Ambrol 7,8 Persen Hanya dalam 90 Menit, Ini Analisa Teknikal Saham ADHI
ADHI menjadi saham peringkat keenam dengan nilai transaksi perdagangan tertinggi mencapai Rp170,42 miliar
ADHI menjadi saham peringkat keenam dengan nilai transaksi perdagangan tertinggi mencapai Rp170,42 miliar
Bareksa.com - Saham PT Adhi Karya Tbk (Persero) (ADHI) pada perdagangan Kamis sore, 23 November 2017, ditutup anjlok 7,8 persen hanya dalam waktu 90 menit, setelah munculnya pemberitaan soal surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang mengusulkan perubahan skema kepemilikan di proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT).
Harga saham ADHI ditutup di level Rp2.010 per saham setelah sebelumnya Rp2.190 per lembar pada pukul 14.36 WIB. ADHI menjadi saham peringkat keenam dengan nilai transaksi perdagangan tertinggi mencapai Rp170,42 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati posisi top seller saham ADHI antara lain CLSA Sekuritas (KZ) dengan nilai penjualan Rp44,27 miliar, kemudian Mandiri Sekuritas (CC) Rp32,26 miliar, dan Deutsche Sekuritas (DB) Rp25,04 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Nilai transaksi penjualan ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan ADHI masing-masing 26,37 persen, 18,8 persen, dan 14,69 persen. (Baca : KAI Diusulkan Tidak Mendanai LRT, Saham ADHI Anjlok 7,8 Persen dalam 90 Menit)
Dalam Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebutkan mengenai pembangunan prasarana LRT Jabodetabek, di mana Kementerian mengusulkan bahwa PT Kereta Api Indonesia (KAI) tak menjadi penyelenggara pendanaan proyek LRT.
Hal itu membuat pelaku pasar khawatir akan kepastian sumber dana ADHI untuk mengerjakan pembangunan tersebut yang mengalami pembengkakan dana dari semula Rp26,7 triliun menjadi Rp31,8 triliun. (Lihat : ADHI Bakal Spin Off Unit Bisnis TOD Awal 2018 dan IPO di 2019)
Analisis Teknikal ADHI
Sumber : Bareksa.com
Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle saham ADHI pada pergerakan kemarin membentuk pola black marubozu dengan disertai sedikit lower shadow menggambarkan sepanjang perdagangan saham ini tertekan dan bergerak dalam zona merah hingga ditutup satu tick di atas level terendahnya.
Indikator volume menunjukkan lonjakan signifikan menandakan saham ini banyak dilepas pelaku pasar akibat sentimen negatif yang muncul. Secara foreign flow, investor asing tercatat melakukan net sell pada sahamADHI senilai Rp32,93 miliar, atau terbesar kedua setelah saham BBCA senilai Rp147,63 miliar.
Indikator relative strength index (RSI) terlihat turun tajam dan saat ini berada di level 31 atau mulai mendekati area oversold (jenuh jual).
Level support saham ADHI berada di Rp1.975 dan resisten di Rp2.090 per saham. (Baca : Adhi Karya Targetkan Kontrak Baru 2018 Tumbuh 25 Persen)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,63 | 1,12% | 4,80% | 7,39% | 8,39% | 19,25% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.091,65 | 0,63% | 5,10% | 6,81% | 7,27% | 2,47% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.076,51 | 0,67% | 3,96% | 6,77% | 7,65% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.840 | 0,53% | 3,90% | 6,40% | 7,41% | 16,98% | 39,30% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.261,77 | 0,76% | 3,74% | 6,14% | 7,03% | 19,72% | 35,55% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.