Bareksa.com - Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada perdagangan Selasa, 28 Agustus 2018, ditutup menguat 2,6 persen dengan berakhir di level Rp7.875 per saham.

Saham BBNI bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan menjadi saham peringkat kelima dengan nilai transaksi perdagangan terbesar mencapai Rp212,15 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BBNI pada perdagangan kemarin antara lain Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) dengan nilai pembelian Rp47,19 miliar, kemudian UBS Sekuritas (AK) Rp34,76 miliar, dan Samuel Sekuritas (IF) Rp33,09 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham BBNI secara keseluruhan yaitu 22,24 persen, 16,38 persen, dan 15,6 persen.

Tambah Anak Usaha Modal Ventura, BNI Pilih Akuisisi

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus melanjutkan rencana untuk membentuk anak usaha modal ventura. Rencana tersebut akan direalisasi dengan mengakuisisi perusahaan modal ventura yang sudah ada bukan dengan membentuk perusahaan sendiri.

Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta menjelaskan, pembentukan modal ventura sudah masuk dalam strategi BNI.

"Dalam waktu dekat, kami sedang melihat modal ventura yang sudah jadi dan cocok dengan strategi kami daripada membentuk sendiri," ujar dia di Bursa Efek Indonesia, Selasa (28/8/2018) seperti dilansir dari CNBC.

Menurut Bob, sejauh ini, pihaknya masih melirik perusahaan modal ventura yang cocok. "Ketika timing-nya pas, kami baru memiliki modal ventura," ucap dia.

Dengan adanya pembentukan modal ventura tersebut, menurut dia bisa memberikan fleksibilitas kepada BNI. Pasalnya, sebagai bank, BNI adalah lembaga yang full regulated.
"Modal ventura bisa untuk strategi upsize, ketika harga naik bisa dijual. Bisa juga dikombinasikan,"papar dia.

Namun di antara tujuan tersebut, pembentukan modal ventura ini bertujuan untuk mengembangkan digital banking BNI. "Kami ingin memiliki fleksibilitas untuk mengembangkan digital banking dengan lebih agile," tutur dia.

Analisis Teknikal Saham BBNI

Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BBNI pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top yang menggambarkan saham ini bergerak positif, selain itu open gap up yang terbentuk menandakan adanya antusiasme beli pelaku pasar yang cukup tinggi sejak awal pembukaan perdagangan.

Volume menunjukkan peningkatan disertai dengan aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing senilai Rp74,26 miliar menandakan adanya akumulasi beli yang cukup besar pada saham BBNI sehingga mendorong harganya naik.

Apabila diperhatikan, dalam jangka pendek saham BBNI sedang mengalami momentum uptrend-nya dengan baik setelah sempat ke level Rp6.900.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terlihat masih bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat di resisten di level Rp8.300

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.