investor perlu memahami adanya selisih harga beli dan harga jual emas agar dapat meraih cuan optimal.

Harga beli emas adalah harga ketika kita sebagai investor membeli emas dari toko emas atau penyedia emas. Sementara harga jual emas (buyback) adalah harga yang berlaku saat kita menjual emas kembali ke tokonya.

Harga jual emas biasanya lebih murah daripada harga beli pada hari yang sama. Makanya, kalau membeli emas sebaiknya untuk investasi jangka panjang sehingga terasa kenaikan harganya.

Bila Smart Investor membeli emas di fitur Bareksa Emas, berlaku juga harga beli. Namun, begitu emas masuk ke dalam portofolio Bareksa, yang tertera adalah harga jual. Jadi jangan heran ketika baru membeli emas di Bareksa Emas imbal hasilnya langsung minus, itu karena selisih harga tadi.

Kalau sudah mengetahui adanya selisih harga beli dan harga jual, Smart Investor juga perlu tahu bagaimana cara investasi emas yang menguntungkan.

1. Investasi Jangka Panjang

Sebaiknya emas disimpan sebagai aset investasi jangka panjang. Sebab, nilainya akan cenderung naik dalam jangka panjang atau lebih dari 5 tahun.

2. Pantau Grafik Harga

Lihat tren harga beli atau jual di Bareksa Emas sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Sebaiknya, Smart Investor membeli ketika harga emas sedang rendah sehingga potensi kenaikannya lebih tinggi di masa depan.

Illustration

3. Rutin Investasi untuk Tujuan Keuangan

Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Pepatah itu sesuai dengan prinsip investasi. Bila mampu membeli emas secara rutin misalnya tiap bulan, tidak terasa dalam jangka panjang Smart Investor akan punya portofolio emas yang besar dan bisa digunakan untuk tujuan keuangan tertentu seperti biaya menikah, pendidikan anak, atau pensiun.

Tunggu apa lagi. Sekarang saatnya mulai investasi emas di Bareksa Emas terlebih saat ini sedang ada promo di Bareksa Emas berhadiah Tabungan Emas Pegadaian dalam Promo Gold Get Gold. Baca juga ​Beli Emas Bisa Dapat Hadiah Tabungan Emas Pegadaian hingga Rp5 Juta

(hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.





Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,56

Up0,41%
Up3,42%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,99%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,19

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,19%
Up17,64%
Up43,00%

STAR Stable Income Fund

1.915,21

Up0,56%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,98%
Up60,12%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,06

Down- 0,06%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,28%
Up48,00%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.039,09

Up0,26%
Up2,10%
Up0,02%
Up3,01%
Down- 1,39%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua