Analisa Teknikal Saham INCO : Tanda Pembalikan Tren
Harga saham INCO pada 16 Maret 2018 ditutup melemah 2,2 persen ke harga Rp 3.060

Harga saham INCO pada 16 Maret 2018 ditutup melemah 2,2 persen ke harga Rp 3.060
Bareksa.com - Saham emiten produsen nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada perdagangan hari Jumat (16 Maret 2018) ditutup melemah ke harga Rp3.060, turun 70 poin atau -2,2 persen dari harga pembukaan yakni Rp 3.100. Volume transaksi dari saham INCO sendiri pada penutupan kemarin sebesar 12,9 juta lembar saham dan kapitalisasi pasar sebesar Rp30,4 Triliun.
Jika dilihat dari aktivitas broker, pada perdagangan hari Jumat yang menjadi 3 top buyer untuk saham INCO ini antara lain Merrill Lynch Sekuritas Indonesia (ML) dengan nilai Rp10,4 miliar, Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai Rp 6,9 miliar, dan Trimegah Sekuritas Indonesia (LG) dengan nilai Rp4,3 miliar.
Kemudian di sisi lainnya, 3 top seller pada saham ini antara lain Morgan Stanley Sekurits Indonesia (MS) senilai Rp13,8 miliar, Citigroup Sekuritas Indonesia (CG) dengan nilai Rp4,8 miliar, dan yang terakhir Bahana Sekuritas (DX) senilai Rp3,7 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Analisa teknikal PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Sumber: Chart Nexus
Seperti yang bisa dilihat, secara teknikal, saham INCO ini masih dalam dowtrend atau masih berada pada bearish trend. Selain itu, pada Jumat kemarin ditutup merah pada level Rp 3.060 atau melemah 2,2 persen.
Jika dilihat kembali, pada penutupan Jumat kemarin candlestick saham tersebut membentuk hammer yang berarti ada indikasi pembalikan trend. Sedangkan indikator Moving Average 34 masih berada di atasMoving Average 13 yang berarti indikator tersebut masih berada di trend negatif.
Kemudian stochastic smoothed %D 3 (garis yang berwarna merah)baru saja memotong stochastic %D 3 (garis yang berwarna biru) atau dalam kata lain lebih sering dikenal dengan golden cross. Hal ini juga mengindikasikan bahwa akan terjadinya pembalikan arah trend, meskipun stochastic tersebut baru saja keluar dari area jenuh beli.Target resisten terdekat untuk saham INCO pada harga Rp 3.375 dan support terdekat pada harga Rp 2.965 per saham.
Produsen nikel ini mendapat sentimen negatif dari harga nikel di pasar global yang pada Jumat (16 Maret 2018) ditutup menurun pada harga US$13.595, atau melemah 7,90 poin atau -0,06 persen dari penutupan sebelumnya. Namun di sisi lainnya, mobil listrik di China yang masih dinilai memiliki prosek yang cerah akan menjadi sentimen positif terhadap INCO. Hal ini disebabkan karena baterai untuk mobil listrik itu sendiri memiliki komponen yang berasal dari nikel. Jadi, kemungkinan meningkatnya permintaan nikel akan menggerek harga saham INCO. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.