BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Samsung Galaxy Note 8 Mulai Dijual, Ini Analisa Kinerja Keuangan dan Saham ERAA

Bareksa04 Oktober 2017
Tags:
Samsung Galaxy Note 8 Mulai Dijual, Ini Analisa Kinerja Keuangan dan Saham ERAA
Sejumlah pembeli (kanan) melakukan pengecekan (unboxing) gawai Samsung Galaxy Note 8 pada acara penjualan perdana di Indonesia di Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Jumat (29/9). Samsung Galaxy Note 8 dibandrol dengan harga normal Rp12.999.000 per unitnya. (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)

Sepanjang 2017, saham Erajaya meroket 46,6 persen

Bareksa.com - Baru-baru ini PT Samsung Electronics Indonesia meresmikan Galaxy International Experience Store (GIES) dengan konsep canggih dan premium, yang diklaim sebagai terbesar di Asia Tenggara. Bersamaan dengan peresmian itu, penjualan perdana untuk konsumen Samsung Galaxy Note8, serentak dilakukan di Jakarta dan Surabaya pada 29 September lalu.

Dalam pembukaan GIES, gerai seluas 500 meter persegi itu, Samsung menggandeng PT Nusa Abadi Sukses Artha, anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), perusahaan importir, distribusi, dan perdagangan ritel peralatan telekomunikasi selular terbesar dan terintegrasi.

Sejak 29 September lalu hingga 3 Oktober 2017, harga saham ERAA naik 6 persen menjadi Rp 880 per saham dari sebelumnya Rp 830 per saham. (Baca : Nabung Rp 10 Ribu per Hari Bisa Beli Samsung Galaxy Note 8? Simak Strategi Ini)

Promo Terbaru di Bareksa

Pergerakan Saham ERAA
Illustration
Sumber : Bareksa.com

Pada penutupan perdagangan Selasa, 3 Oktober, ERAA ditutup di level Rp 880 per saham atau menguat 20 poin (2,32 persen) dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya. Saham ini pun masih cukup ramai ditransaksikan yang tercermin pada nilai transaksinya yang mencapai Rp 20,7 miliar. (Lihat : Kemenperin Gencar Berantas Ponsel Ilegal, Saham ERAA Menguat 9 Persen)

Broker Pembeli

Berdasarkan aktivitas broker summary, broker yang terpantau sebagai top buyer saham ERAA adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia (KI) dengan nilai transaksi pembelian Rp 5,3 miliar pada harga rata-rata Rp 895,98. Kemudian di posisi kedua diikuti oleh PT Indo Premier Sekuritas (PD) dengan nilai transaksi pembelian Rp 2,6 miliar pada harga rata-rata Rp 886,32 per saham.

Penguatan pada perdagangan kemarin melanjutkan tren kenaikan saham ERAA yang terjadi selama bulan September yang telah melonjak sebesar 18,57 persen. Alhasil, secara year to date saham ERAA telah terapresiasi sebesar 46,67 persen, jauh dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh 14,45 persen. (Baca : Kemenperin Serius Berantas Ponsel Ilegal, Bagaimana Potensi Erajaya?)

Pergerakan Saham ERAA Sepanjang 2017

Illustration
Sumber : Bareksa.com

Kinerja Fundamental Erajaya

Kenaikan saham ERAA pada 2017 ini sejalan dengan kinerja fundamentalnya yang masih menunjukkan pertumbuhan cukup baik.

Illustration
Sumber : perseroan

Hingga semester I 2017, ERAA berhasil membukukan laba bersih Rp 146,8 miliar atau meningkat 15,13 persen dari sebelumnya Rp 127,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya top line (pendapatan) .perseroan yang meningkat 6,7 persen serta menurunnya biaya keuangan yang cukup signifikan yakni 32,41 persen. (Baca : E-Commerce Jadi Katalis Positif Lonjakan Saham Ritel Smartphone ERAA)

Valuasi Saham ERAA

Laba per saham (EPS) ERAA pada akhir 2016 lalu sebesar Rp 90, kemudian pertumbuhan EPS pada tahun ini yang diproyeksikan dapat mencapai 10 persen. Artinya proyeksi EPS untuk akhir 2017 adalah Rp 99 {Rp 90 x (1+10%)}.

Berdasarkan analisis Bareksa, dengan rata-rata rasio harga terhadap laba per saham (PER) ERAA dalam 3 tahun terakhir yang berada di angka 9,5, maka proyeksi nilai intrinsik ERAA hingga akhir 2017 nanti adalah Rp 940 {Rp 99 x 9,5}.

Jika dibandingkan dengan penutupan pada perdagangan Selasa kemarin di level Rp 880, artinya saham ERAA masih terdiskon sekitar 6,82 persen dari proyeksi nilai intrinsiknya. (Lihat : Saham ERAA Melonjak 25% Sehari, BNI Securities Jadi Pembeli Terbanyak)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua