BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Jadi Bank Syariah Kedua yang IPO, Saham BTPS Melesat di Tengah Penurunan IHSG

Bareksa08 Mei 2018
Tags:
Jadi Bank Syariah Kedua yang IPO, Saham BTPS Melesat di Tengah Penurunan IHSG
Ilustrasi pegawai BTPN Syariah sedang melayani nasabah. (sumber akun Facebook @BankBTPNSyariah)

Saham BTPS didukung oleh investor institusi yang memiliki profil investasi jangka panjang

Bareksa.com – Saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (Selasa, 8 Mei 2018). Dengan kode BTPS, saham ini pun langsut melesat ke level tertinggi atau naik 49,74 persen menjadi Rp1.460 per saham.

Dalam aksi pelepasan saham perdana ini, BTPN Syariah melepas 770,37 juta saham atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan harga perdana Rp975. Dengan begitu, perseroan meraup dana hingga Rp751 miliar.

Ada yang menarik dari catatan transaksi saham bank syariah kedua di BEI ini. Salah satunya terkait dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hingga pukul 11:42 WIB terjerembab hingga 2,05 persen ke level 5.764,17.

Promo Terbaru di Bareksa

Dari situ terlihat bagaimana para investor merespons positif saham BTPS ini.

Direktur Utama BTPN Syariah Ratih Rachmawaty menyampaikan saham BTPS mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 1,7 kali dari total saham yang ditawarkan atau sebanyak 1,31 miliar saham.

Adapun pada hari perdana perdagangannya, total transaksi saham BTPS mencapai 443.939 lot dengan frekuensi 680 kali bernilai Rp64,79 miliar. Saham BTPS juga mencatat transaksi negosiasi dengan volume 351.916 lot bernilai Rp34,31 miliar.

Ratih menjelaskan dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk meningkatkan volume pembiayaan terhadap segmen nasabah prasejahtera produktif yang telah menjadi fokus bisnis perseroan selama tujuh tahun terakhir.

Dalam proses IPO BTPN Syariah ini, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (Lead Underwriter) adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia.

“Baik institusi maupun ritel banyak yang berminat menjadi pemegang saham. Namun sampai pada saat penutupan penawaran umum pekan lalu, pembeli terbesarnya adalah institusi yang memiliki profil investasi jangka panjang”, tutur Direktur Utama Ciptadana Sekuritas Asia, Ferry Tanja.

Secara umum, BTPN Syariah mencatatkan pertumbuhan yang positif selama beberapa tahun terakhir. Hingga akhir Maret 2018, total aset mencapai Rp9,5 triliun atau tumbuh 24,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga mencapai Rp6,7 triliun atau tumbuh 18,8 persen.

Pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp6,2 triliun atau tumbuh 21,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penyaluran pembiayaan dilakukan dengan tetap menjaga kualitasnya, tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di level rendah, yakni 1,67 persen. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.201,44

Up0,38%
Up5,46%
Up9,53%
Up9,74%
Up18,73%
Up8,35%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.181,6

Up0,46%
Up4,99%
Up8,73%
Up9,06%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,06

Up0,42%
Up4,48%
Up9,54%
Up9,93%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.047,01

Up1,51%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua