BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Masuk Rebalancing Indeks MSCI, Begini Valuasi Saham INKP

Bareksa04 Juni 2018
Tags:
Masuk Rebalancing Indeks MSCI, Begini Valuasi Saham INKP
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2). Pada penutupan perdagangan akhir pekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 39 poin atau 0,6 persen ke level 6.505. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Saham INKP menjuarai nilai transaksi perdagangan di Bursa mencapai Rp3,46 triliun pada Kamis, 31 Mei 2018

Bareksa.com - Mengakhiri perdagangan bulan Mei, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 0,45 persen di level 5.983,59. Selain itu, pada perdagangan kamis lalu IHSG diwarnai dengan nilai transaksi yang besar akibat rebalancing pada indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

Adapun saham yang paling mendominasi pergerakan IHSG yaitu saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang menjuarai nilai transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp3,46 triliun atau setara dengan 19,13 persen dari nilai transaksi keseluruhan yang terjadi di BEI.

Hal tersebut dikarenakan saham INKP masuk ke dalam daftar MSCI Global Index yang akan mulai efektif per 1 Juni 2018. Alhasil pada perdagangan kamis lalu saham INKP tercatat meroket 11,31 persen dengan ditutup di level Rp18.700 per saham.

Promo Terbaru di Bareksa

Berdasarkan aktivitas broker summary, investor asing tampak sangat mendominasi pergerakan INKP dengan tercatat melakukan net buy senilai Rp743,13 miliar atau yang paling besar dibandingkan seluruh saham yang tercatat di BEI.

Adapun investor asing banyak masuk melalui tiga anggota bursa berikut yaitu Citigroup Sekuritas (CG) dengan nilai pembelian Rp920,17 miliar, kemudian JP Morgan Sekuritas (BK) Rp550,55 miliar, dan Macquarie Sekuritas (RX) Rp536,93 miliar.

Fundamental INKP

Secara kinerja fundamental, emiten yang bergerak dalam bisnis bubur kertas ini menorehkan kinerja solid sepanjang kuartal pertama 2018. Hal tersebut pertama tercermin dari peningkatan top line perseroan yakni penjualan yang berhasil mengalami kenaikan 16,80 persen menjadi Rp11,61 triliun pada kuartal pertama tahun ini dari sebelumnya Rp9,94 triliun pada kuartal pertama 2017.

DI sisi lain, beban pokok penjualan perseroan hanya naik tipis 1,51 persen menjadi Rp7,44 triliun pada kuartal pertama 2018 dari sebelumnya Rp7,33 triliun pada kuartal pertama tahun lalu. Alhasil laba kotor perseroan pun melonjak 59,79 persen menjadi Rp4,16 triliun pada tiga bulan tahun ini dari sebelumnya Rp2,61 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Keberhasilan perseroan melakukan efisiensi turut mengerek sisi bottom line perseroan yakni laba bersih yang juga berhasil mencatatkan kenaikan signifikan hingga 86,62 persen menjadi Rp2,13 triliun pada kuartal pertama 2018 dari sebelumnya Rp1,14 triliun pada kuartal pertama 2017.

Sementara itu, arus kas operasi perseroan juga mencatatkan kenaikan sebesar 16,15 persen menjadi Rp3,04 triliun pada kuartal pertama 2018 dari sebelumnya Rp2,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut akan semakin memperkokoh likuiditas perseroan, yaitu kemampuan perseroan untuk memenuhuhi kewajiban jangka pendeknya.

Valuasi

Kemudian apabila dilihat dari harganya saat ini di level Rp18.700, INKP memiliki Price Earning Ratio (PER) di level 12 kali, angka tersebut relatif masih lebih rendah jika dibandingkan emiten sejenisnya yakni PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yang memiliki PER di level 15,8 kali.

Sekedar informasi, PER adalah suatu metode valuasi sederhana yang paling umum digunakan untuk menilai harga suatu saham apakah tergolong mahal atau murah. PER yang semakin kecil, menandakan harga saham yang semakin murah. Begitupun sebaliknya, PER yang semakin besar, menandakan harga saham yang semakin mahal.

Perhitungan PER dilakukan dengan cara membagi harga saham saat ini (current price of the stock) dengan keuntungan tahunan per saham (annual earnings per share-EPS). Hasil ini mengindikasikan berapa besar investor bersedia membayar setiap rupiah atas pendapatan perusahaan tersebut. (hm)

DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,12

Up0,72%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,88%
Up17,24%
Up44,71%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.321,26

Up0,51%
Up3,95%
Up0,03%
Up5,58%
Up18,43%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.751,83

Down- 0,75%
Up2,71%
Up0,01%
Up3,86%
Up18,34%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.042,5

Up0,37%
Up2,44%
Up0,02%
Up2,86%
Down- 1,92%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.036,9

Up0,66%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua