BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

BI Prediksi Inflasi Ramadhan 2016 Terendah dalam 10 Tahun Terakhir, Apa Sebab?

Bareksa29 Juni 2016
Tags:
BI Prediksi Inflasi Ramadhan 2016 Terendah dalam 10 Tahun Terakhir, Apa Sebab?
Presiden RI Joko Widodo (tengah) menyalami pedagang usai peresmian di Pasar Manis Purwokerto, Banyumas, Jateng, Rabu (4/5/2016). (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

Rata-rata inflasi Ramadhan 10 tahun terakhir 0,7%-3,29%, sekarang berapa?

Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi bulanan pada Juni 2016--yang bertepatan dengan bulan Ramadhan--sebesar 0,56 persen. "Kita melihat kondisi inflasi yang terus terjaga, kita lihat minggu ketiga hasil survei BI memperkirakan inflasi di Juni ini di kisaran 0,56 persen," demikian dinyatakan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo kepada media di Gedung BI, Jakarta, 24 Juni 2016 lalu.

Angka inflasi yang diprediksi bank sentral ini lebih rendah dibanding hasil kajian inflasi pada pekan kedua Juni yang 0,61 persen.

Jika prediksi ini benar terjadi, maka laju inflasi pada Ramadhan 2016 ini merupakan yang terendah sejak tahun 2005. Berdasarkan data yang dihimpun analis Bareksa, inflasi pada Ramadhan 10 tahun terakhir berada di kisaran 0,7-3,3 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Inflasi Bulanan Saat Ramadhan 2005-16

Illustration
Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah Bareksa

Tingginya inflasi di bulan Ramadhan biasanya dipengaruhi oleh kenaikan harga-harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, bawang dan juga daging. Pemicunya, selain melonjaknya permintaan, juga lantaran selalu saja ada kekhawatiran di tengah masyarakat bahwa stok bahan pokok akan menipis menjelang libur panjang Lebaran.

Di bulan Ramadhan kali ini, pergerakan harga bahan kebutuhan pokok cenderung terlihat lebih stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Ini terlihat pada harga beberapa komoditas yang hingga pekan ke-3 Ramadhan masih cukup terkendali, seperti cabai dan bawang.

Sebagai contoh, harga cabai. Menurut data Kementerian Perdagangan, harga cabai merah biasa secara nasional bergerak stabil di kisaran Rp30.000-34.000/kg sejak awal hingga pekan ke-3 Ramadhan tahun ini. Sementara itu, di tahun 2015 kemarin, volatilitas harga jauh lebih lebar di mana harga tertinggi mencapai Rp36.000/kg sementara yang terendah Rp27.000/kg. Naik-turun harga hingga rentang 25 persen dalam jangka waktu satu bulan ini tentu memicu ketidakpastian di pasar.

Grafik: Pergerakan Harga Cabai Merah Biasa Nasional, Juni 2015 Vs Juni 2016

Illustration
Sumber: Kementerian Perdagangan

Selain itu, harga komoditas lain seperti bawang merah juga mulai turun. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan harga bawang merah nasional per 27 Juni 2016 berada di level Rp37.270/kg, lebih rendah dibanding harga per 1 Juni 2016 yang Rp40.620/kg.

Penurunan harga beberapa komoditas ini naga-naganya terkait dengan langkah pemerintah menggelar operasi pasar besar-besaran semenjak awal Ramadhan 2016. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya memangkas rantai pasokan bahan pangan dengan membuka ratusan Toko Tani Indonesia (TTI) di sejumlah wilayah Indonesia.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan rendahnya laju inflasi ini bisa dilihat sebagai hasil positif dari langkah stabilisasi harga yang dilakukan pemerintah. "Koordinasi yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah untuk menambah suplai barang untuk pengendalian harga sudah lebih baik." (kd)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,44

Down- 0,08%
Up3,34%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,23%
-

Capital Fixed Income Fund

1.768,97

Up0,54%
Up3,38%
Up0,02%
Up6,87%
Up17,31%
Up43,84%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.747,79

Down- 0,93%
Up3,15%
Up0,01%
Up3,84%
Up18,26%
Up46,65%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,9

Down- 0,36%
Up1,69%
Up0,01%
Up2,70%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,47

Up0,49%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua