BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : Laba PTBA Melonjak 49,45 Persen, JSMR Cari Dana Rp3-4 Triliun

Bareksa23 Juli 2018
Tags:
Berita Hari Ini : Laba PTBA Melonjak 49,45 Persen, JSMR Cari Dana Rp3-4 Triliun
Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TPIA rampungkan rencana perluasan pabrik butaidene US$42 juta, UNSP target bakal pangkas utang Rp7 triliun tahun ini

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 23 Juli 2018 :

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencetak laba bersih Rp2,57 triliun pada semester I 2018 atau melonjak 49,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,72 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Pertumbuhan laba bersih perseroan seiring dengan meningkatnya pendapatan PTBA pada semester I tahun ini menjadi Rp10,52 triliun atau meningkat 17,28 persen dibandingkan semester I tahun R8,96 triliun.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini perusahaan sudah memproduksi sebanyak 5,3 juta ton batu bara. Sementara, volume penjualan mencapai 6,3 juta ton.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) merampungkan pembangunan perluasan pabrik butadine senilai US$42 juta. Perseroan melakukan perluasan pabrik tersebut melalui anak usahanya, PT Petrokumia Budatiene Indonesia (PBI).

Sebelumnya perseroan telah melalui tahap shutdoown untuk penyesuaian kapasitas baru pada Maret 2018. Kemudian, awal Juni tahun ini perseroan kembali mengoperasikan pabrik butadiene dengan kapasitas baru sebanyak 137 ribu ton dari sebelumnya 100 ribu ton per tahun.

Peningkatan kapasitas pabrik tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai dan volume produksi mixed C4, yakni bahan baku untuk pabrik butadiene. Selesainya perluasan pabrik semakin memperkuat integrasi produk di sektor hilir.

Produksi Alat Berat

Produksi alat berat nasional tercatat memproduksi 3.379 unit sepanjang semester I tahun ini, meningkat 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 2.467 unit. Kenaikan produksi itu didongkrak oleh meningkatnya harga batu bara.

Permintaan terbesar alat berat masih berasal dari sektor batu bara akibat harganya yang melonjak. Namun, kapasitas produksi nasional alat berat masih belum bisa memenuhi permintaan sektor tambang.

Khusus kuaral II 2018, produksi alat berat mencapai 1.695 unit naik 29 persen dibandingkan produksi kuartal I 2018 sebanyak 1.314 unit. Permintaan alat berat diperkirakan tetap tinggi dalam 2-3 tahun ke depan seiring stabilnya harga batu bara.

PT Bakrie Sumatera Platantations Tbk (UNSP)

PT Bakrie Sumatera Platantations Tbk (UNSP) berencana memangkas utangnya hingga Rp7 triliun sepanjang 2019. Perseroan membuka opsi konversi saham kepada kreditor melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) maupun non-HMETD.

Perseroan telah merampungkan proses penambahan modla melalui non-HMETD dengan menerbitkan 1,12 miliar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp300 per saham. Dengan begitu, nilai transaksi mencapai Rp338,43 miliar.

Non-HMETD tersebut adalah upaya perseroan mengurangi utang dengan nilai yang sama dengan transaksi. Tetapi sejauh ini total liabilitas UNSP masih mencapai Rp14 triliun.

Karena itu perseroan masih berniat meamngkas kembali utang perseoran sehingga dapat menurunkan beban keuangan.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) bakal mencari tambahan pendanaan untuk belanja modal (capital expenditure/ capex) tahun ini. Perseroan akan mencari pendanaan lagi sekitar Rp 3 - 4 triliun.

Terdapat empat opsi aternatif pendanaan yang bisa dilakukan perseroan. Keempat opsi tersebut yakni sekuritisasi aset, penerbitan Komodo Bond, project bond, dan reksadana penyertaan terbatas (RDPT).

Jasa Marga baru saja meluncurkan RDPT fase pertama senilai Rp1,45 triliun. Perseroan akan membuka pendanaan melalui RDPT fase kedua senilai Rp1,55 triliun. Perseroan rencananya akan menerbitkan RDPT fase kedua pada Agustus atau September tahun ini.

Tingkat pengembalian investasi diperkirakan sebesar 10,25 persen dengan gross tenor selama lima tahun. Nantinya, RDPT ini akan menjadi bagian dari belanja modal JSMR yang dikonsentrasikan untuk pembiayaan sejumlah proyek, antara lain, proyek jalan tol Semarang - Batang, Solo - Ngawi, dan Ngawi - Kertosono.T

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,44

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,81%
Up17,26%
Up44,73%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.323,46

Up0,67%
Up4,06%
Up0,03%
Up5,62%
Up18,63%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,18

Down- 0,54%
Up2,72%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,36%
Up46,76%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.044,67

Up0,52%
Up2,65%
Up0,02%
Up2,95%
Down- 1,71%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,08

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua