BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Tertekan Selisih Kurs, Indosat Masih Bukukan Rugi Bersih Rp1,12 Triliun

Bareksa06 November 2015
Tags:
Tertekan Selisih Kurs, Indosat Masih Bukukan Rugi Bersih Rp1,12 Triliun
Layanan internet Indosat - (FOTO ANTARA/Audy Alwi/ama)

Pendapatan perseroan meningkat 10,5 persen sepanjang 9 bulan 2015

Bareksa.com - Operator seluler PT Indosat Tbk (ISAT) masih melaporkan rugi bersih selama sembilan bulan 2015 akibat melonjaknya rugi selisih kurs dibandingkan periode yang sama tahun lalu meskipun pendapatan meningkat. Akan tetapi, angka rugi bersih perseroan itu menyusut dibandingkan dengan rugi periode sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan interim yang terbit 6 November 2015, perseroan mencatat rugi yang dapat diatribusikan entitas induk sebesar Rp1,12 triliun sepanjang Januari-September tahun ini. Kinerja perseroan terhambat rugi selisih kurs yang mencapai Rp2,33 triliun sepanjang periode sembilan bulan itu, melonjak dibandingkan rugi kurs Rp146,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang Januari-September 2015, ISAT mencatat pendapatan Rp19,58 triliun, naik 10,5 persen daripada Rp17,72 triliun pada periode sama tahun lalu. Hal itu didukung pendapatan selular yang naik 11,9 persen ke Rp15,99 triliun dan pendapatan non selular yang meningkat 4,8 persen menjadi Rp3,59 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Perseroan masih mencatat laba usaha sepanjang periode yang berakhir September 2015 itu sebesar Rp1,89 triliun, melonjak lebih dari tiga kali lipat dibanding Rp491,3 miliar dari periode yang sama tahun lalu. Akan tetapi, beban lain-lain bersih meroket dua kali lipat menjadi Rp3,54 triliun, dibandingkan Rp1,78 triliun pada periode sebelumnya.

Meskipun ISAT masih membukukan rugi bersih pada sembilan bulan tahun ini, nilainya menyusut 15,6 persen dibanding rugi sebelumnya Rp1,33 triliun. EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) perseroan juga meningkat 12,8 persen menjadi Rp8,57 triliun.

Total utang perseroan juga meningkat 5 persen menjadi Rp22,67 triliun per akhir September 2015 dibanding Rp21,57 triliun pada setahun sebelumnya. Peningkatan utang disebabkan adanya penarikan pinjaman baru sebagai bagian dari program pelunasan dipercepat untuk obligasi Dolar Amerika Serikat.

Pembayaran utang dipercepat termasuk untuk Obligasi Dolar Guaranteed Notes - 2020 (GN 2020) sebesar USD650 juta, pelunasan Obligasi VI seri B sebesar Rp320,0 miliar, dan pelunasan Obligasi VII seri A sebesar Rp700,0 miliar. Selain itu ada juga pembayaran cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar USD45,0 juta, cicilan Pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar USD20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar USD4,1 juta.

Adapun penambahan utang dalam periode yang sama termasuk penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp2,68 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp416,0 miliar dan USD RCF BTMU sebesar USD50,0 juta, USD RCF Mizuho sebesar USD60,0 juta, USD RCF Citibank sebesar USD40,0 juta, USD RCF HSBC sebesar USD50,0 juta dan USD RCF DBS sebesar USD50,0 juta.

Dalam rilis yang diterbitkan bersamaan dengan laporan keuangan itu, perseroan juga menyebutkan kinerja operasional meningkat dilihat dari pendapatan seluler, pendapatan data tetap dan pendapatan telepon tetap. "Kami sudah berada di jalur yang tepat,” ujar Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat, menanggapi hasil kinerja perseroan dalam rilisnya.

Pendapatan Selular meningkat sebesar 11,9 persen pada sembilan bulan 2015, utamanya disebabkan peningkatan pendapatan Data, SMS, Telepon dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi.

Jumlah pelanggan selular pada akhir September 2015 mencapai 69,0 juta pelanggan. Adapun Pendapatan Data Tetap (MIDI) meningkat sebesar 6,3 persen dibandingkan setahun sebelumnya, utamanya disebabkan adanya peningkatan kapasitas fixed internet. Pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) tidak banyak berubah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang terbantu oleh nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.317,1

Up0,19%
Up3,37%
Up0,02%
Up5,62%
Up18,27%
-

Capital Fixed Income Fund

1.770,56

Up0,58%
Up3,37%
Up0,02%
Up6,89%
Up17,19%
Up44,49%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.749,49

Down- 0,88%
Up2,77%
Up0,01%
Up3,89%
Up18,26%
Up46,70%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,44

Down- 0,02%
Up2,04%
Up0,02%
Up2,98%
Down- 2,22%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.035,35

Up0,51%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua