Berita Hari Ini : Sandiaga Siapkan Lima IPO BUMD DKI, BBRI Akuisisi via BRI Agro
Konsumsi semen akan melambat, PTPP siapkan IPO tiga anak usaha, capex TLKM ke seluler, capex SMDR US$190 juta

Konsumsi semen akan melambat, PTPP siapkan IPO tiga anak usaha, capex TLKM ke seluler, capex SMDR US$190 juta
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 3 Januari 2018 ;
IPO BUMD DKI
Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta mendorong lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2017 - 2022. Peningkatan good corporate governance (GCG) BUMD merupakan salah satu bagian dari penilaian kinerja Pemda DKI Jakarta. Targetnya, BUMD harus memiliki standar GCG yang setara dengan perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia dan kawasan Asean.
Promo Terbaru di Bareksa
Peningkatan tata kelola BUMD dapat mendorong perusahaan daerah layak mengakses pasar modal guna mendanai rencana ekspansi. Dengan begitu, BUMD dapat mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi Ibu Kota. Pemprov DKI Jakarta, telah menyampaikan komitmen kepada otoritas Bursa untuk membawa paling tidak satu BUMD untuk menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) per tahun.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
BRI tengah mencanangkan rencana pertumbuhan anorganik. Di awal 2018, bank pelat merah ini menyatakan keinginan untuk mengakuisisi bank kecil. Namun proses akuisisi tersebut tidak dilakukan secara langsung oleh BRI, melainkan melalui salah satu anak usaha, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk atau BRI Agro.
Bank berkode saham BBRI ini masih melakukan kajian terkait performa bank tersebut, serta kemampuan BRI Agro mengakuisisi setelah melakukan penerbitan saham baru atau rights issue. Jika berjalan mulus, BRI Agro akan mengakuisisi satu atau dua bank kecil.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Telkom mengalokasikan 60 persen dari total belanja modal pada 2018 untuk mengembangkan infrastruktur di segmen seluler. Perusahaan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar 20 - 25 persen dari proyeksi pendapatan pada 2018.
Anggaran tersebut bakal digunakan untuk membiayai sejumlah rencana ekspansi perseroan tahun ini. Dia mengungkapkan dari segi ekspansi infrastruktur, perusahaan bakal memperkuat jaringan baik di segmen seluler maupun fixed line. Segmen seluler bakal mendapatkan alokasi belanja modal besar mengingat sektor tersebut memberikan kontribusi pendapatan yang besar bagi perseroan.
Konsumsi Semen
Pertumbuhan konsumsi semen dalam negeri tahun ini diperkirakan tidak akan sebesar pertumbuhan tahun lalu. Pada 2017, pertumbuhan konsumsi semen diproyeksi 6 - 7 persen. Tahun ini konsumsi semen domestik diproyeksikan tumbuh 4 - 5 persen.
Salah satu faktor yang menyebabkan konsumsi tumbuh melambat berasal dari sektor infrastruktur. Kenaikan pembangunan infrastruktur hanya 5,6 persen tahun ini, pertumbuhan ekonomi juga tidak banyak berubah.
Anggaran negara yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur 2018 senilai Rp410,7 triliun atau naik 6,04 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat Rp387,3 triliun. Sementara itu, anggaran infrastruktur pada tahun lalu tumbuh lebih besar, yaitu 22,13 persen secara tahunan dari Rp317,1 triliun. Selain dipengaruhi oleh sektor infrastruktur, bahwa angka konsumsi tahun lalu lebih besar sehingga angka pembandingnya pun membesar.
PT PP (Persero) Tbk (PTPP)
PTPP menyiapkan sejumlah aksi korporasi pada tahun ini. Perusahaan konstruksi pelat merah ini siap melepas saham anak usahanya ke publik melalui initial public offering (IPO). Ada dua anak usaha yang disiapkan melego saham di bursa, yakni PT PP Energi dan PT PP Infrastruktur.
Jika memungkinkan, anak usaha lainnya yakni PT PP Urban juga akan menawarkan saham perdananya pada tahun ini. Perseroan akan melihat minat pasar terlebih dahulu. Jumlah saham yang akan dilepas sekitar 20 - 35 persen.
PTPP akan menunggu arahan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara terkait waktu yang tepat dalam pelaksanaan aksi korporasi tersebut. Harapannya, pelaksanaan IPO anak usaha BUMN tidak menumpuk di satu kuartal saja seperti yang terjadi pada tahun lalu.
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)
Perseroan menyatakan akan ekspansif tahun ini. Perusahaan jasa pelayaran dan logistik tersebut mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 190 juta pada tahun ini. Salah satu tujuan penggunaan adalah untuk membeli maksimal 15 unit kapal.
Emiten berkode SMDR di Bursa Efek Indonesia tersebut belum menetapkan jumlah pasti pembelian kapal. Sebab realisasi belanja kapal bakal mengikuti tender proyek yang diikuti. Belanja kapal yang sudah pasti yakni kapal dari Cina. Samudera Indonesia menjadwalkan kedatangan dua pesanan kapal dari Negeri Panda pada kuartal I 2018 ini. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,49 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,86 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,26 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.